BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ring piston adalah salah satu komponen kecil di dalam mesin motor yang memiliki peran besar.
Letaknya berada di celah piston dengan dinding silinder.
Tugas utamanya adalah menjaga kompresi mesin tetap rapat, mencegah oli masuk ke ruang bakar, sekaligus mengurangi gesekan antara piston dan silinder.
Meski bentuknya sederhana, kerusakan pada ring piston bisa menimbulkan dampak serius.
Motor jadi tidak bertenaga, boros oli, hingga mengeluarkan asap berlebihan.
Banyak pengendara yang kurang menyadari gejala awal kerusakan ring piston.
Semakin cepat gejala dikenali, semakin mudah pula penanganannya.
Berikut empat tanda kerusakan ring piston motor yang paling sering terjadi dan patut diwaspadai:
Baca Juga : 5 Tips Ampuh Merawat Ring Piston Motor agar Mesin Tetap Prima dan Tahan Lama
1. Mesin Kehilangan Tenaga
Gejala paling umum dari ring piston rusak adalah motor terasa kehilangan tenaga.
Kompresi mesin yang bocor akibat ring piston aus membuat proses pembakaran tidak maksimal.
Akibatnya, motor terasa berat ketika digunakan menanjak, berakselerasi, atau membawa beban lebih.
Motor yang biasanya responsif saat gas ditarik tiba-tiba terasa lambat dan ngeden.
Jika gejala ini terjadi, penyebab utamanya bisa berasal dari ring piston yang sudah tidak bekerja dengan baik.
Selain membuat motor loyo, kondisi ini juga berimbas pada konsumsi bahan bakar yang lebih boros karena mesin harus bekerja lebih keras.
2. Asap Knalpot Berwarna Putih atau Kebiruan
Knalpot yang mengeluarkan asap pekat menjadi tanda kuat bahwa ring piston sudah tidak lagi berfungsi optimal.
Biasanya asap berwarna putih atau kebiruan, menandakan oli mesin ikut masuk dan terbakar di ruang pembakaran.
Fenomena ini terjadi karena ring piston tidak mampu menutup rapat celah antara piston dan silinder.
Oli yang seharusnya hanya melumasi bagian piston malah merembes ke ruang bakar.
Akibatnya, selain timbul asap tebal, sisa pembakaran oli juga meninggalkan kerak pada busi dan ruang bakar.
Jika kondisi ini dibiarkan, performa mesin akan semakin turun, bahkan bisa merusak knalpot katalis (pada motor modern) serta mencemari lingkungan.
Baca Juga : 7 Faktor yang Menyebabkan Piston Motor Rusak atau Pecah
3. Konsumsi Oli Menjadi Lebih Boros
Ring piston yang aus membuat oli lebih mudah terbakar di dalam ruang bakar.
Motor menjadi lebih boros oli, meskipun jarak tempuh belum terlalu jauh. Indikator oli cepat turun atau sering harus menambah oli bisa menjadi tanda ring piston bermasalah.
Selain boros, kondisi ini juga bisa membahayakan mesin.
Kekurangan oli mengakibatkan pelumasan tidak optimal sehingga gesekan antar komponen meningkat.
Dalam jangka panjang, bukan hanya ring piston yang rusak, tetapi juga dinding silinder, piston, hingga poros engkol bisa ikut bermasalah.
4. Mesin Sulit Dihidupkan
Kerusakan ring piston berpengaruh pada kompresi mesin.
Saat kompresi melemah, proses pembakaran pertama kali menjadi lebih sulit.
Gejala ini biasanya dirasakan saat motor baru dinyalakan di pagi hari.
Mesin membutuhkan beberapa kali percobaan starter, bahkan kadang harus dipadukan dengan tarikan gas agar bisa menyala.
Jika dibiarkan, kerusakan semakin parah dan pada akhirnya motor benar-benar tidak bisa dinyalakan karena kompresi sudah hilang.
Langkah terbaik adalah segera memeriksakan motor ke bengkel terpercaya.
Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin kecil risiko kerusakan lanjutan yang dapat merugikan.
(Eno/TribunJualbeli.com)