0

7 Trik Aman Berkendara Motor di Jalan Cor Beton yang Berbeda dari Aspal

Penulis: eno tjb
7 Trik Aman Berkendara Motor di Jalan Cor Beton yang Berbeda dari Aspal

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dalam keseharian, pengendara motor tidak hanya melewati jalan aspal yang halus dan fleksibel.

Di beberapa daerah, terutama di pedesaan atau proyek jalan baru, kita kerap menjumpai jalan cor beton.

Meskipun terlihat lebih kuat dan tahan lama, jalan beton memiliki karakteristik yang berbeda dengan aspal dan menuntut cara berkendara yang juga berbeda agar tetap aman dan nyaman.

Banyak kecelakaan ringan hingga serius terjadi karena pengendara tidak menyadari perbedaan ini.

Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan trik-trik aman ketika melintasi jalan cor beton.

Berikut adalah beberapa trik aman yang bisa diterapkan:

Baca Juga : 10 Tips Jitu Hindari Dehidrasi Saat Berkendara Motor Ketika Cuaca Panas

1. Kenali Karakter Jalan Cor Beton

Jalan beton memiliki permukaan yang lebih keras, kaku, dan lebih licin, terutama ketika baru dibuat atau terkena air hujan.

Jogyamotor jimbray
 
 
Motor Bekas Yamaha Grand Filano Neo Tahun 2024 - Tangerang Selatan
Rp 23,900,000.00
banten

Tidak seperti aspal yang lebih fleksibel dan memiliki daya serap terhadap getaran ban, beton memantulkan kembali getaran tersebut, sehingga motor terasa lebih ‘kasar’ saat melintas.

Selain itu, daya cengkeram pada ban motor juga lebih rendah di permukaan beton.

Hal ini membuat ban lebih mudah tergelincir jika pengendara tidak hati-hati, apalagi saat melakukan manuver mendadak.

2. Kurangi Kecepatan Saat Melintas

Kurangi Kecepatan Saat Melintas

Mengendarai motor dengan kecepatan tinggi di jalan beton bukanlah keputusan bijak.

Selain permukaannya yang bisa licin, jalan cor beton sering memiliki sambungan antar panel beton, retakan, atau tonjolan kecil yang bisa membuat motor tidak stabil.

Dengan mengurangi kecepatan, pengendara memiliki lebih banyak waktu untuk bereaksi terhadap kondisi jalan yang berubah-ubah.

Kecepatan yang moderat juga membantu menjaga keseimbangan motor dan menghindari risiko selip, terutama saat menikung atau mengerem.

3. Hindari Manuver Mendadak

Baca Juga : 5 Trik Aman Berkendara Motor di Jalan Licin

Salah satu kesalahan umum saat melintas di jalan beton adalah mengerem secara tiba-tiba atau berbelok secara tajam.

Jalan beton tidak memiliki tekstur yang sebaik aspal dalam hal cengkeraman, sehingga manuver mendadak bisa membuat ban kehilangan traksi.

Pastikan semua gerakan, seperti menyalip, berbelok, atau mengerem dilakukan secara halus dan terkontrol.

Gunakan teknik progressive braking, yaitu menekan tuas rem secara bertahap agar roda tidak terkunci dan motor tetap stabil.

4. Waspadai Sambungan dan Retakan

Waspadai Sambungan dan Retakan

Karena jalan beton dibangun dengan panel-panel besar, biasanya terdapat sambungan antar beton yang kadang lebih dalam atau menonjol.

Hal ini bisa menjadi jebakan bagi ban motor, terutama ban depan yang lebih kecil.

Selain itu, retakan atau celah di permukaan jalan juga sering dijumpai, dan bisa mengganggu kestabilan kendaraan.

Sebisa mungkin, hindari melintasi sambungan atau retakan tepat di tengah ban, dan posisikan ban sedikit menyamping untuk menjaga kestabilan.

5. Perhatikan Kondisi Jalan Basah

Saat hujan atau setelah hujan, permukaan jalan beton menjadi sangat licin. Kombinasi antara air, debu, dan minyak di permukaan bisa memperparah kondisi.

Deni
 
 
Motor Bekas Honda New Beat Fi Esp Eco 2017 - Surabaya
Rp 7,700,000.00
jawa-timur

Dalam situasi ini, kurangi kecepatan secara signifikan, hindari rem mendadak, dan gunakan kedua rem (depan dan belakang) secara seimbang untuk menghindari selip.

6. Gunakan Ban yang Sesuai dan Dalam Kondisi Baik

Gunakan Ban yang Sesuai dan Dalam Kondisi Baik

Ban motor memiliki peran krusial saat melintasi jalan beton.

Pastikan ban yang digunakan masih memilik ulir yang dalam, tidak gundul atau retak dan tekanan angin sesuai standar

Ban dengan kualitas baik akan membantu meningkatkan traksi dan mengurangi risiko tergelincir saat kondisi jalan licin atau tidak rata.

7. Jaga Jarak Aman

Di jalan beton, pengereman membutuhkan jarak yang lebih panjang karena traksi lebih rendah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, terutama saat lalu lintas padat atau dalam kondisi jalan menurun.

Jarak aman memberi ruang untuk merespons situasi mendadak, seperti kendaraan depan yang berhenti mendadak atau adanya hambatan tak terduga di jalan.

Selalu ingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama, tidak peduli jenis permukaan jalan yang kita lalui.

(Eno/TribunJualBeli.com)