BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun rumah merupakan impian banyak orang.
Namun, tidak semua lahan memiliki kondisi tanah yang ideal untuk didirikan bangunan.
Salah satu tantangan besar yang sering ditemui adalah ketika lahan berada di atas tanah bergerak.
Tanah jenis ini biasanya memiliki karakteristik labil, mudah bergeser, bahkan rawan longsor.
Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh struktur tanah yang gembur, tingginya kandungan air, atau lokasi yang berada di area lereng.
Jika pembangunan rumah tidak direncanakan dengan baik, risiko yang mungkin terjadi cukup besar, mulai dari dinding retak, lantai amblas, hingga bangunan roboh.
Tentu hal ini sangat berbahaya, baik secara finansial maupun keselamatan penghuni rumah. Namun, bukan berarti tidak bisa membangun hunian di tanah bergerak.
Dengan perencanaan matang dan penerapan teknik konstruksi yang tepat, risiko dapat diminimalisir.
Berikut ini 4 tips aman membangun rumah di lahan tanah bergerak yang perlu diperhatikan:
Baca Juga : 3 Pilihan Batu Pondasi Terbaik untuk Rumah yang Aman dan Kokoh
1. Lakukan Analisis Tanah dan Konsultasi Ahli
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menganalisis kondisi tanah.
Tes geoteknik akan membantu mengetahui kekuatan, kepadatan, serta tingkat kelabilan tanah.
Dari hasil analisis tersebut, arsitek atau insinyur struktur bisa menentukan metode pondasi yang paling tepat.
Konsultasi dengan ahli geoteknik maupun kontraktor berpengalaman sangat penting agar desain rumah sesuai dengan kondisi lahan.
2. Pilih Jenis Pondasi yang Tepat
Pondasi menjadi kunci utama ketika membangun rumah di tanah bergerak.
Jenis pondasi dalam seperti bore pile atau tiang pancang biasanya lebih disarankan karena mampu menembus lapisan tanah keras di bawah permukaan.
Dengan begitu, bangunan akan lebih stabil dan tidak mudah bergeser meski tanah di permukaan mengalami pergerakan.
Hindari pondasi dangkal karena berisiko besar terhadap retakan struktur.
Baca Juga : Kenali 10 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan dalam Konstruksi
3. Gunakan Struktur Bangunan yang Fleksibel dan Ringan
Ketika membangun di lahan labil, pilihlah material bangunan yang lebih ringan namun tetap kokoh, seperti baja ringan atau beton bertulang dengan desain yang efisien.
Struktur bangunan sebaiknya dibuat fleksibel agar bisa menahan tekanan dan pergerakan tanah tanpa cepat retak.
Desain rumah satu lantai lebih aman dibandingkan rumah bertingkat, karena beban yang ditanggung pondasi lebih ringan.
4. Buat Sistem Drainase dan Penguat Lereng
Tanah bergerak biasanya dipicu oleh kadar air yang tinggi, sehingga sistem drainase menjadi hal yang wajib diperhatikan.
Pastikan area sekitar rumah memiliki saluran air yang baik agar tidak ada genangan yang bisa memperlemah struktur tanah.
Jika rumah dibangun di area miring, sebaiknya tambahkan tembok penahan tanah (retaining wall) untuk mencegah longsor.
Kuncinya adalah jangan terburu-buru.
Perencanaan matang bersama tenaga ahli sangatlah penting untuk mengurangi risiko kerusakan dan menjamin keselamatan penghuni rumah dalam jangka panjang.
(Eno/TribunJualBeli.com)