0

Gen Z Wajib Tahu! 8 Kesalahan Fatal Saat Beli Rumah Pertama

Penulis: eno tjb
Gen Z Wajib Tahu! 8 Kesalahan Fatal Saat Beli Rumah Pertama

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Generasi Z kini mulai memasuki fase baru dalam hidup: menata masa depan dan mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Di tengah naiknya harga properti dan tantangan ekonomi, keberanian untuk mengambil langkah membeli rumah tentu patut diapresiasi.

Namun sayangnya, semangat itu sering kali diiringi kurangnya pengalaman dalam memahami dunia properti.

Padahal, membeli rumah adalah komitmen besar yang bisa memengaruhi kondisi finansial hingga puluhan tahun ke depan.

Agar tidak terjebak dalam penyesalan dan kesalahan fatal, berikut penjelasan lengkap mengenai delapan kesalahan paling sering dilakukan Gen Z ketika membeli rumah pertama mereka:

Baca Juga : Kenali Harga Sebenarnya! 6 Tips Menghindari Harga Terlalu Mahal Saat Membeli Rumah

1. Tidak Menghitung Kemampuan Finansial dengan Cermat

Tidak Menghitung Kemampuan Finansial dengan Cermat

Banyak calon pembeli yang hanya terpaku pada harga uang muka yang terlihat kecil atau cicilan yang tampak ringan di awal.

Mereka langsung tergiur tanpa menilai apakah pendapatan bulanan benar-benar mampu mendukung pembayaran jangka panjang.

Padahal, dalam perencanaan pembelian rumah, kondisi finansial harus dihitung secara menyeluruh, termasuk memperhitungkan dana darurat, pengeluaran rutin, dan kemungkinan kebutuhan mendesak di masa depan.

Cicilan yang terlalu besar dapat membuat kualitas hidup merosot dan menimbulkan stres finansial yang berkepanjangan.

2. Mudah Tergoda Promo Developer Tanpa Membandingkan Penawaran

Iklan perumahan sering menampilkan penawaran yang sangat menarik, seperti DP nol persen, hadiah furnitur, atau bebas biaya KPR.

Ryan Wastu
 
 
Dijual Rumah Baru Siap KPR Dekat SMPN 4 Kalasan Tipe 41 2KT 1KM - Sleman
Rp 515,000,000.00
di-yogyakarta

Semua terlihat sempurna di mata pembeli muda yang ingin cepat memiliki rumah. Namun, tidak semua promo benar-benar menguntungkan.

Ada kalanya harga rumah justru dinaikkan diam-diam atau suku bunga KPR menjadi lebih tinggi sehingga beban cicilan semakin berat.

Tanpa perbandingan yang matang dengan bank atau developer lain, keputusan bisa menjadi sangat merugikan di masa depan.

3. Mengabaikan Legalitas Properti dan Reputasi Developer

Mengabaikan Legalitas Properti dan Reputasi Developer

Ini adalah kesalahan yang sering dianggap sepele tetapi risikonya sangat besar.

Banyak Gen Z merasa cukup yakin hanya dengan melihat lokasi dan desain rumah, tanpa mengecek dokumen legal seperti sertifikat kepemilikan tanah, izin mendirikan bangunan, atau status lahan yang digunakan.

Lebih parah lagi jika mereka tidak mencari tahu rekam jejak developer, apakah pernah tersandung masalah proyek mangkrak atau sengketa tanah.

Jika legalitas bermasalah, rumah bisa terkena sengketa, sulit dijual kembali, bahkan ada risiko tidak dapat ditempati.

4. Memilih Lokasi Hanya Karena Tren dan Gaya Hidup Sesaat

Baca Juga : Tampak Menguntungkan, Tapi Ini 3 Risiko Membeli Rumah dengan Cash Tempo

Tidak sedikit Gen Z yang memilih daerah yang dekat dengan tempat nongkrong favorit atau viral di media sosial.

Padahal, lokasi dalam dunia properti adalah faktor paling penting dalam menentukan nilai aset di masa depan.

Lingkungan yang sekilas tampak menyenangkan belum tentu memiliki akses transportasi memadai, fasilitas umum lengkap, atau potensi perkembangan wilayah yang menjanjikan.

Membeli rumah harus mempertimbangkan masa depan, bukan hanya kebutuhan saat ini.

5. Tidak Menyadari Banyaknya Biaya Tambahan yang Menyertai

Tidak Menyadari Banyaknya Biaya Tambahan yang Menyertai

Kesalahan umum lainnya adalah mengira bahwa setelah membayar uang muka dan cicilan, tidak ada lagi pengeluaran besar yang harus dikeluarkan.

Kenyataannya, masih ada banyak biaya tambahan yang muncul, seperti bea perolehan tanah dan bangunan, biaya notaris, biaya balik nama, appraisal bank, asuransi, hingga renovasi dasar sebelum ditempati.

Tidak jarang biaya tambahan itu jumlahnya mencapai belasan persen dari total harga rumah.

Tanpa persiapan, kondisi ini akan membuat kondisi finansial kewalahan.

6. Salah Menilai Kebutuhan Ruang, Terlalu Sempit atau Justru Terlalu Besar

Rumah minimalis memang sedang populer, tetapi kebutuhan ruang setiap keluarga berbeda.

Pssstore
 
 
Dijual Rumah KPR Subsidi Bangsal Tanpa DP Tipe 30 2KT 1KM - Mojokerto
Rp 166,000,000.00
jawa-timur

Memilih rumah yang terlalu kecil mungkin terlihat cukup sekarang, tetapi bisa menyulitkan beberapa tahun mendatang ketika keluarga bertambah.

Sebaliknya, memilih rumah terlalu besar akan membuat cicilan dan biaya perawatan ikut membengkak.

Rumah yang tepat adalah yang mampu mengikuti perkembangan kehidupan, bukan yang hanya terlihat keren di foto.

7. Tidak Melakukan Survei Kualitas Bangunan Secara Mendalam

Tidak Melakukan Survei Kualitas Bangunan Secara Mendalam

Banyak pembeli muda langsung percaya dengan desain visual dari brosur, maket, atau video digital yang dibuat sedemikian cantik.

Namun kondisi lapangan tidak selalu seindah yang ditampilkan.

Ada proyek yang kualitas bangunannya buruk, drainase tidak berfungsi baik, sumber air bermasalah, atau lingkungannya terasa tidak aman.

Survei langsung harus dilakukan lebih dari sekali dan di waktu berbeda.

Bila perlu, ajak seseorang yang paham konstruksi agar tidak hanya menilai dari tampilan luar.

8. Tidak Memikirkan Nilai Investasi dan Potensi Kenaikan Harga

Bagi sebagian besar orang, rumah pertama memang akan dihuni, bukan untuk dijual.

Namun tetap saja, rumah adalah aset jangka panjang yang seharusnya memiliki potensi kenaikan nilai.

Sayangnya, banyak yang memilih rumah tanpa mempertimbangkan prospek wilayahnya dalam beberapa tahun ke depan.

Padahal, rumah di lokasi yang berkembang akan memberikan keuntungan besar, baik dijual kembali maupun disewakan.

Keputusan yang salah membuat rumah menjadi beban, bukan investasi.

(Eno/TribunJualBeli.com)