BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Kecelakaan lalu lintas bisa terjadi kapan saja, baik dalam kondisi berkendara pelan maupun saat kecepatan tinggi.
Dalam banyak kasus, motor yang terlibat kecelakaan bisa terlihat baik-baik saja secara kasat mata, terutama jika tidak ada kerusakan bodi yang parah. Namun, bukan berarti tidak ada kerusakan internal yang terjadi.
Justru, beberapa kerusakan penting justru tersembunyi dan baru terasa dampaknya saat motor kembali digunakan.
Maka dari itu, penting bagi setiap pemilik kendaraan untuk memeriksa secara menyeluruh kondisi motor setelah mengalami kecelakaan, sekecil apapun insiden tersebut.
Berikut ini adalah daftar komponen motor yang wajib diperiksa secara menyeluruh:
Baca Juga : 7 Tips Berkendara Motor yang Nyaman dan Aman Bersama Keluarga
1. Rangka Utama Motor
Rangka motor adalah tulang punggung dari seluruh struktur kendaraan.
Ketika motor mengalami benturan keras, bisa saja rangka mengalami perubahan bentuk yang tidak terlihat langsung.
Rangka yang bengkok atau retak dapat menyebabkan motor tidak stabil saat dikendarai.
Dampaknya bisa terasa saat menikung, melaju lurus, atau saat melewati jalan tidak rata.
Pemeriksaan rangka sebaiknya dilakukan oleh teknisi berpengalaman menggunakan alat ukur khusus.
2. Garpu Depan
Bagian ini sangat vital karena berfungsi sebagai penopang roda depan sekaligus sistem suspensi.
Jika terjadi kecelakaan dari arah depan, garpu depan sangat berpotensi bengkok atau bahkan patah.
Selain itu, periksa juga apakah ada kebocoran oli suspensi.
Garpu depan yang rusak akan menyebabkan motor sulit dikendalikan, terasa tidak stabil, dan berisiko tinggi saat melaju cepat.
3. Stang
Setelah kecelakaan, sering kali stang menjadi miring atau terasa tidak simetris.
Bahkan jika terlihat normal, stang bisa saja bengkok sedikit, sehingga arah motor menjadi tidak lurus saat berjalan.
Ini bisa membahayakan karena akan mengganggu keseimbangan saat berkendara.
Periksa juga komponen segitiga (triple clamp) dan sambungan ke garpu depan.
4. Rem Depan dan Belakang
Baca Juga : Jangan Ambil Risiko! Ini 6 Jenis Kerusakan Pelek Motor yang Harus Diganti
Sistem pengereman adalah salah satu komponen keselamatan terpenting.
Setelah kecelakaan, bisa jadi tuas rem patah, piringan cakram bengkok, atau kampas rem menjadi tidak rata.
Bahkan jika tidak tampak rusak, kinerja rem bisa menurun akibat kontaminasi lumpur, oli, atau perubahan posisi mekanis.
Periksa juga selang rem dan reservoir minyak rem untuk memastikan tidak ada kebocoran.
5. Roda dan Velg
Roda motor sering kali menjadi korban saat motor terjatuh atau menabrak benda keras.
Velg yang penyok atau retak bisa menyebabkan getaran, bocor ban, atau bahkan pecah di tengah jalan.
Jangan hanya memeriksa bagian luar, pastikan kesejajaran roda dan keutuhan jari-jari velg motor juga dalam kondisi baik.
6. Suspensi Belakang
Suspensi belakang mungkin tampak tersembunyi, tapi memiliki peran penting dalam kenyamanan dan kestabilan berkendara.
Jika motor jatuh ke belakang atau sisi samping, suspensi belakang bisa bocor atau rusak secara internal.
Gejalanya bisa berupa motor terasa terlalu empuk atau terlalu keras, serta munculnya suara kletek saat motor melewati jalan berlubang.
7. Tangki Bensin dan Saluran BBM
Pada motor yang mengalami benturan di bagian atas atau samping, tangki bensin rentan penyok atau bocor.
Kebocoran bahan bakar sangat berbahaya karena bisa memicu kebakaran.
Selain itu, cek juga apakah ada selang bahan bakar yang lepas atau sobek, serta pastikan tidak ada tetesan atau bau bensin yang menyengat setelah mesin dinyalakan.
8. Footstep dan Knalpot
Kedua komponen ini biasanya menjadi tumpuan saat motor jatuh ke sisi samping.
Footstep bisa bengkok atau patah sehingga membuat posisi kaki pengendara tidak nyaman.
Sementara itu, knalpot yang penyok atau pecah bisa menyebabkan kebocoran gas buang dan memengaruhi performa mesin serta emisi kendaraan.
9. Bodi Motor dan Fairing
Meskipun bodi motor tidak memengaruhi performa langsung, kerusakan pada bagian ini tetap penting diperhatikan.
Retakan atau pecahan fairing bisa menimbulkan bahaya jika menonjol keluar, atau menjadi celah masuk air ke bagian mesin dan kelistrikan.
Selain itu, bodi yang rusak bisa mengurangi nilai estetika dan nilai jual motor.
Setelah mengalami kecelakaan, jangan hanya fokus pada tampilan luar motor.
Pemeriksaan menyeluruh sangat disarankan, bahkan jika kecelakaan terlihat ringan.
Ingatlah bahwa menjaga kondisi motor bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan nyawa saat berkendara.
(Eno/TribunJualBeli.com)