BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Gearbox motor matic merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang melalui sistem transmisi otomatis.
Karena perannya vital, kerusakan pada gearbox bisa menyebabkan performa motor menurun drastis, mulai dari suara kasar, getaran berlebih, hingga motor terasa berat saat digas.
Sayangnya, banyak pemilik motor yang kurang memperhatikan kondisi gearbox hingga akhirnya rusak sebelum waktunya.
Supaya kamu bisa menghindari kerusakan tersebut, berikut tujuh penyebab utama kenapa gearbox motor matic bisa cepat rusak.
Baca Juga : 8 Gejala Kerusakan pada Gearbox Motor Matik yang Sering Terjadi
1. Jarang Mengganti Oli Gearbox
Jarang Mengganti Oli Gearbox
Salah satu penyebab paling umum gearbox rusak adalah telat atau jarang mengganti oli gearbox.
Oli berfungsi melumasi gear agar tidak saling bergesekan secara langsung.
Jika dibiarkan terlalu lama, oli akan mengental, kotor, dan kehilangan fungsinya.
Akibatnya, komponen di dalam gearbox cepat aus dan suara kasar mulai terdengar dari bagian belakang motor.
Idealnya, oli gearbox diganti setiap 5.000–8.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan.
2. Menggunakan Oli Gearbox yang Tidak Sesuai
Banyak pengendara yang asal memilih oli tanpa memperhatikan spesifikasinya.
Padahal, setiap motor matic memiliki standar oli gearbox yang berbeda.
Menggunakan oli yang terlalu encer atau terlalu kental bisa membuat pelumasan tidak optimal dan mempercepat keausan gear.
Selalu gunakan oli khusus gearbox motor matic sesuai rekomendasi pabrikan agar performanya tetap terjaga.
3. Gaya Berkendara yang Kasar
Cara berkendara juga memengaruhi umur gearbox.
Kebiasaan menarik gas secara tiba-tiba atau sering melakukan akselerasi mendadak bisa membuat tekanan berlebih pada sistem transmisi.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak gear dan bearing di dalam gearbox.
Cobalah berkendara lebih halus dan stabil agar komponen transmisi tetap awet.
4. Motor Sering Overload atau Membawa Beban Berat
Baca Juga : 5 Cara Merawat Oli Gardan Motor Matic agar Tetap Awet dan Optimal
Membawa beban berlebih secara terus-menerus juga dapat membuat gearbox bekerja lebih keras dari semestinya.
Tekanan ekstra dari roda belakang akan membebani gear dan poros transmisi, sehingga mempercepat keausan.
Jika kamu sering membawa barang berat, pastikan untuk memberikan jeda servis lebih rutin agar gearbox tetap dalam kondisi baik.
5. Kurangnya Servis Berkala
Servis rutin bukan hanya untuk mesin, tapi juga termasuk pemeriksaan transmisi dan gearbox.
Banyak pengendara yang hanya fokus pada oli mesin tanpa memperhatikan bagian lain.
Padahal, pengecekan gearbox bisa membantu mendeteksi dini adanya keausan, kebocoran, atau suara aneh sebelum menjadi kerusakan besar.
Lakukan servis berkala di bengkel resmi atau mekanik terpercaya.
6. Air atau Kotoran Masuk ke Dalam Gearbox
Meski tertutup rapat, gearbox bisa saja kemasukan air atau debu jika seal atau baut penutupnya longgar.
Air yang bercampur dengan oli akan menyebabkan pelumasan gagal berfungsi, sedangkan kotoran bisa menjadi abrasif yang mengikis gear di dalamnya.
Jika motor pernah terendam banjir atau sering digunakan di jalan berlumpur, segera periksa kondisi oli gearbox.
Oli yang berubah warna seperti susu atau putih keruh adalah tanda adanya campuran air.
7. Komponen Gearbox Sudah Aus Karena Umur Pemakaian
Tidak semua kerusakan disebabkan oleh kelalaian.
Gearbox juga memiliki masa pakai yang terbatas. Seiring bertambahnya jarak tempuh, gear dan bearing akan mengalami keausan alami.
Jika sudah mencapai titik tertentu, performanya menurun dan muncul bunyi kasar.
Pada kondisi ini, penggantian komponen gearbox menjadi satu-satunya solusi agar motor kembali normal.
Ingat, perawatan kecil yang rutin jauh lebih murah daripada harus mengganti satu set gearbox yang harganya tidak sedikit.
Jadi, rawatlah motormu dengan bijak agar tetap halus dan awet di jalan!
(Eno/TribunJualbeli.com)