BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Investasi properti telah lama menjadi pilihan favorit bagi para investor yang ingin menumbuhkan asetnya.
Properti dianggap relatif aman karena nilainya cenderung stabil dibandingkan saham atau instrumen finansial lainnya.
Namun, ketidakpastian ekonomi global, mulai dari inflasi tinggi, fluktuasi suku bunga, hingga ketegangan geopolitik, dapat memengaruhi pasar properti secara signifikan.
Oleh karena itu, investasi properti tetap memiliki risiko yang perlu dikelola dengan cermat.
Untuk itu, berikut tujuh strategi cerdas yang bisa membantu meminimalkan risiko dan menjaga investasi tetap aman serta menguntungkan:
Baca Juga : 5 Cara Sukses Investasi Rumah yang Menguntungkan untuk Jangka Panjang
1. Pilih Lokasi dengan Fundamental Kuat
Lokasi merupakan faktor penentu utama kesuksesan investasi properti.
Memilih properti di lokasi yang memiliki permintaan tinggi, fasilitas memadai, dan infrastruktur berkembang dapat membuat investasi lebih tahan terhadap krisis ekonomi.
Misalnya, properti di dekat pusat bisnis, kawasan pendidikan, transportasi publik, atau fasilitas kesehatan biasanya memiliki permintaan stabil.
Bahkan ketika ekonomi global melambat, properti di lokasi strategis cenderung tetap diminati karena kebutuhan dasar akan tempat tinggal dan usaha tetap ada.
2. Diversifikasi Jenis Properti
Diversifikasi adalah kunci dalam mengurangi risiko investasi.
Jangan menaruh semua modal hanya pada satu jenis properti.
Gabungkan properti residensial, komersial, dan bahkan tanah kosong atau properti industri dalam portofolio.
Dengan cara ini, jika salah satu sektor mengalami penurunan nilai, sektor lain bisa menutupi potensi kerugian.
Misalnya, ketika pasar rumah tinggal lesu, properti sewa komersial atau ruko bisa tetap menghasilkan pendapatan.
Diversifikasi juga membantu menyesuaikan risiko terhadap perubahan tren pasar dan kebutuhan masyarakat.
3. Analisis Rasio Harga dan Nilai Sewa
Sebelum membeli properti, lakukan perhitungan rasio harga beli terhadap potensi pendapatan sewa.
Properti dengan harga terlalu tinggi tapi sewa rendah bisa membebani arus kas, terutama di masa krisis.
Sebaliknya, properti yang menawarkan keseimbangan antara harga beli dan pendapatan sewa membantu menjaga keuntungan tetap positif.
Analisis ini juga membantu menentukan properti mana yang layak dijual atau disewakan serta menghindari kerugian saat kondisi pasar melemah.
4. Pilih Properti dengan Biaya Perawatan Rendah
Baca Juga : Kenapa Investasi Rumah di Kawasan Industri Bisa Untung? Ini 3 Faktanya
Properti yang membutuhkan biaya perawatan tinggi bisa menjadi beban tambahan di tengah ekonomi yang tidak stabil.
Pilih properti yang sudah memiliki fasilitas lengkap, kualitas bangunan baik, dan desain yang minim renovasi besar.
Properti tipe ini tidak hanya mengurangi pengeluaran rutin, tetapi juga meningkatkan daya tarik sewa atau jual kembali.
Selain itu, pemeliharaan rutin yang tepat dapat memperpanjang umur properti dan menjaga nilai investasi tetap stabil.
5. Manfaatkan Analisis Risiko dan Tren Pasar
Memahami tren pasar lokal maupun global sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Pantau faktor-faktor seperti suku bunga, kebijakan pemerintah, dan perkembangan ekonomi global yang memengaruhi harga properti.
Misalnya, jika suku bunga naik, biaya cicilan properti ikut meningkat sehingga daya beli masyarakat menurun.
Dengan analisis risiko yang tepat, investor bisa menentukan waktu terbaik untuk membeli, menjual, atau menahan properti agar potensi kerugian dapat diminimalkan.
6. Gunakan Pembiayaan yang Aman dan Fleksibel
Investasi properti sering membutuhkan pembiayaan melalui kredit atau KPR.
Pilih skema pembiayaan dengan suku bunga rendah, tenor fleksibel, dan cicilan yang terjangkau.
Hindari memaksakan pembelian dengan utang yang terlalu tinggi karena kondisi ini dapat menjadi risiko besar saat ekonomi memburuk.
Pembiayaan yang aman membantu menjaga arus kas tetap sehat dan memungkinkan investor menyesuaikan strategi tanpa tekanan keuangan yang berlebihan.
7. Siapkan Dana Darurat untuk Perawatan dan Periode Kosong
Dana darurat sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan investasi properti.
Selalu sediakan dana cadangan untuk menutupi biaya tak terduga seperti perbaikan, pajak, atau periode properti kosong.
Dana ini akan menjadi penyelamat ketika arus kas terganggu akibat krisis ekonomi.
Dengan memiliki dana cadangan, investor dapat tetap menjaga kualitas properti dan meminimalkan tekanan finansial saat menghadapi situasi yang tidak diinginkan.
(Eno/TribunJualbeli.com)