BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Rumah yang nyaman bukan cuma soal desain dan furnitur yang estetik.
Kesehatan udara di dalam rumah juga berperan besar dalam menciptakan hunian yang benar-benar nyaman untuk ditinggali.
Salah satu masalah yang sering muncul tanpa disadari adalah kelembapan berlebih.
Sekilas, rumah lembap mungkin hanya terasa sedikit pengap dan dingin.
Namun kalau dibiarkan, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah serius, mulai dari tumbuhnya jamur, cat dinding rusak, hingga gangguan kesehatan seperti alergi dan sesak napas.
Yuk, kenali 4 ciri rumah yang terlalu lembap dan tidak sehat, supaya kamu bisa segera menanganinya sebelum kerusakannya makin parah!
Baca Juga : 7 Cara Efektif Mengatasi Ruangan Lembap di Rumah Agar Tetap Sehat dan Nyaman
1. Bau Apek yang Sulit Hilang
Salah satu tanda paling mudah dikenali dari rumah lembap adalah munculnya bau apek, terutama di area yang jarang terkena sinar matahari seperti kamar mandi, dapur, atau gudang.
Bau ini biasanya disebabkan oleh tumbuhnya jamur dan bakteri di permukaan dinding, lantai, atau furnitur kayu.
Kalau setiap kali masuk ke ruangan terasa ada aroma lembap yang menusuk hidung, itu pertanda udara di dalam ruangan tidak bersirkulasi dengan baik.
Jangan anggap remeh, bau ini bisa menjadi awal dari kerusakan yang lebih serius, bahkan menandakan udara sudah tidak sehat untuk dihirup.
Pastikan ventilasi berfungsi baik, buka jendela setiap pagi, dan gunakan pengharum atau dehumidifier untuk membantu menyerap kelembapan.
2. Dinding Mengelupas dan Cat Mudah Retak
Cat dinding yang menggelembung atau terkelupas adalah ciri klasik rumah lembap.
Kelembapan tinggi menyebabkan air meresap ke dalam tembok, sehingga lapisan cat tidak bisa menempel dengan sempurna.
Selain merusak tampilan, kondisi ini juga bisa memicu munculnya jamur dinding berwarna hitam atau hijau yang sulit dibersihkan.
Dalam jangka panjang, dinding bisa retak dan rapuh karena terus-menerus terkena uap air.
Segera perbaiki sumber kelembapan, seperti kebocoran pipa atau atap.
Gunakan cat tembok anti-lembap atau waterproofing sebelum mengecat ulang agar hasilnya lebih tahan lama.
Baca Juga : 7 Cara Efektif Menghilangkan Bau Tak Sedap di Ruangan Akibat Lembap atau Kotoran
3. Perabot Kayu Cepat Rusak atau Berjamur
Kelembapan tinggi juga berdampak pada furnitur kayu seperti lemari, meja, atau kusen jendela.
Kayu mudah menyerap air, sehingga bisa mengembang, melengkung, bahkan ditumbuhi jamur.
Biasanya, permukaan kayu yang lembap akan terasa dingin saat disentuh dan mengeluarkan aroma apek.
Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa membuat perabot cepat lapuk dan tidak bisa dipakai lagi.
Hindari meletakkan perabot kayu menempel langsung ke dinding.
Gunakan alas kecil atau rak tambahan agar sirkulasi udara tetap lancar.
Kamu juga bisa melapisi kayu dengan cairan anti jamur atau pelapis tahan lembap.
4. Muncul Jamur dan Noda Hitam di Dinding atau Langit-Langit
Kalau kamu melihat noda hitam atau bercak-bercak kehijauan di dinding, langit-langit, atau sudut ruangan, itu tanda kuat bahwa ruangan terlalu lembap.
Jamur tumbuh subur di area dengan kelembapan tinggi dan sirkulasi udara yang buruk.
Selain merusak estetika, jamur juga bisa membahayakan kesehatan, terutama bagi penderita alergi dan asma.
Menghirup spora jamur dalam waktu lama bisa menyebabkan batuk, pilek, dan iritasi kulit.
Bersihkan noda jamur menggunakan campuran air dan cuka putih.
Lalu, pastikan sinar matahari dan sirkulasi udara bisa masuk ke area tersebut agar jamur tidak muncul kembali.
Ingat, rumah sehat selalu dimulai dari udara yang bersih dan kering.
Jadi, jangan tunggu lembapnya makin parah, rawat rumahmu mulai sekarang agar tetap nyaman dan bebas jamur!
(Eno/TribunJualBeli.com)