BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Oli motor adalah salah satu komponen paling penting dalam menjaga kinerja dan umur mesin.
Fungsinya tidak hanya sekadar melumasi, tetapi juga mendinginkan mesin, membersihkan endapan, dan menjaga agar setiap komponen bekerja optimal.
Meski terlihat sederhana, penggantian oli yang rutin memiliki dampak besar terhadap performa motor dan keselamatan pengendara
. Sayangnya, banyak pemilik motor mengabaikan hal ini, dengan alasan sibuk, lupa, atau merasa motor masih baru.
Padahal, jarang mengganti oli bisa menimbulkan risiko serius bagi mesin.
Berikut empat risiko utama yang harus diketahui oleh setiap pemilik motor:
Baca Juga : Oli Motor Berubah Warna? Bisa Jadi Sudah Tercampur Air, Ini 4 Tandanya!
1. Penurunan Performa Mesin
Penurunan Performa Mesin
Oli yang sudah kotor atau terlalu lama digunakan kehilangan kemampuan melumasi mesin secara optimal.
Hal ini meningkatkan gesekan antar komponen, sehingga mesin terasa lebih berat dan akselerasi menurun.
Selain itu, mesin yang bekerja lebih keras akan membuat konsumsi bahan bakar meningkat.
Bagi pemilik motor sport atau motor berperforma tinggi, penurunan performa ini bisa terasa signifikan.
Mesin yang tidak optimal tidak hanya mengurangi kenikmatan berkendara, tetapi juga meningkatkan risiko keausan komponen lebih cepat.
Rutin cek kondisi oli setiap 1.000–1.500 km untuk memastikan warnanya masih bersih dan viskositasnya sesuai standar pabrikan.
2. Mesin Cepat Panas dan Risiko Overheating
Selain sebagai pelumas, oli berfungsi sebagai media pendingin tambahan.
Oli yang jarang diganti tidak mampu menyalurkan panas secara maksimal, sehingga suhu mesin meningkat.
Kondisi ini tidak hanya membuat mesin bekerja lebih berat, tetapi juga meningkatkan risiko overheating.
Overheating yang sering terjadi dapat merusak komponen vital seperti piston, silinder, dan katup.
Jika dibiarkan, mesin bisa mengalami kerusakan permanen.
Sebagai solusi, pastikan oli selalu dalam level optimal dan jangan abaikan tanda-tanda mesin panas berlebih, seperti indikator suhu naik atau asap tipis dari knalpot.
Baca Juga : 6 Gejala Filter Oli Motor Mulai Tersumbat dan Perlu Diganti Segera
3. Kerusakan pada Komponen Mesin
Seiring pemakaian, oli motor akan terkontaminasi partikel logam halus, kotoran, dan sisa pembakaran.
Endapan ini dapat menyebabkan gesekan berlebih pada piston, silinder, dan bearing.
Jika oli jarang diganti, risiko aus, retak, atau macet pada komponen mesin meningkat drastis.
Biaya perbaikan akibat kerusakan komponen ini biasanya jauh lebih mahal dibanding biaya rutin penggantian oli.
Oleh karena itu, menjaga oli tetap bersih bukan sekadar soal performa, tetapi juga investasi jangka panjang untuk motor.
4. Timbulnya Endapan dan Karat
Oli lama cenderung menimbulkan endapan karbon dan residu lainnya yang menempel pada bagian logam mesin.
Endapan ini bisa menghambat sirkulasi oli, menurunkan kemampuan pelumasan, dan memicu karat pada komponen logam.
Mesin yang berkarat akan menurunkan performa, membuat suara mesin kasar, dan memperpendek umur motor secara keseluruhan.
Pilih oli sesuai rekomendasi pabrikan dan ganti oli secara rutin.
Gunakan juga oli berkualitas tinggi untuk motor yang sering dipakai jarak jauh atau motor sport dengan performa tinggi.
Dengan perawatan rutin, motor tidak hanya lebih awet, tetapi juga tetap nyaman, aman, dan efisien saat dikendarai.
Mengabaikan oli mungkin terasa sepele, namun dampaknya bisa sangat fatal bagi kesehatan mesin motor.
(Eno/TribunJualBeli.com)