BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun atau merenovasi rumah adalah salah satu keputusan besar dalam hidup.
Tidak hanya karena membutuhkan biaya yang besar, tetapi juga karena hasil akhirnya akan memengaruhi kenyamanan dan kualitas hunian dalam jangka panjang.
Sayangnya, ada banyak cerita tidak menyenangkan terkait jasa kontraktor abal-abal.
Mulai dari pekerjaan yang jauh dari standar, pemakaian material yang tidak sesuai kesepakatan, biaya yang membengkak di tengah jalan, hingga proyek yang ditinggalkan begitu saja.
Untuk menghindari kerugian, diperlukan strategi cerdas sebelum memilih kontraktor.
Jangan sampai niat mempercantik rumah justru berubah menjadi masalah yang menyita waktu, tenaga, dan emosi.
Berikut 7 tips jitu agar terhindar dari jasa kontraktor nakal:
Baca Juga : 5 Tanda Jasa Kontraktor Nakal yang Harus Diwaspadai
1. Kumpulkan Rekomendasi dan Testimoni Terpercaya
Langkah pertama adalah mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontraktor yang akan digunakan.
Rekomendasi dari kerabat, teman, atau tetangga biasanya lebih bisa dipercaya karena berasal dari pengalaman langsung.
Selain itu, jangan ragu untuk mencari ulasan di internet, forum diskusi, atau media sosial.
Saat ini banyak orang membagikan pengalaman mereka, baik yang memuaskan maupun yang mengecewakan.
Semakin banyak testimoni positif yang konsisten, semakin besar kemungkinan kontraktor tersebut memang profesional.
Sebaliknya, jika ulasan negatif lebih dominan, sebaiknya berpikir ulang.
2. Periksa Legalitas dan Pengalaman Kontraktor
Periksa Legalitas dan Pengalaman Kontraktor
Kontraktor yang dapat dipercaya biasanya memiliki legalitas usaha yang jelas, seperti izin usaha, NPWP, dan status badan hukum.
Legalitas ini penting karena menandakan bahwa kontraktor bekerja secara resmi dan bertanggung jawab.
Selain legalitas, pengalaman juga sangat menentukan.
Kontraktor berpengalaman biasanya memiliki portofolio proyek yang bisa diperlihatkan, baik dalam bentuk foto maupun kunjungan langsung ke lokasi yang sudah selesai dikerjakan.
Dari sini bisa dinilai kualitas hasil kerja, kerapian, dan konsistensi mereka dalam memenuhi standar.
3. Bandingkan Beberapa Penawaran Harga
Baca Juga : Kenali 3 Jenis Layanan Utama dari Jasa Kontraktor
Jangan tergesa-gesa menerima penawaran pertama.
Bandingkan minimal dua hingga tiga kontraktor agar bisa melihat perbedaan harga, metode kerja, dan jenis material yang ditawarkan.
Jika ada kontraktor yang memberikan harga jauh lebih murah dari rata-rata, patut dicurigai.
Bisa jadi mereka menekan biaya dengan cara mengurangi kualitas material atau mengurangi detail pengerjaan.
Harga murah memang menggiurkan, tetapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerugian karena bangunan cepat rusak.
Ingat, harga yang masuk akal biasanya mencerminkan kualitas material dan tenaga kerja yang lebih terjamin.
4. Buat Kontrak Kerja yang Jelas dan Tertulis
Kontrak kerja adalah senjata utama untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Pastikan kontrak dibuat secara tertulis, bukan hanya lisan.
Kontrak harus mencakup detail pekerjaan, jenis material yang digunakan, estimasi biaya, waktu pengerjaan, hingga mekanisme pembayaran.
Sebaiknya juga ditambahkan klausul mengenai denda jika kontraktor terlambat menyelesaikan proyek, serta hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Dengan begitu, jika ada pelanggaran, ada dasar hukum yang bisa digunakan.
5. Terapkan Skema Pembayaran Bertahap
Kesalahan paling sering adalah memberikan pembayaran penuh di awal.
Hal ini sangat berisiko karena kontraktor bisa saja menghilang atau tidak serius menyelesaikan pekerjaan.
Skema pembayaran bertahap jauh lebih aman.
Contohnya: 30% saat proyek dimulai, 40% saat proyek mencapai setengah jalan, dan sisanya 30% setelah pekerjaan selesai sesuai kontrak.
Dengan sistem ini, kontraktor tetap termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas.
Simpan bukti pembayaran, baik berupa kuitansi resmi maupun transfer bank, untuk menghindari masalah di kemudian hari.
6. Lakukan Pengawasan Secara Rutin
Meskipun pekerjaan sudah dipercayakan pada kontraktor, pengawasan tetap perlu dilakukan.
Periksa secara berkala apakah material yang digunakan sesuai dengan kesepakatan.
Amati juga kualitas pengerjaan, apakah rapi dan sesuai desain.
Pengawasan yang rutin bisa mencegah terjadinya kesalahan fatal.
Jika ada masalah, segera komunikasikan dan minta perbaikan sebelum pekerjaan terlanjur selesai.
Mengawasi proyek juga akan menunjukkan bahwa pemilik rumah peduli pada detail, sehingga kontraktor tidak bisa bekerja sembarangan.
7. Pilih Kontraktor yang Berani Memberikan Garansi
Kontraktor yang profesional biasanya tidak ragu memberikan garansi terhadap pekerjaannya.
Garansi ini menjadi jaminan bahwa jika ada kerusakan atau masalah dalam jangka waktu tertentu setelah proyek selesai, mereka akan bertanggung jawab memperbaikinya.
Misalnya, garansi untuk kebocoran atap, retakan pada dinding, atau kerusakan instalasi.
Kontraktor yang menolak memberikan garansi patut dicurigai karena bisa jadi mereka tidak yakin dengan kualitas hasil kerja.
Renovasi rumah adalah investasi jangka panjang. Jangan mudah tergiur dengan harga murah, tetapi prioritaskan kualitas dan profesionalitas.
(Eno/TribunJualBeli.com)