BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Pelek sepeda motor merupakan komponen penting yang sering kali luput dari perhatian pemilik kendaraan.
Fungsinya tidak hanya sebagai penopang ban, tetapi juga berperan dalam kestabilan, kenyamanan, dan keselamatan berkendara.
Namun, karena posisinya yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan, pelek menjadi bagian yang paling sering mengalami tekanan, benturan, dan paparan kotoran.
Jika tidak dirawat dengan baik, pelek bisa mengalami berbagai masalah seperti penyok, retak, berkarat, hingga mengalami perubahan bentuk yang membahayakan pengendara.
Untuk itu, sangat penting mengetahui cara yang tepat dalam merawat pelek agar tetap awet dan berfungsi maksimal.
Berikut ini adalah sejumlah cara efektif untuk menjaga pelek sepeda motor agar tidak cepat rusak:
Baca Juga : 5 Pengaruh Perubahan Ukuran Pelek pada Keseimbangan dan Performa Motor
1. Perhatikan Kondisi Jalan yang Dilalui
Salah satu penyebab utama kerusakan pelek adalah benturan keras saat motor melintasi jalan rusak, berlubang, atau melompati polisi tidur yang terlalu tinggi.
Terutama untuk pelek berbahan aluminium alloy, benturan seperti ini bisa menyebabkan penyok atau bahkan retak.
Sebaiknya berkendara dengan hati-hati, terutama di area yang tidak dikenal.
Jika terlihat ada lubang atau jalanan bergelombang di depan, kurangi kecepatan dan hindari benturan langsung.
Berkendara secara defensif tidak hanya melindungi pelek, tetapi juga menjaga keselamatan secara keseluruhan.
2. Rutin Memeriksa dan Menyesuaikan Tekanan Angin Ban
Tekanan angin yang tidak sesuai dapat memberikan beban tambahan pada pelek.
Ban yang terlalu kempis akan menyebabkan beban kendaraan lebih banyak ditanggung langsung oleh pelek saat melintasi permukaan tidak rata.
Sebaliknya, ban yang terlalu keras bisa membuat pelek lebih rentan terhadap keretakan akibat tidak adanya peredaman benturan.
Oleh karena itu, lakukan pengecekan tekanan ban minimal seminggu sekali, dan pastikan menggunakan ukuran tekanan sesuai spesifikasi pabrikan.
Gunakan alat pengukur tekanan agar hasilnya lebih akurat.
3. Membersihkan Pelek Secara Teratur
Baca Juga : Jangan Ambil Risiko! Ini 6 Jenis Kerusakan Pelek Motor yang Harus Diganti
Pelek yang kotor akibat lumpur, debu, air hujan, atau tumpahan oli bisa mengalami korosi jika tidak segera dibersihkan.
Terlebih jika motor sering digunakan dalam kondisi cuaca hujan atau di daerah dengan kelembaban tinggi, potensi karat pada pelek baja akan meningkat.
Gunakan sabun khusus kendaraan dan air bersih untuk mencuci pelek.
Hindari menggunakan bahan kimia keras atau sikat kasar yang dapat merusak lapisan pelindung pelek.
Keringkan pelek setelah dicuci agar tidak ada sisa air yang menempel terlalu lama dan menimbulkan bercak atau karat.
4. Hindari Beban Berlebih pada Motor
Motor yang membawa beban melebihi kapasitas yang ditentukan akan memberikan tekanan ekstra pada roda, termasuk pelek.
Beban berlebih ini tidak hanya mempercepat keausan ban, tetapi juga dapat menyebabkan deformasi pada pelek, terutama saat melintasi jalan yang tidak rata.
Pastikan motor digunakan sesuai kapasitasnya.
Jika memang harus membawa barang tambahan, gunakan rak tambahan atau modifikasi yang sesuai standar keamanan, dan pastikan distribusi beban merata.
5. Cek Keseimbangan dan Kondisi Pelek Secara Berkala
Pelek yang tidak seimbang bisa menyebabkan getaran saat berkendara, yang lama-kelamaan akan memengaruhi kenyamanan dan mempercepat kerusakan pada bagian kaki-kaki motor lainnya.
Jika mulai merasakan getaran yang tidak biasa, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi, segera lakukan pengecekan dan balancing di bengkel resmi atau terpercaya.
Selain itu, penting untuk memeriksa apakah terdapat bagian pelek yang mulai bengkok atau retak.
Deteksi dini bisa membantu mencegah kerusakan yang lebih besar.
6. Gunakan Pelek Sesuai Spesifikasi Motor
Modifikasi pada bagian pelek memang dapat meningkatkan tampilan motor, namun penggunaan pelek yang tidak sesuai ukuran, material, atau desainnya dengan spesifikasi motor dapat meningkatkan risiko kerusakan.
Misalnya, pelek yang terlalu besar atau terlalu lebar dapat mempengaruhi distribusi berat dan handling motor.
Selalu pastikan bahwa pelek yang digunakan merupakan produk berkualitas, bersertifikasi, dan cocok dengan jenis serta kebutuhan kendaraan.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan teknisi sebelum melakukan penggantian.
7. Hindari Paparan Zat Korosif dan Gunakan Pelindung Tambahan
Bahan-bahan seperti oli, bensin, cairan rem, atau air laut yang menempel di pelek harus segera dibersihkan.
Zat-zat ini dapat mempercepat korosi dan merusak lapisan pelindung pelek.
Jika motor digunakan di daerah pesisir atau sering terpapar hujan, pertimbangkan untuk menggunakan pelapis anti karat atau wax pelindung pelek agar tetap terlindungi.
Perawatan yang konsisten juga dapat mencegah pengeluaran besar akibat kerusakan yang tidak terdeteksi sejak awal.
Maka dari itu, jadikan perawatan pelek sebagai bagian dari rutinitas perawatan motor secara keseluruhan.
(Eno/TribunJualBeli.com)