BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun rumah yang kuat dan tahan lama tentu menjadi impian setiap orang.
Salah satu kunci utama yang sering kali diabaikan adalah pemilihan material pondasi, terutama batu pondasi.
Pondasi yang kokoh berfungsi sebagai penopang utama bangunan, menahan beban dari atas agar dapat tersalurkan ke tanah dengan baik.
Jika pondasi tidak dibuat dengan material yang tepat, risiko keretakan, penurunan tanah (settling), hingga kerusakan struktural bisa terjadi.
Batu pondasi merupakan salah satu bahan yang sudah lama digunakan di Indonesia untuk membangun pondasi rumah.
Keunggulannya terletak pada kekuatan tekan yang tinggi, daya tahan terhadap cuaca, dan kemampuannya menahan beban berat.
Namun, tidak semua jenis batu cocok digunakan sebagai pondasi. Ada beberapa jenis batu yang lebih direkomendasikan karena kualitas dan ketahanannya.
Berikut tiga pilihan batu pondasi terbaik yang dapat digunakan untuk membuat rumah lebih aman dan kokoh:
Baca Juga : Kenali 10 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan dalam Konstruksi
1. Batu Belah
Batu belah berasal dari batuan besar yang dipecah menjadi potongan-potongan lebih kecil dengan ukuran bervariasi, biasanya dari batu andesit atau batu kali besar.
Batu ini memiliki kekuatan tekan yang tinggi, mudah ditemukan di banyak daerah, serta mampu mencegah penurunan tanah karena bentuknya yang tidak beraturan dan saling mengunci saat disusun.
Namun, batu belah juga memiliki beberapa kekurangan, seperti proses pemasangan yang lebih rumit karena memerlukan keahlian khusus agar tersusun rapat dan kuat, serta bobotnya yang berat sehingga memerlukan tenaga ekstra dalam pengangkutan dan pemasangan.
Meskipun demikian, batu belah tetap menjadi salah satu pilihan utama untuk berbagai jenis pondasi rumah, baik satu lantai maupun bertingkat.
2. Batu Kali
Batu kali adalah batu alam yang diperoleh dari aliran sungai, berbentuk bulat atau oval, dengan permukaan halus dan ukuran yang bervariasi.
Batu ini terkenal memiliki daya tahan yang baik terhadap air, mampu menahan beban berat, serta cocok untuk area dengan curah hujan tinggi atau tanah lembap.
Selain itu, batu kali juga cukup mudah disusun jika dikerjakan oleh tenaga ahli.
Meski demikian, permukaannya yang licin membuat batu kali cenderung sulit saling mengunci jika tidak disusun dengan teliti, sehingga pengerjaannya membutuhkan ketelitian ekstra.
Di beberapa daerah, harga batu kali juga bisa lebih mahal karena ketersediaannya terbatas.
Kendati memiliki beberapa kekurangan, batu kali tetap menjadi pilihan tepat untuk pondasi rumah, terutama di wilayah rawan banjir atau dekat sungai.
Baca Juga : Bisa Merusak Pondasi, Hindari Tanam 7 Pohon Ini di Lingkungan Rumah
3. Batu Gunung
Batu gunung umumnya berasal dari hasil tambang pegunungan, memiliki bentuk tidak beraturan dengan permukaan kasar, dan sering juga disebut batu andesit atau batu keras.
Batu ini memiliki struktur yang sangat keras, daya tahan tinggi terhadap cuaca ekstrem, serta mampu mengunci dengan baik saat disusun sehingga membuat pondasi lebih stabil.
Kekurangan batu gunung terletak pada harga yang cenderung lebih mahal dibanding jenis batu lainnya, karena proses pengambilan yang sulit dan kualitasnya yang tinggi.
Selain itu, bobotnya yang berat membuat proses pengangkutan dan pemasangan lebih sulit, bahkan memerlukan peralatan tambahan.
Meski demikian, batu gunung tetap menjadi pilihan favorit untuk pondasi bangunan bertingkat atau rumah yang dibangun di daerah rawan gempa, berkat kekuatan dan ketahanannya yang sangat baik.
Dengan pondasi yang kuat, rumah tidak hanya terlihat kokoh dari luar, tetapi juga mampu memberikan rasa aman bagi seluruh penghuni.
Meskipun memerlukan biaya dan perhatian lebih, investasi pada pondasi yang berkualitas akan sangat bermanfaat untuk masa depan rumah.
(Eno/TribunJualBeli.com)