BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dalam dunia otomotif, khususnya pada sepeda motor, sistem pengereman adalah salah satu komponen terpenting yang menunjang keselamatan berkendara.
Banyak pengendara fokus pada kampas rem atau cakram, namun minyak rem kerap kali luput dari perhatian, padahal perannya sangat krusial.
Minyak rem bukan sekadar cairan pelengkap.
Tapi juga berperan vital dalam menjalankan sistem pengereman berbasis hidrolik, dan kualitasnya secara langsung memengaruhi efektivitas pengereman.
Bila minyak rem bermasalah, maka respons rem bisa menjadi lambat, tidak presisi, bahkan membahayakan nyawa.
Mari kita pelajari lebih dalam, empat peran utama minyak rem pada sepeda motor:
Baca Juga : Gampang! Begini 5 Cara Mengganti Minyak Rem Motor Sendiri di Rumah
1. Meneruskan Tekanan dari Tuas Rem ke Kaliper
Fungsi paling mendasar dari minyak rem adalah mengalirkan tekanan hidraulik dari tuas atau pedal rem ke kaliper.
Ketika pengendara menekan tuas rem, piston di dalam master silinder akan menekan minyak rem, yang kemudian mendorong piston di dalam kaliper.
Hal ini menyebabkan kampas rem menjepit cakram dan memperlambat laju roda.
Tanpa minyak rem yang baik, tekanan ini tidak akan tersalurkan dengan efektif.
2. Menjaga Konsistensi Kinerja Pengereman
Salah satu tantangan utama dalam sistem rem adalah kenaikan suhu yang terjadi akibat gesekan antara kampas rem dan cakram.
Peningkatan suhu yang ekstrem dapat menyebabkan minyak rem mendidih dan menghasilkan gelembung udara di dalam sistem pengereman.
Minyak rem yang memiliki titik didih tinggi akan lebih tahan terhadap panas, sehingga sistem rem tetap konsisten dan tidak mengalami kondisi rem tiba-tiba tidak berfungsi.
Jika kualitas minyak rem sudah menurun atau tercemar, respons rem bisa berubah menjadi tidak stabil, bahkan berbahaya saat kondisi darurat.
Baca Juga : 7 Tips Merawat Selang Rem Cakram Motor untuk Performa Pengereman Maksimal
3. Mencegah Korosi dan Kerusakan Komponen Rem
Minyak rem tidak hanya berfungsi sebagai media transmisi tekanan, tetapi juga sebagai pelindung bagi komponen logam dalam sistem rem, seperti silinder master, selang rem, dan kaliper.
Kandungan aditif dalam minyak rem berfungsi untuk mencegah korosi dan karat akibat kelembapan dan kontaminasi air.
Sistem pengereman bersifat tertutup, namun dari waktu ke waktu, kandungan air bisa masuk ke dalam sistem, terutama bila penutup tangki minyak rem tidak rapat atau sering dibuka.
Jika tidak segera diganti, minyak rem akan menyerap air, dan mempercepat korosi yang bisa mengganggu fungsi rem secara menyeluruh.
4. Mengoptimalkan Respons dan Presisi Pengereman
Minyak rem yang masih bersih dan dalam kondisi baik akan memberikan respons pengereman yang cepat, halus, dan presisi.
Ini sangat penting, terutama saat pengendara berada dalam situasi darurat yang memerlukan reaksi spontan.
Sebaliknya, minyak rem yang sudah kotor, terkontaminasi, atau kadaluwarsa akan memperlambat respons pengereman.
Bahkan bisa menyebabkan tuas rem terasa kopong atau dalam kondisi ekstrem, rem bisa blong.
Oleh karena itu, penggantian minyak rem secara berkala adalah tindakan pencegahan yang bijak.
(Eno/TribunJualBeli.com)