BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak orang merasa puas setelah rumah impian akhirnya berdiri kokoh dan tampak megah dari luar.
Dinding terlihat kuat, cat masih baru, dan struktur terasa solid.
Namun, beberapa tahun kemudian, muncul retakan di tembok, cat mulai mengelupas, dan atap bocor ketika hujan deras turun.
Padahal, rumah itu belum terlalu lama dibangun.
Fenomena seperti ini cukup sering terjadi, bangunan tampak kuat di awal, tapi perlahan menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Apa penyebabnya?
Ternyata, ada beberapa faktor penting yang sering luput diperhatikan saat membangun rumah.
Berikut empat penyebab utama yang membuat rumah cepat rusak meskipun terlihat kokoh:
Baca Juga : 5 Panduan Lengkap Perbaikan Tembok Retak, Jangan Asal Tambal!
1. Kualitas Material Kurang Baik
Kualitas bahan bangunan adalah fondasi utama dari kekuatan rumah.
Banyak orang yang ingin menekan biaya pembangunan memilih material dengan harga murah tanpa memperhatikan mutu.
Padahal, penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar bisa menjadi bom waktu bagi ketahanan rumah.
Contohnya, pasir yang terlalu halus atau bercampur tanah akan membuat campuran semen tidak kuat.
Besi tulangan yang mudah berkarat juga bisa membuat struktur beton cepat rapuh.
Begitu pula dengan bata atau batako berkualitas rendah yang mudah menyerap air, membuat dinding cepat lembap dan retak.
Ingat, memilih material bangunan bukan sekadar mencari harga termurah, tapi juga memastikan kualitas yang mampu bertahan dalam jangka panjang.
Lebih baik mengeluarkan biaya sedikit lebih tinggi di awal daripada menanggung biaya renovasi besar di kemudian hari.
2. Pekerjaan Konstruksi yang Tidak Profesional
Material yang bagus pun tak akan berarti jika dikerjakan dengan cara yang salah.
Proses konstruksi yang asal-asalan sering kali menjadi penyebab utama rumah cepat rusak.
Misalnya, campuran semen dan pasir yang tidak sesuai perbandingan, pemasangan pondasi yang tidak cukup dalam, atau pengerjaan struktur yang tidak presisi.
Kontraktor atau tukang bangunan yang tidak berpengalaman juga sering mengabaikan detail penting, seperti waktu pengeringan beton atau penempatan besi penulangan yang tepat.
Akibatnya, struktur bangunan mungkin terlihat kokoh di awal, tapi seiring waktu mulai mengalami pergeseran, retakan, atau bahkan keruntuhan sebagian.
Pastikan kamu menggunakan jasa tenaga profesional dan melakukan pengawasan secara berkala selama proses pembangunan berlangsung.
Jangan ragu untuk meminta laporan progres atau meninjau langsung ke lapangan agar hasilnya sesuai harapan.
Baca Juga : 8 Tips Memplester Lantai Rumah agar Awet dan Tidak Mudah Retak
3. Sistem Drainase dan Sirkulasi Air yang Buruk
Air bisa menjadi penyebab utama kerusakan bangunan jika tidak diatur dengan baik.
Sistem drainase yang buruk akan membuat air menggenang di sekitar pondasi, meresap ke dinding, atau bahkan masuk ke dalam rumah.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan tembok lembap, jamur tumbuh, dan struktur bangunan melemah.
Selain drainase, sirkulasi udara yang kurang baik juga berperan dalam mempercepat kerusakan.
Rumah yang terlalu tertutup akan lebih lembap dan mudah ditumbuhi jamur, terutama di bagian plafon dan sudut ruangan.
Oleh karena itu, pastikan rumah memiliki saluran pembuangan air hujan yang lancar, talang air yang tidak tersumbat, serta ventilasi yang cukup agar udara bisa mengalir dengan baik.
Lingkungan rumah yang kering dan bersih akan memperpanjang umur bangunan secara signifikan.
4. Kurangnya Perawatan Rutin
Banyak orang berpikir bahwa rumah baru tidak perlu perawatan.
Padahal, justru perawatan rutin menjadi kunci agar rumah tetap awet dan nyaman ditinggali.
Retakan kecil pada dinding, cat yang mulai pudar, atau kebocoran ringan pada atap sering kali diabaikan karena dianggap sepele.
Namun, jika dibiarkan, masalah kecil itu bisa menjadi kerusakan besar yang membutuhkan biaya perbaikan tinggi.
Perawatan sederhana seperti mengecat ulang setiap beberapa tahun, membersihkan talang air, atau memeriksa kondisi atap setelah musim hujan sangat penting dilakukan.
Selain menjaga tampilan rumah tetap segar, langkah-langkah kecil ini juga membantu mencegah kerusakan yang lebih serius di masa depan.
Jika kamu sedang merencanakan pembangunan rumah, pastikan untuk tidak hanya fokus pada tampilan luar, tapi juga memperhatikan detail teknis dan pemilihan bahan.
Dengan perencanaan matang dan perawatan yang konsisten, rumah akan tetap kokoh dan nyaman untuk ditinggali dalam jangka panjang.
(Eno/TribunJualBeli.com)