TRIBUNJUALBELI.COM - Siapa saja yang ingin mendirikan bangunan wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Banguanan atau rumah baru, akan merstatus legal dimata hukum jika ada penyertaan surat IMB.
Untuk mendapatkan surat IMB, kalian bisa mengurus di dinas tata kota atau instansi lain sesuai dengan kebijakan masing-masing di daerah.
Di sejumlah kabupaten/kota, IMB bisa diurus di kantor pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Selain membangun bangunan baru, IMB juga diperlukan untuk pemilik bangunan yang ingin merobohkan, menambah atau mengurangi luas, dan merenovasi bangunan yang sudah ada.

BACA JUGA:
Sebelum Kredit Rumah, Begini Rumus Menghitung Bunga KPR
IMB bertujuan untuk menciptakan tata letak bangunan yang aman dan sesuai dengan peruntukan lahan.
Ini kaitannya dengan tata ruang yang sudah ditetapkan pemerintah daerah.
Jika sebuah bangunan tak memiliki IMB, pemerintah daerah bisa menyegel bangunan tersebut, bahkan bisa dibongkar.
Selain itu, tanpa IMB, bangunan tersebut akan dikenakan pajak 10 persen saat dijual.
Selain itu, IMB adalah mutlak diperlukan ketika bangunan tersebut akan dijual dengan skema KPR bank.
Dalam pengajuan kredit bank dengan agunan aset rumah, IMB juga jadi salah satu syarat wajib.
Pembangunan rumah atau gedung diatur dalam undang-undang Nomor 34 Tahun 2001 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Sehingga peraturan pelaksanaan dari undang-undang tersebut, dalam hal ini penerbitan IMB, maka pada setiap daerah akan mengaturnya dengan peraturan daerah yang sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing.
Dikutip dari Indonesia.go.id, berikut syarat dokumen yang harus dilampirkan saat pengajuan IMB ( syarat pembuatan IMB):
-Gambar Denah, tampak (minimal 2 gambar), potongan (minimal 2 gambar), rencana pondasi, rencana atap, rencana sanitasi dan site plan.
-Gambar Konstruksi beton serta penghitungannya.
-Gambar konstruksi baja serta penghitungannya.
BACA JUGA:
Sebelum Beli Rumah Secara Kredit, Simak Nih Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional
Begini Cara Urus Sertifikat Jual Beli Rumah atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal
-Hasil penyelidikan tanah serta uji laboratorium mekanika tanah untuk bangunan berlantai 2 atau lebih.
-Surat keterangan kepemilikan tanah/sertifikat HM (Hak Milik)/HGB (Hak Guna Bangunan).
-Surat persetujuan tetangga, untuk bangunan berhimpit dengan batas persil.
-Surat kerelaan tanah bermaterai Rp 6000 dari pemilik tanah yang diketahui oleh lurah serta camat, apabila tanah bukan milik pemohon.
-Surat Perintah Kerja (SPK) apabila pekerjaan diborongkan.
-Ada izin usaha (HO) untuk bangunan komersial.
-Ada izin prinsip dari pejabat kepala daerah bila lokasi bangunan menyimpang dari Tata Ruang Kota
Prosedur dan biaya IMB
Jika syarat tersebut sudah lengkap, pemilik bangunan bisa mendatangi PTSP setempat untuk kemudian mengisi formulir permohonan IMB dan membayar biaya pengukuran.
Biaya pengurusan IMB yakni paling sedikit Rp 2.500 per meter persegi.
Untuk menghitung biaya IMB rumah bangunan baru, dapat menggunakan rumusan sebagai berikut.
Rumusnya yaitu tarif dasar masing-masing daerah dikalikan indeks fungsi, indeks lokasi, indeks konstruksi, dan terakhir dikalikan luas bangunan.
BACA JUGA:
Berniat Jual Beli Tanah dan Bangunan? Simak Dulu Cara Benar Menghitung Pajak BPHTB dan PPh
4 Macam Pajak yang Akan Dibebankan Pembeli Apartemen
Sebagai gambaran, tarif dasar pembuatan IMB saat ini minimal sekitar Rp 2.500 per meter persegi untuk bangunan pagar pembatas hingga Rp 750.000 per meter persegi atau lebih untuk konstruksi seperti menara.
Kendati demikian, untuk pengajuan IMB non-rumah tinggal sampai dengan 8 lantai ke atas, biasanya ada kebijakan khusus dari pemerintah daerah setempat dengan tambahan beberapa syarat tertentu.
PTSP kemudian akan menerbitkan Surat Izin Pengukuran (SIP). Beberapa hari kemudian petugas akan datang ke lokasi bangunan dan mengukur dan membuat gambar denah bangunan, setelah gambar jadi, maka dapat dijadikan blueprint untuk IMB.
PTSP kemudian akan mengeluarkan Izin Pembangunan (IP). Di tahapan ini, pemilik bangunan sudah diizinkan mulai melakukan proses pembangunan sambil menunggu terbitnya IMB sekitar 20-21 hari kerja. IMB memiliki masa berlaku selama satu tahun.
Bentuk IMB biasanya berupa sejumlah lembar surat atau bahkan cukup satu lembar.
Di dalamnya tertera informasi pemohon IMB, luas bangunan dan batas-batasnya, status tanah, dan spesifikasi lengkap bangunan dan lokasi.
Jika IMB sudah terbit, pemilik bangunan dapat mengajukan permohonan Izin Penggunaan Bangunan (IPB) atau Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang berlaku 10 tahun untuk rumah tinggal dan 5 tahun untuk non-rumah tinggal.
(Kompas.com/Muhammad Idris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Prosedur Pengurusan IMB, Tahapan Hingga Biayanya
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!