0

Isu Merger Grab-Gojek Cuma Angin Lalu? Ini Klarifikasi Pihak Grab

Penulis: Ridwan MufidKhoirulloh
Isu Merger Grab-Gojek Cuma Angin Lalu? Ini Klarifikasi Pihak Grab

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Grab Indonesia akhirnya angkat bicara terkait rumor yang beredar mengenai rencana merger dengan Gojek, yang belakangan ini ramai diperbincangkan di berbagai platform media.

Di sisi lain, Asosiasi Ojol secara gamblang telah mengambil sikap penolakan terhadap langkah merger yang dilakukan oleh dua perusahaan ride-hailing terbesar di Tanah Air, yaitu Grab dan Gojek.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menegaskan, pihaknya sejak awal menolak rencana Grab mengakusisi bisnis Gojek di dalam negeri.

"Secara resmi Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua menolak keras mega akuisisi atau merger Gojek dan Grab," ujar Raden Igun melalui keterangan resminya, dikutip Selasa (13/5).

Tirza Munusamy, selaku Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menyadari bahwa rumor yang berkembang mengenai merger antara Grab dan Gojek menimbulkan adanya polemik yang memanas, terutama di kalangan mitra pengemudi.

"Grab memahami bahwa terdapat berbagai spekulasi yang berkembang terkait kemungkinan merger Grab dengan salah satu pelaku industri," ujar Tirza Munusamy.

Baca juga : GoTo Bersama Pemerintah Siapkan 2.000 Unit Rumah Subsidi untuk Mitra Pengemudi

Ia menegaskan bahwa spekulasi tersebut tidak berdasar dan tidak memiliki dasar informasi yang terverifikasi.

"Spekulasi tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dapat menanggapinya lebih lanjut," tambahnya. 

Fokus pada Komitmen Lokal

Tirza menekankan bahwa saat ini, fokus utama Grab Indonesia adalah pada komitmennya di Indonesia, khususnya dalam mendukung pelaku ekonomi kecil dan membuka peluang penghasilan tambahan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Meski secara hukum Grab berstatus sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), Tirza menegaskan bahwa hampir sepenuhnya operasional Grab Indonesia diisi oleh talenta lokal.

"Grab berkomitmen dalam memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik dalam sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan bisnis," imbuhnya.

Respons terhadap Spekulasi

Isu merger antara Grab dan Gojek sebelumnya mencuat setelah adanya laporan bahwa Grab berencana mengakuisisi Goto pada kuartal II 2025.

Namun, baik Grab maupun Gojek telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada pembicaraan resmi terkait hal tersebut.

Lebih lanjut lagi, Tirza menuturkan jika melalui skema PMA, investasi asing dapat mengalir ke dalam negeri untuk mendanai riset dan pengembangan, memperluas infrastruktur, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan memperkuat kapasitas nasional.

"Skema ini juga membuka peluang bagi talenta lokal untuk berkembang dan berkontribusi dalam ekosistem global, sekaligus menjadi jalur penting dalam transfer pengetahuan dan teknologi yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia," tutupnya.

Baca juga : Pemerintah Dorong Pendanaan Swasta untuk Proyek Tol Puncak

Dengan klarifikasi ini, Grab Indonesia berharap dapat meredam spekulasi yang tidak berdasar dan mengalihkan perhatian publik pada upaya nyata perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)

(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)