0

Ramadan Tanpa FOMO, 5 Cara Menikmati Bulan Puasa dengan Lebih Tenang

Penulis: Ridwan MufidKhoirulloh
Ramadan Tanpa FOMO, 5 Cara Menikmati Bulan Puasa dengan Lebih Tenang

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bulan Ramadan adalah momen dimana kita bisa mendapatkan hari-hari yang dipenuhi dengan keberkahan, serta berlomba-lomba dalam mencari kebaikan.

Akan tetapi, bagi sebagian orang, ada tekanan sosial tersendiri untuk selalu mengikuti tren atau aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.

Istilah ini sering disebut sebagai Fear of Missing Out (FOMO).

Mulai dari berburu tempat buka puasa hits, mengikuti berbagai tantangan ibadah, hingga update momen Ramadan di media sosial, semua ini bisa membuat kita merasa harus selalu "ikut serta" agar tidak ketinggalan.

Akibatnya, FOMO dapat menimbulkan perasaan cemas, tidak puas, atau iri terhadap orang lain.

Padahal, bulan Ramadan sejatinya adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, meningkatkan kualitas ibadah, serta menemukan ketenangan batin.

Lantas, bagaimana caranya menjalani Ramadan tanpa FOMO dan tetap merasa adem ayem?

Baca juga : 5 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa dengan Tepat

Yuk, simak tips berikut.

1. Prioritaskan Makna Ramadan, Bukan Tren Sesaat

Ilustrasi Seseorang sedang Memanjatkan Doa. (Kompas.com)

Banyak orang terjebak dalam euforia Ramadan di media sosial, mulai dari berburu menu berbuka yang kekinian, mengikuti tren outfit Ramadan, hingga membandingkan ibadah dengan orang lain.

Namun, ingatlah bahwa Ramadan bukan soal siapa yang terlihat lebih religius atau lebih sibuk beraktivitas, melainkan tentang refleksi diri dan meningkatkan hubungan spiritual.

Fokus pada tujuan utama Ramadan yaitu meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri.

Jangan bandingkan Ramadanmu dengan orang lain, karena setiap orang punya perjalanan spiritual yang berbeda.

2. Batasi Media Sosial agar Tidak Terpengaruh Tren FOMO

Media sosial bisa dikatakan menjadi sumber utama munculnya FOMO.

Konten tentang tempat berbuka puasa yang sedang viral, outfit Ramadan terbaru, atau kegiatan ibadah yang tampak sempurna bisa membuatmu merasa harus melakukan hal yang sama.

Batasi waktu penggunaan media sosial agar tidak terjebak dalam perbandingan sosial.

Pilih konten yang inspiratif dan mendukung perjalanan Ramadanmu agar tampak bermakna.

Ingat, yang penting bukan terlihat menjalani Ramadan dengan "sempurna", tetapi menjalaninya dengan ketulusan dan penuh niat.

Cetak Promosi Surabaya
 
 
Jasa Custom Agenda Kulit Premium Percetakan Buku Spiral - Surabaya
Rp 98,500.00
jawa-timur

3. Jalani Ramadan dengan Cara yang Paling Nyaman untuk Dirimu

Ilustrasi Seseorang sedang Membaca Al-Qur'an. (Kompas.com)

Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menjalani Ramadan.

Tidak perlu memaksakan diri ikut kegiatan tertentu hanya karena takut ketinggalan dari yang lainnya.

Jika ingin ibadah lebih khusyuk, prioritaskan ibadah sendiri daripada terlalu sering buka puasa bersama yang hanya berujung pada sesi foto dan update media sosial.

Jika merasa lebih nyaman berbuka di rumah dengan keluarga, tidak perlu merasa tertinggal karena tidak ikut berbuka di tempat hits.

Fokus pada kenyamanan dan kebahagiaan pribadi, bukan validasi dari orang lain.

4. Atur Kegiatan agar Tidak Kewalahan dan Stres

FOMO sering kali membuat kita merasa harus mengikuti semua kegiatan tanpa mempertimbangkan energi dan waktu yang tersedia.

Akhirnya, bukannya menikmati Ramadan dengan tenang, justru merasa stres dan kelelahan.

Buat jadwal Ramadan yang realistis dan sesuai dengan kapasitas diri.

Jangan terlalu memaksakan diri mengikuti terlalu banyak kegiatan yang justru menguras energi.

Berikan waktu untuk istirahat dan refleksi diri agar Ramadan tetap bermakna.

Baca juga : 6 Jenis Olahraga yang Cocok Dilakukan Saat Puasa, Perhatikan Juga Waktu Tebaik Melakukannya!

5. Perbanyak Aktivitas yang Meningkatkan Kesejahteraan Diri

Ilustrasi Berkumpul dan Berbicang bersama Teman. (Kompas.com)

Alih-alih terjebak dalam FOMO, gunakan Ramadan untuk melakukan hal-hal yang benar-benar memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri.

Luangkan waktu untuk membaca buku atau mendengarkan kajian yang bisa menambah wawasan spiritual.

Gunakan momen Ramadan untuk memperbaiki pola hidup sehat, seperti tidur cukup dan mengonsumsi makanan bernutrisi.

Fokus pada kegiatan yang bertujuan membuatmu lebih tenang, seperti menulis, membaca, meditasi, atau sekadar menikmati waktu berkualitas dengan keluarga.

Kendati demikian, Ramadan seharusnya menjadi waktu yang menenangkan, bukan momen penuh tekanan sosial untuk selalu ikut tren.

Dengan mengurangi FOMO dan lebih fokus pada tujuan spiritual serta kesejahteraan diri, Ramadan bisa menjadi lebih bermakna dan mengasyikkan.

Ingat, Ramadan bukan tentang siapa yang terlihat paling aktif, tetapi tentang bagaimana kita menjalani bulan suci ini dengan hati yang lebih tenang dan ikhlas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)

(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)