0

7 Hal Penting yang Harus Dicek Sebelum Menambah Lantai Rumah

Penulis: eno tjb
7 Hal Penting yang Harus Dicek Sebelum Menambah Lantai Rumah

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Menambah lantai rumah bukan sekadar menumpuk ruang di atas bangunan lama.

Proses ini membutuhkan perencanaan matang, pertimbangan teknis, dan pemahaman menyeluruh tentang struktur bangunan.

Tanpa persiapan yang tepat, renovasi lantai tambahan bisa menimbulkan risiko serius, mulai dari kerusakan struktur, pembengkakan biaya, hingga masalah izin dan legalitas.

Berikut tujuh hal penting yang harus diperiksa sebelum memutuskan menambah lantai rumah:

Baca Juga : 8 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan Sebelum Merenovasi Rumah

1. Struktur dan Fondasi Rumah

Fondasi dan struktur rumah menjadi aspek terpenting yang menentukan keberhasilan penambahan lantai.

Fitri Kusuma
 
 
Dijual Rumah Kavling Luas 72m2 HGB di Gedangan - Sidoarjo
Rp 310,000,000.00
jawa-timur

Tidak semua rumah lama mampu menahan beban tambahan dari lantai baru.

Fondasi yang rapuh atau kolom beton yang kurang kuat berisiko menimbulkan retak, ambruk sebagian, atau masalah keamanan lain.

Lakukan pengecekan oleh insinyur sipil atau arsitek profesional.

Mereka akan menilai kekuatan kolom, balok, dan fondasi, serta memberikan rekomendasi bila perlu penguatan struktur.

Misalnya, penggunaan kolom tambahan atau perkuatan balok beton agar mampu menopang lantai tambahan.

2. Desain Arsitektur yang Tepat

Desain Arsitektur yang Tepat

Desain lantai tambahan harus harmonis dengan rumah yang ada, baik dari segi struktur maupun estetika.

Perencanaan desain yang matang mencakup letak tangga, sirkulasi udara, pencahayaan alami, serta tampilan fasad rumah.

Gunakan jasa arsitek untuk merancang desain yang fungsional dan nyaman, sekaligus mempertimbangkan tata letak ruangan agar tidak ada ruang yang terbuang.

Contohnya seperti menempatkan kamar tidur tambahan di sisi yang lebih tenang, dan ruang keluarga di area yang mendapat pencahayaan maksimal.

3. Legalitas dan Izin Mendirikan Bangunan

Baca Juga : Kenali 7 Tanda Rumah Butuh Renovasi Sebelum Terlambat

Penambahan lantai termasuk kategori perubahan struktur bangunan, sehingga biasanya memerlukan izin resmi.

Pastikan rencana renovasi sesuai dengan peraturan setempat, termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan batas ketinggian maksimal yang diperbolehkan.

Mengabaikan aspek legalitas dapat berakibat fatal: denda administratif, perintah pembongkaran, atau masalah hukum lain yang merugikan.

Cek dulu peraturan lokal mengenai tata ruang, batas tinggi bangunan, dan persyaratan teknis renovasi.

4. Beban dan Material Bangunan

Beban dan Material Bangunan

Material yang digunakan memengaruhi berat total bangunan.

Material konvensional seperti beton bertulang memiliki bobot tinggi, sehingga fondasi lama bisa menjadi terbebani.

Sebaliknya, material ringan seperti baja ringan, beton pracetak, atau bata ringan dapat mengurangi tekanan pada struktur rumah.

Pilih material yang tetap kokoh tetapi ringan untuk lantai tambahan.

Penggunaan rangka baja ringan untuk lantai dan atap bisa menjadi solusi modern agar aman dan mengurangi risiko retak pada bangunan lama.

5. Sistem Instalasi dan Utilitas

Penambahan lantai akan memengaruhi sistem listrik, air, dan HVAC.

Rumah Tanpa Dp Sidoarjo
 
 
Dijual Rumah Tanpa DP Tipe 36 HGB 2KT 1KM - Sidoarjo
Rp 599,000,000.00
jawa-timur

Pastikan kapasitas listrik mampu menampung kebutuhan tambahan, jalur pipa air dan pembuangan tidak terganggu, dan sistem pendingin ruangan atau ventilasi tetap berfungsi optimal.

Sebelum memulai pembangunan, lakukan audit utilitas.

Periksa kabel listrik, sambungan pipa, dan posisi tangki air agar bisa disesuaikan dengan lantai tambahan.

Hal ini akan menghindari risiko korsleting atau kebocoran di kemudian hari.

6. Anggaran dan Biaya Renovasi

Anggaran dan Biaya Renovasi

Menambah lantai rumah biasanya lebih mahal daripada renovasi sederhana.

Biaya tidak hanya mencakup material dan tenaga kerja, tetapi juga izin, pengawasan profesional, dan penguatan struktur bila diperlukan.

Buat rencana anggaran rinci dan siapkan cadangan minimal 10–20% dari total biaya untuk mengantisipasi biaya tak terduga.

Dengan perencanaan matang, risiko pembengkakan biaya dapat diminimalkan.

7. Waktu dan Gangguan Aktivitas Rumah

Proyek lantai tambahan bukan pekerjaan singkat; bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga beberapa bulan tergantung skala dan kompleksitas.

Selama renovasi, aktivitas penghuni rumah akan terganggu karena kebisingan, debu, dan keterbatasan akses.

Rencanakan renovasi pada waktu yang memungkinkan penghuni tetap nyaman, dan pertimbangkan ruang sementara untuk aktivitas sehari-hari jika sebagian rumah tidak dapat digunakan.

Persiapan matang memastikan lantai tambahan tidak hanya aman dan fungsional, tetapi juga estetis, nyaman, dan sesuai kebutuhan penghuni rumah.

Selain itu, penggunaan jasa profesional dan pemilihan material tepat akan membuat proyek renovasi lebih efisien, hemat biaya, dan tahan lama.

(Eno/TribunJualBeli.com)