0

7 Faktor yang Menyebabkan Piston Motor Rusak atau Pecah

Penulis: eno tjb
7 Faktor yang Menyebabkan Piston Motor Rusak atau Pecah

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Piston adalah salah satu komponen inti pada mesin sepeda motor yang memiliki tugas berat yaitu mengubah energi hasil pembakaran bahan bakar menjadi tenaga mekanis.

Komponen ini bergerak naik-turun di dalam silinder dengan kecepatan tinggi dan bekerja dalam suhu ekstrem.

Karena posisinya yang vital dan kondisinya yang berat, piston harus selalu berada dalam kondisi prima agar mesin dapat berfungsi optimal.

Namun, meski terbuat dari logam yang kuat, piston tetap rentan mengalami kerusakan, bahkan bisa pecah, jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat atau terkena kondisi kerja yang tidak ideal.

Kerusakan piston bukan hanya menurunkan performa motor, tapi juga dapat menyebabkan kerusakan lanjutan pada komponen lain seperti silinder, connecting rod, atau bahkan crankshaft.

Biaya perbaikannya pun tidak murah, sehingga pencegahan jauh lebih baik dibandingkan perbaikan.

Berikut ini adalah tujuh faktor utama yang sering menjadi penyebab piston motor rusak atau pecah, lengkap dengan penjelasan mendalam:

Baca Juga : 4 Tips Merawat Piston Motor agar Performa Mesin Tetap Maksimal

1. Overheat pada Mesin

Overheat atau panas berlebih adalah salah satu musuh utama piston.

Deni
 
 
Motor Bekas Honda Vario 125 2013 Plat AG Surat Lengkap Hidup - Blitar Kota
Rp 5,500,000.00
jawa-timur

Saat suhu mesin terlalu tinggi, logam piston akan memuai. Jika pemuaian ini melebihi batas toleransi, piston akan bergesekan terlalu keras dengan dinding silinder.

Gesekan berlebihan ini dapat menyebabkan permukaan piston tergores, macet, atau bahkan retak.

Overheat biasanya terjadi karena sistem pendingin, baik pendingin udara maupun pendingin cair tidak bekerja optimal.

Faktor lain penyebab overheat meliputi kekurangan oli, radiator tersumbat, kipas pendingin rusak, atau motor dipacu dalam waktu lama pada kecepatan tinggi.

2. Pelumasan yang Buruk

Pelumasan yang Buruk

Piston memerlukan lapisan oli tipis di permukaannya untuk mengurangi gesekan dan membuang panas.

Jika pelumasan tidak memadai, permukaan piston akan bersentuhan langsung dengan dinding silinder, menimbulkan gesekan ekstrem.

Pelumasan buruk bisa disebabkan oleh oli jarang diganti, kualitas oli yang tidak sesuai spesifikasi mesin, atau volume oli yang kurang akibat kebocoran.

Tanpa pelumasan yang baik, piston akan cepat aus, terbakar, dan rentan pecah.

3. Knocking atau Detonasi Berlebih

Baca Juga : 5 Tips Ampuh Merawat Ring Piston Motor agar Mesin Tetap Prima dan Tahan Lama

Knocking adalah kondisi pembakaran yang tidak sesuai timing, sehingga terjadi ledakan dini atau tidak merata di ruang bakar.

Ledakan ini menimbulkan tekanan tinggi yang menghantam permukaan piston berulang-ulang.

Jika knocking terjadi secara terus-menerus, piston akan mengalami tekanan berlebihan dan permukaannya bisa retak.

Penyebab knocking meliputi penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah, pengaturan pengapian yang salah, atau penumpukan kerak karbon di ruang bakar.

4. Kualitas Bahan Bakar yang Buruk

Kualitas Bahan Bakar yang Buruk

Bahan bakar yang tidak murni atau bercampur kotoran dapat merusak piston secara perlahan.

Kotoran atau partikel keras dapat menggores permukaan piston dan silinder, sementara bahan bakar dengan oktan rendah meningkatkan risiko knocking.

Selain itu, kandungan air atau zat kimia yang tidak sesuai dalam bahan bakar dapat mengganggu proses pembakaran, sehingga temperatur ruang bakar tidak terkendali dan piston menerima beban panas berlebihan.

5. Beban Mesin yang Berlebihan

Deni
 
 
Motor Bekas Honda Supra X 125 2014 Plat AG Surat Lengkap Hidup - Kediri Kota
Rp 6,500,000.00
jawa-timur

Setiap mesin memiliki batas kemampuan yang sudah dihitung oleh pabrikan.

Menggunakan motor untuk membawa beban terlalu berat, menarik barang, atau memacu kecepatan ekstrem dalam waktu lama akan memberikan tekanan ekstra pada piston.

Beban berlebihan membuat tekanan dan suhu di ruang bakar meningkat, sehingga material piston lebih cepat melemah.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan deformasi atau bahkan patahnya bagian kepala piston.

6. Kesalahan Setting Mesin

Kesalahan Setting Mesin

Modifikasi mesin memang bisa meningkatkan performa, tetapi jika dilakukan tanpa perhitungan yang tepat, risikonya besar.

Menaikkan rasio kompresi terlalu tinggi, salah mengatur timing pengapian, atau menggunakan campuran bahan bakar yang tidak sesuai dapat membuat piston bekerja di luar batas kemampuannya.

Kesalahan setting ini membuat piston mengalami tekanan dan suhu yang tidak wajar, sehingga daya tahannya berkurang drastis dan mudah pecah.

7. Kualitas Piston yang Rendah

Piston aftermarket atau imitasi dengan kualitas rendah mungkin lebih murah, tetapi materialnya sering kali tidak tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.

Piston seperti ini cepat aus, retak, atau pecah meskipun motor digunakan dalam kondisi normal.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan piston asli pabrikan atau merek yang reputasinya terjamin, agar daya tahan dan performa mesin tetap optimal.

(Eno/TribunJualBeli.com)