BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi pengendara motor, terutama pecinta touring dan motovlogging, action camera di helm sudah menjadi perlengkapan wajib.
Kamera kecil ini mampu merekam perjalanan dengan sudut pandang yang menarik, sehingga momen di jalan bisa terdokumentasi dengan baik.
Namun, agar hasil video maksimal, posisi kamera di helm tidak bisa dipasang sembarangan.
Posisi kamera sangat menentukan kualitas gambar, kenyamanan saat berkendara, bahkan kestabilan helm itu sendiri.
Salah memilih tempat bisa membuat rekaman kurang menarik, kamera mudah goyang, atau justru mengganggu pandangan pengendara.
Karena itu, penting untuk mengetahui posisi mana saja yang dianggap paling ideal.
Berikut tiga posisi terbaik untuk memasang action camera di helm beserta kelebihan dan kekurangannya.
Baca Juga : Mengenal 4 Jenis Helm Sepeda Motor dan Kegunaannya
1. Di Atas Helm (Top Mount)
Memasang kamera di bagian atas helm termasuk posisi klasik yang banyak dipilih oleh para pengendara.
Dari titik ini, hasil rekaman terlihat lebih luas dan seolah menampilkan pandangan dari atas kepala pengendara.
Sudut ini cocok digunakan untuk touring atau saat ingin memperlihatkan panorama jalanan dan suasana sekitar.
Kelebihan dari posisi atas adalah sudut pandangnya yang sangat lebar dan minim gangguan pada pandangan pengendara.
Kamera juga terlihat rapi karena sejajar dengan bentuk helm.
Namun, kelemahannya terletak pada stabilitas.
Karena berada di bagian paling tinggi, kamera lebih mudah terkena angin kencang yang membuat rekaman berpotensi goyang.
Selain itu, beban di bagian atas bisa membuat helm terasa lebih berat, apalagi saat dipakai dalam perjalanan jauh.
2. Di Samping Helm (Side Mount)
Posisi samping helm juga menjadi pilihan populer.
Dari sisi ini, kamera merekam sudut pandang yang sejajar dengan mata pengendara sehingga hasilnya terlihat lebih natural.
Banyak motovlogger memilih posisi ini untuk membuat video bergaya point of view (POV) karena seolah-olah penonton melihat langsung dari mata pengendara.
Keunggulan side mount adalah hasil rekaman yang terasa realistis dan lebih fokus ke arah jalan.
Kamera juga lebih mudah diarahkan sesuai kebutuhan.
Namun, kekurangannya terletak pada kenyamanan.
Kamera di satu sisi helm bisa menambah beban sehingga terasa sedikit berat sebelah.
Selain itu, tidak semua model helm memiliki permukaan yang ideal untuk menempelkan kamera di samping, sehingga butuh penyesuaian dengan bentuk helm masing-masing.
Baca Juga : Kenali 3 Jenis Tali Pengunci Helm untuk Keamanan Maksimal Saat Berkendara
3. Di Dagu Helm (Chin Mount)
Posisi di dagu helm atau chin mount kini banyak dipilih para motovlogger profesional.
Dari posisi ini, hasil rekaman benar-benar menyerupai apa yang dilihat pengendara, sehingga terasa lebih imersif.
Sudut pandang yang dihasilkan pun stabil dan seimbang karena kamera berada tepat di bagian tengah helm.
Kelebihan utama chin mount adalah rekaman yang paling natural dibandingkan posisi lain.
Selain itu, karena posisinya berada di tengah, kamera tidak membuat helm terasa berat di satu sisi.
Namun, pemasangan di dagu memerlukan bracket khusus agar kamera menempel dengan kuat.
Jika tidak dipasang dengan benar, kamera bisa goyang atau bahkan menutupi ventilasi helm, yang dapat mengurangi kenyamanan saat berkendara jarak jauh.
Pilihan terbaik tetap bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan masing-masing pengendara.
Dengan posisi yang tepat dan pemasangan yang kuat, hasil rekaman akan terlihat lebih menarik tanpa mengorbankan kenyamanan maupun keselamatan di jalan.
(Eno/TribunJualBeli.com)