TRIBUNJUALBELI.COM - Menghangatkan kembali masakan menjadi cara yang digunakan banyak orang agar masakan yang disimpan bisa kembali dikonsumsi.
Apalagi bagi ibu-ibu yang sibuk dengan aktifitasnya, pasti lebih memilih untuk memasak pagi dengan porsi banyak sehingga pada siang, sore dan malam bisa dihangatkan untuk kembali dikonsumsi.
Namun, ternyata memanaskan masakan itu berisiko.
Dilansir dari Kompas.com, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP tak menganjurkan hal itu.
Menurutnya, sejumlah pasien yang datang kerap batal puasa karena terkena diare.
BACA JUGA : Ketahui Beberapa Hal yang Menyebabkan Sakit Perut Setelah Makan Daging
BACA JUGA : Pernah Alami Sakit Perut Setelah Makan Pisang? Ternyata Ini Penyebabnya
Salah satu penyebabnya adalah karena mengkonsumsi makanan yang dihangatkan.
"Umumnya mencret. Karena makan makanan buka untuk sahur," kata Dr. Ari dalam sebuah talkshow bersama Kalbe di Jakarta beberapa waktu lalu.
Namun, tak semua makanan yang dihangatkan berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Dr. Ari, menghangatkan makanan tentu masih diperbolehkan jika makanan berada pada kondisi-kondisi tertentu.
Makanan yang akan dipanaskan dan dikonsumsi lebih dari enam jam harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu rendah.
Jika tidak dimasukkan kulkas dan hanya didiamkan pada suhu kamar (tanpa AC) maka, kontaminasi kuman akan terjadi pada makanan tersebut.
Makanan yang disimpan dalam kulkas tersebut juga harus dikemas dengan baik dan tidak asal ditaruh.
Misalnya, makanan tak boleh bersebelahan dengan makanan mentah dan menyimpannya di dalam plastik dengan wadah yang terpisah.
Makanan tersebut juga tak bisa terlalu lama disimpan dalam kulkas.
Setiap jenis makanan memiliki ketahanan yang berbeda.
BACA JUGA : 7 Pilihan Makanan untuk Penderita Sakit Maag, Salah Satunya Oatmeal
BACA JUGA : 6 Makanan yang Aman dan yang Harus Dihindari oleh Penderita Maag
Namun, Dr. Ari meminta masyarakat lebih pandai memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Jika makanan dalam kulkas sudah berbau agak asam atau basi, maka segera tinggalkan.
"Jadi kita mesti ingatkan juga, masyarakat pandai-pandai memilih saat mengkonsumsi makanan," tutur Ketua Umum Perhimpunan Endoskopi Indonesia itu.
"Kadang saat lapar, makanan tidak enak menjadi enak. Basi sedikit kadang kita menafikan," sambung dia.
Gimana dengan nasi putih?
Melansir dari NDTV Food, beras mengandung bakteri Bacillus Cereus yang sangat tahan terhadap prosedur memasak.
Panas dapat menghancurkan bakteri tetapi juga dapat menghasilkan beberapa spora yang beracun di alam.
Menurut Badan Standar Makanan, beras dapat mengandung spora bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Ketika nasi dimasak, spora dapat bertahan hidup.
Tetapi jika nasi dibiarkan di ruangan terbuka, spora akan berlipat ganda dan mungkin menyebabkan muntah atau diare.
Sudah dibiarkan terbuka kemudian kamu memutuskan untuk memanaskannya akan memperburuk.
Maka dibutuhkan teknik memanaskan nasi sisa agar terhindar dari keracunan makanan.
Ada beberapa aturan umum yang harus kamu ikuti saat memasak, menyimpan, dan menghangatkan nasi untuk lebih dari satu kali makan.
Begini caranya:
1. Saat memasak, pastikan nasi sisa kemarin itu dimasak pada suhu tinggi dan disajikan segera setelah matang.
2. Jangan biarkan nasi matang dalam suhu ruangan selama lebih dari satu jam karena ini dapat menyebabkan penggandaan spora.
3. Biarkan nasi mendingin dengan cepat setelah dimasak dan masukkan ke dalam kulkas dengan suhu 40 derajat atau di bawahnya.
Sekarang, simpan nasi kamu dengan aman di lemari es, pastikan untuk mengonsumsinya dalam waktu 24 jam.
Hal yang paling penting untuk diingat adalah jangan hanya memanaskannya sampai hangat.
Nasi harus 'mengepul panas' sampai matang untuk dimakan kembali.
Jika kamu memanaskan dalam microwave, tambahkan 1 sendok makan air untuk setiap cangkir nasi dan panaskan sampai air terserap.
Jika kamu memanaskan nasi sisa kemarin di atas kompor: tambahkan air, minyak atau mentega, dan masak sampai kering.
Metode ini memastikan bahwa nasi dipanaskan secara menyeluruh dan semua bakteri beracun terbunuh.
Logika lain yang diberikan oleh para ahli kesehatan adalah bahwa beras yang disimpan menjadi kering setelah beberapa waktu.
Maka, menambahkan air dan memanaskannya akan mengisi kembali kandungan airnya yang hilang dan menghidrasi biji-bijian kembali.
Beras yang dipanaskan kembali aman dikonsumsi jika dilakukan langkah-langkah tertentu untuk memastikan keamanannya.
Tapi, pastikan kamu tidak memanaskan ulang nasi sisa lebih dari satu kali.
Nah kamu sudah tahu tipsnya bukan? Yuk memanaskan nasi sisa kemarin dengan benar. (*)
(Tribunjualbeli.com/Andrakp)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!