BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi sebagian pemilik motor, keberadaan karat pada piringan cakram mungkin terlihat seperti hal biasa, terutama jika motor jarang dipakai atau sering terkena hujan.
Apalagi saat motor kembali digunakan dan karatnya hilang sedikit demi sedikit setelah rem diinjak atau ditekan, banyak yang menganggapnya akan hilang dengan sendirinya.
Padahal, anggapan ini keliru. Karat pada piringan cakram adalah tanda awal dari potensi masalah yang lebih besar, dan jika dibiarkan, bisa memengaruhi performa sistem pengereman secara keseluruhan serta membahayakan keselamatan saat berkendara.
Piringan cakram berfungsi sebagai media gesek yang bekerja sama dengan kampas rem untuk memperlambat atau menghentikan laju motor.
Permukaan cakram yang ideal harus bersih dan rata agar pengereman bisa berlangsung mulus.
Ketika karat mulai muncul, permukaan tersebut berubah dan mulai memberikan dampak negatif yang sering tak langsung terasa, namun bisa menjadi fatal dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah empat risiko serius yang bisa terjadi jika kamu membiarkan piringan cakram motor dalam kondisi berkarat:
Baca Juga : Jangan Sembarangan! Ini 4 Bahaya Menyiram Piringan Cakram Motor yang Masih Panas
1. Mengurangi Efektivitas Pengereman
Karat pada permukaan cakram menyebabkan gesekan antara kampas dan cakram menjadi tidak optimal.
Permukaan cakram yang tidak rata atau licin akibat korosi dapat mengurangi daya cengkeram kampas rem, sehingga pengereman menjadi tidak maksimal.
Dalam beberapa kasus, motor bisa terasa lebih lama berhenti meskipun tuas rem sudah ditekan penuh.
Ini jelas berbahaya, terutama saat kamu harus mengerem mendadak dalam situasi darurat.
Pengereman yang lambat bisa membuat jarak berhenti jadi lebih panjang dari seharusnya, dan risiko tabrakan pun meningkat.
2. Menimbulkan Getaran dan Suara Berdecit Saat Mengerem
Cakram yang berkarat akan menghasilkan permukaan yang tidak merata, dan ketika kampas rem menjepit cakram tersebut, gesekan yang terjadi tidak akan halus.
Ini biasanya memunculkan getaran di handle atau pedal rem, bahkan bisa terasa sampai ke setang motor.
Selain itu, suara berdecit yang nyaring dan mengganggu juga bisa terdengar saat pengereman.
Getaran tersebut tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara, tetapi juga bisa menjadi pertanda bahwa komponen rem mengalami keausan yang tidak normal.
Jika dibiarkan terus, bisa menyebabkan kerusakan lanjutan pada kaliper dan bantalan rem.
Baca Juga : 7 Tips Perawatan Cakram Motor agar Tetap Responsif dan Tahan Lama
3. Mempercepat Keausan Kampas Rem
Karat bersifat abrasif dan tajam, sehingga saat kampas rem bergesekan dengan cakram yang berkarat, kampas akan lebih cepat aus dan parahnya, ausnya tidak merata.
Hal ini membuat kampas harus lebih sering diganti dan dalam beberapa kasus menyebabkan pengereman tidak seimbang antara roda depan dan belakang, atau antara sisi kanan dan kiri pada motor dengan cakram ganda.
Ketidakseimbangan pengereman ini bisa menimbulkan gejala seperti motor melintir atau kehilangan kontrol saat mengerem kuat.
4. Meningkatkan Risiko Kecelakaan di Jalan
Risiko yang paling fatal dari piringan cakram yang berkarat tentu saja adalah keselamatan berkendara.
Dalam kondisi darurat, kamu membutuhkan sistem pengereman yang responsif dan kuat.
Cakram yang berkarat memperbesar kemungkinan rem tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Bayangkan saat kamu berkendara di jalan menurun, atau ketika hujan membuat jalanan licin, lalu kamu harus berhenti mendadak, rem yang lambat merespons atau gagal bekerja dengan baik bisa menyebabkan kecelakaan serius.
Bahkan sepersekian detik keterlambatan dalam pengereman bisa jadi penentu antara aman atau celaka.
Ingat, sistem pengereman adalah aspek paling krusial dari kendaraan roda dua.
Jangan menunggu sampai masalah kecil berubah menjadi bencana besar di jalan raya.
(Eno/TribunJualBeli.com)