BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Kopling selip merupakan masalah yang sering dialami pengendara motor, terutama saat akselerasi atau ketika melewati tanjakan.
Motor terasa lambat menanggapi gas, tenaga tidak tersalur maksimal, dan konsumsi bahan bakar bisa meningkat.
Masalah ini sepele tapi berdampak besar pada kenyamanan dan performa motor.
Berikut tiga penyebab utama kopling selip beserta tips untuk mengatasinya:
Baca Juga : 7 Cara Sederhana Merawat Kampas Kopling Motor agar Tetap Awet
1. Kampas Kopling yang Aus
Kampas kopling adalah komponen penting yang meneruskan tenaga dari mesin ke roda.
Seiring waktu, kampas akan menipis akibat gesekan terus-menerus.
Ketika kampas mulai aus, tenaga mesin tidak tersalurkan secara optimal, sehingga motor terasa tersendat atau nge-lag, apalagi saat menanjak atau menarik beban berat.
Tanda kampas aus biasanya motor terasa berat saat akselerasi, putaran mesin tinggi tapi laju kendaraan tidak sebanding.
Periksa ketebalan kampas secara rutin sesuai buku manual motor.
Jika kampas sudah tipis atau permukaannya licin, segera ganti dengan yang baru agar tenaga mesin tersalurkan maksimal.
2. Pegas Kopling Melemah
Selain kampas, pegas kopling berperan menekan kampas agar tetap menempel pada piringan kopling.
Jika pegas melemah atau patah, tekanan tidak cukup kuat sehingga kampas mudah selip.
Masalah ini bisa terjadi meski kampas masih baru.
Gejalanya, motor terasa mlempem saat gas dibuka, terutama di putaran tinggi atau saat menanjak.
Periksa kondisi pegas secara berkala.
Mengganti pegas kopling yang mulai melemah biasanya cukup untuk mengembalikan performa motor.
Beberapa motor juga memiliki pegas aftermarket dengan ketahanan lebih baik untuk penggunaan harian atau jarak jauh.
Baca Juga : 7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kampas Kopling Motor Tetap Awet
3. Oli yang Tidak Sesuai atau Kotor
Oli berfungsi melumasi mesin sekaligus menjaga performa kopling.
Oli yang kotor atau tidak sesuai spesifikasi bisa membuat kampas licin karena gesekan berkurang.
Oli terlalu encer atau tercampur kotoran mempercepat ausnya kampas dan piringan, sehingga kopling lebih mudah selip.
Selain itu, oli yang jarang diganti membuat performa motor menurun secara keseluruhan.
Gunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan dan ganti secara rutin.
Untuk motor matic atau manual, pastikan jenis oli cocok agar kopling tetap optimal dan komponen terjaga.
Mengabaikan tanda-tanda kopling selip justru bisa membuat kerusakan semakin parah dan biaya perbaikan lebih tinggi.
Jadi, jangan anggap remeh; cek secara rutin, ganti komponen yang aus, dan pastikan oli selalu dalam kondisi baik.
(Eno/TribunJualBeli.com)