0

Kenali 10 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan dalam Konstruksi

Penulis: eno tjb
Kenali 10 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan dalam Konstruksi

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Pondasi merupakan elemen paling penting dalam struktur bangunan karena berfungsi menopang beban keseluruhan bangunan dan menyalurkannya ke tanah secara stabil.

Pemilihan jenis pondasi yang tepat sangat menentukan kekuatan dan umur bangunan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis pondasi yang umum digunakan dalam konstruksi rumah.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai 10 jenis pondasi yang banyak diaplikasikan dalam proyek bangunan:

Baca Juga : Bangun Rumah Tanpa Penyesalan! Simak 10 Tips Penting Ini

1. Pondasi Batu Kali

Pondasi Batu Kali

Pondasi ini terbuat dari susunan batu alam yang direkatkan menggunakan campuran semen dan pasir.

Jenis ini umum digunakan untuk bangunan rumah tinggal satu lantai dengan struktur ringan dan dibangun di atas tanah yang keras dan stabil.

Selain dikenal kokoh, pondasi batu kali juga tergolong ekonomis karena bahan bakunya mudah didapatkan.

Namun, pondasi ini tidak cocok untuk bangunan bertingkat atau pada lahan dengan daya dukung tanah rendah, karena tidak mampu menahan beban berat secara optimal.

2. Pondasi Menerus (Strips Footing)

Pondasi menerus adalah pondasi yang dibangun memanjang di bawah dinding bangunan.

Biasanya terbuat dari beton bertulang, pondasi ini bertugas mendistribusikan beban secara merata sepanjang garis dinding.

Cocok digunakan pada bangunan rumah sederhana dan pada tanah yang relatif padat serta stabil.

Keunggulannya terletak pada kemudahan pelaksanaan dan efisiensi biaya, namun tidak disarankan untuk tanah ekspansif atau bangunan berat yang memiliki kolom besar.

3. Pondasi Telapak (Foot Plate)

Pondasi Telapak 

Pondasi ini berupa pelat beton bertulang berbentuk persegi atau persegi panjang yang diletakkan di bawah kolom bangunan.

Fungsinya adalah menyalurkan beban dari kolom ke tanah secara merata.

Cocok untuk bangunan dua lantai atau lebih, pondasi telapak mampu menahan beban besar jika didesain dengan tepat.

Keunggulannya adalah kekuatan strukturalnya, namun membutuhkan perhitungan teknis dan pengerjaan yang lebih teliti, terutama dalam pengaturan tulangan beton.

4. Pondasi Plat Lajur (Raft Foundation)

Pondasi ini berupa pelat beton besar yang menutupi seluruh luas area bangunan dan berguna untuk menyebarkan beban ke seluruh permukaan tanah.

teknisisukron8474
 
 
Dijual Rumah Tipe 36 SHM 2KT 1KM Dekat Solo Baru 1 Unit Terakhir - Sukoharjo
Rp 311,000,000.00
jawa-tengah

Biasanya digunakan pada tanah dengan daya dukung rendah atau bangunan dengan banyak kolom berdekatan.

Raft foundation cocok untuk bangunan bertingkat di lahan sempit karena memberikan distribusi beban yang merata.

Meski membutuhkan volume beton yang cukup besar, pondasi ini menawarkan kestabilan ekstra terutama pada struktur padat atau bertingkat.

5. Pondasi Cakar Ayam

Pondasi Cakar Ayam

Dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo, pondasi ini menggunakan pelat beton bertulang yang terhubung dengan pipa-pipa beton silinder yang mencengkeram tanah seperti cakar.

Pondasi cakar ayam sangat ideal untuk bangunan di atas tanah lunak, rawa, atau daerah rawan longsor karena dapat meningkatkan stabilitas tanah dan menahan beban berat.

Walau biaya konstruksinya lebih tinggi, pondasi ini menawarkan keunggulan luar biasa dalam hal kekuatan dan ketahanan jangka panjang terhadap pergeseran tanah.

6. Pondasi Tiang Pancang (Piling Foundation)

Baca Juga : 5 Trik Jitu Membangun Rumah Minimalis dalam Gang Agar Terasa Lebih Luas

Pondasi ini menggunakan tiang panjang yang ditanam ke dalam tanah hingga mencapai lapisan tanah keras.

Terbuat dari beton, baja, atau kayu, pondasi tiang pancang umumnya digunakan pada bangunan bertingkat tinggi atau proyek di daerah rawa.

Keunggulan utamanya adalah kemampuannya menahan beban besar serta menyalurkan beban ke lapisan tanah dalam.

Meski memerlukan alat berat dalam proses pemasangannya, pondasi ini memberikan hasil yang sangat stabil dan kokoh pada kondisi tanah yang tidak mendukung pondasi dangkal.

7. Pondasi Sumuran (Caisson Foundation)

Pondasi Sumuran 

Pondasi sumuran dibuat dengan menggali lubang besar ke dalam tanah kemudian diisi dengan beton bertulang.

Umumnya digunakan saat pemasangan pondasi dalam seperti tiang pancang tidak memungkinkan karena keterbatasan alat atau ruang kerja.

Pondasi ini sangat efektif untuk struktur berat di daerah dengan muka air tanah tinggi, seperti jembatan atau gedung bertingkat.

Biaya pengerjaannya bisa lebih tinggi, namun memberikan daya tahan yang sangat baik terhadap tekanan lateral tanah dan air.

8. Pondasi Tiang Bor (Bore Pile)

Mirip dengan tiang pancang, pondasi tiang bor dibentuk dengan cara mengebor tanah kemudian mengisi lubang dengan beton bertulang.

Adi Darmawan
 
 
Dijual Rumah 2 Lantai Nego Sampai Jadi Tipe 60 3KT 2KM SHM - Semarang
Rp 450,000,000.00
jawa-tengah

Keunggulannya adalah tidak menimbulkan getaran besar, sehingga cocok untuk lahan padat penduduk atau area perkotaan.

Pondasi ini juga fleksibel dari sisi kedalaman dan diameter lubang, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan struktur bangunan.

Walaupun prosesnya lebih kompleks dan membutuhkan peralatan khusus, hasil akhirnya sangat kuat dan cocok untuk bangunan bertingkat di atas tanah lunak.

9. Pondasi Gabungan (Combined Footing)

Pondasi Gabungan 

Pondasi ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih pondasi telapak yang dihubungkan menjadi satu kesatuan pelat.

Umumnya digunakan ketika kolom berada dekat dengan batas lahan sehingga tidak memungkinkan membuat pondasi individual.

Keunggulan pondasi gabungan terletak pada efisiensi ruang dan kestabilan beban yang disalurkan.

Cocok digunakan pada proyek dengan konfigurasi struktur tidak simetris, atau ketika beban antar kolom berbeda secara signifikan.

10. Pondasi Tiang Kayu

Walaupun saat ini penggunaannya mulai berkurang, pondasi tiang kayu masih ditemukan pada bangunan tradisional atau hunian sementara di daerah tertentu.

Kayu yang digunakan harus tahan terhadap air dan rayap, seperti kayu ulin.

Kelebihannya terletak pada kemudahan pemasangan dan biaya yang relatif murah, namun tidak direkomendasikan untuk struktur permanen karena memiliki usia pakai yang lebih pendek dibandingkan pondasi beton atau baja.

Pemilihan jenis pondasi harus mempertimbangkan kondisi tanah, jenis bangunan, beban struktur, dan faktor lingkungan lainnya.

Dengan memilih pondasi yang tepat, struktur rumah akan lebih kokoh, aman, dan tahan lama dalam jangka panjang.

(Eno/TribunJualBeli.com)