TRIBUNJUALBELI.COM - Daging merah menjadi sumber protein yang baik bagi kesehatan tubuh.
Kandungan protein dalam daging merah membantu meningkatkan massa otot, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, memproduksi hormon dan enzim, serta menjaga berat badan ideal.
Vitamin dan mineral pada daging juga bermanfaat untuk memelihara sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf, mencegah anemia, menjaga kesehatan otak, serta membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan baik.
Nah, walaupun demikian Anda harus membatasi jumlah daging akan dimakan dalam seminggu.
BACA JUGA:
Ketahui Beberapa Hal yang Menyebabkan Sakit Perut Setelah Makan Daging
Ketahui Moms, Begini Tips Memasak Daging Agar Mendapatkan Kematangan yang Sempurna
Dilansir dari Hellosehat.com, berbagai penelitian menemukan bahwa konsumsi daging secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan.
Lemak jenuh pada daging akan meningkatkan kadar kolesterol darah dan senyawa L-karnitin dapat merangsang pembentukan plak pada pembuluh darah.
Kolesterol tinggi dan plak pembuluh darah merupakan faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, orang yang mengonsumsi daging secara berlebihan juga lebih berisiko terkena kanker usus besar.
Penyebab pastinya hingga kini belum diketahui, tapi banyak ahli sepakat bahwa pemicunya berasal dari zat karsinogen (pemicu kanker) selama proses pengolahan.
Anda dapat mengurangi risiko berbagai penyakit tersebut dengan membatasi jumlah daging yang Anda makan, yakni sebanyak 350-500 gram (matang) dalam seminggu.
Jumlah tersebut setara dengan 10 potong daging berukuran sedang.
Begini Cara Mengolah Daging Merah yang Baik untuk Menurunkan Risiko Kanker
TRIBUNJUALBELI.COM - Apakah Anda suka mengkonsumsi daging merah?
Daging merah (sapi, kambing, domba, dan babi) mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk pola makan sehat.
Namun, tanpa disadari mengonsumsi daging merah ternyata bisa berdampak pada kesehatan seseorang.
Dilansir dari berbagai sumber, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asupan daging merah dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit kronis lainnya.
Meskipun ada banyak bukti tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari asupan daging merah, penting untuk diketahui bahwa daging merah juga mengandung nutrisi yang tinggi.
Sebagai contoh, 100 gram daging sapi mengandung sekitar 25 persen vitamin B3 dan 32 persen zink dari jumlah total yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.
Daging merah juga tinggi akan zat besi, vitamin B6, selenium, serta vitamin dan mineral lainnya.
Namun, pedoman kesehatan tetap merekomendasikan untuk membatasi asupan daging merah.
Berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi paparan atau mencegah senyawa yang dapat menyebabkan kanker terbentuk.
Pilihlah potongan daging merah tanpa lemak
Memilih potongan daging merah tanpa lemak sangat dianjurkan.
Cara ini direkomendasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya asap yang dapat meninggalkan senyawa karsinogenik (dapat menimbulkan kanker) pada daging.
Masak dengan api sedang
Selanjutnya untuk menghindari daging terlalu matang, masaklah daging merah dengan api sedang.
Batasi menggoreng dan memanggang yang juga menggunakan suhu tinggi.
Jangan memasak daging terlalu matang
Daging yang terlalu matang mengandung lebih banyak senyawa penyebab kanker.
Tapi perlu dipastikan daging dimasak pada tingkat kematangan yang aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan bumbu
Perlu diketahui, penggunaan bumbu juga dapat mengurangi pembentukan senyawa penyebab kanker.
Hindari penggunaan gula karena dapat membentuk bagian hangus pada daging.
Buang lemak
Cara terakhir, pastikan untuk membuang lemak dari potongan daging sebelum dimasak.
Kemudian buang potongan daging yang hangus sebelum dimakan.
(Fadlilah Widya/Tribunjualbeli.com)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!