BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Sekring merupakan komponen kecil pada sistem kelistrikan motor, tetapi fungsinya sangat besar.
Komponen ini bekerja sebagai pengaman dengan cara memutus aliran listrik saat terjadi arus berlebih atau korsleting.
Jika sekring tidak ada, kerusakan bisa langsung menjalar ke komponen penting lain seperti CDI, kiprok, aki, atau bahkan instalasi kabel seluruh motor.
Meski demikian, ada kalanya sekring motor sering putus.
Kondisi ini membuat motor tiba-tiba mati, lampu tidak menyala, atau kelistrikan tidak berfungsi sama sekali.
Jika hal ini terjadi berulang, tentu mengganggu aktivitas sekaligus membahayakan pengendara.
Lalu, bagaimana cara mengatasi sekring motor yang sering putus?
Berikut panduan lima langkah efektif yang bisa dilakukan:
Baca Juga : 4 Fungsi Sekring Motor yang Sering Diabaikan
1. Gunakan Sekring dengan Kapasitas Ampere Sesuai Standar
Pemilihan sekring harus sesuai dengan standar pabrikan.
Jika motor seharusnya menggunakan sekring 10A tetapi dipasang 5A, maka sekring akan mudah putus.
Sebaliknya, jika dipasang sekring lebih besar dari standar, korsleting bisa tidak terdeteksi dan berisiko merusak komponen lain.
Periksa buku manual motor atau tanyakan pada bengkel resmi untuk mengetahui ukuran ampere yang sesuai.
Selalu siapkan cadangan sekring dengan ukuran standar di bagasi, sehingga bisa langsung diganti jika sewaktu-waktu putus di perjalanan.
2. Periksa Kondisi Kabel Instalasi Kelistrikan
Kabel yang terkelupas, longgar, atau terkena panas mesin bisa memicu korsleting.
Korsleting inilah yang membuat sekring sering putus.
Lakukan pengecekan jalur kabel, terutama di bagian dekat aki, kiprok, dan lampu utama.
Jika ada kabel yang terkelupas, segera isolasi menggunakan isolasi listrik.
Untuk kabel yang sudah parah atau rapuh, lebih baik diganti agar tidak menimbulkan masalah baru.
Pastikan kabel juga tidak terjepit di antara rangka motor, karena getaran bisa merusaknya seiring waktu.
3. Cek Komponen Listrik Motor
Baca Juga : 4 Masalah Kelistrikan yang Menyebabkan Sekring Motor Sering Putus
Komponen seperti kiprok, starter elektrik, dan lampu bisa menjadi penyebab sekring putus jika mengalami kerusakan.
Komponen yang bermasalah biasanya menyedot arus lebih besar dari seharusnya.
Untuk mengeceknya, pasang sekring baru, lalu hidupkan motor dan coba gunakan komponen satu per satu.
Jika sekring langsung putus setelah komponen tertentu digunakan, berarti komponen tersebut yang menjadi sumber masalah.
Langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan atau penggantian.
4. Hindari Pemasangan Aksesori Listrik Berlebihan
Banyak pengendara yang menambahkan lampu variasi, klakson keong, atau charger ponsel pada motor.
Meski bermanfaat, aksesori tambahan bisa membebani kelistrikan jika tidak dipasang dengan benar.
Beban berlebih ini membuat sekring lebih cepat putus.
Jika ingin memasang aksesori, gunakan relay dan kabel tambahan agar arus listrik tidak langsung membebani sekring utama.
Sebaiknya juga tidak menggunakan aksesori dengan daya terlalu besar, karena sistem kelistrikan standar motor tidak dirancang untuk itu.
5. Lakukan Pemeriksaan pada Aki dan Kiprok
Aki dan kiprok adalah jantung sistem kelistrikan motor.
Aki yang lemah atau kiprok yang rusak membuat arus listrik tidak stabil. Arus yang terlalu tinggi bisa menyebabkan sekring putus berulang.
Gunakan voltmeter untuk mengecek tegangan aki.
Normalnya aki motor berada di kisaran 12–13 volt. Jika lebih rendah, aki perlu diisi ulang atau diganti.
Sementara itu, kiprok berfungsi menstabilkan arus dari spul ke aki. Jika kiprok rusak, tegangan bisa melonjak dan merusak sekring.
Jika perawatan dilakukan dengan baik, motor akan lebih aman, nyaman, dan terhindar dari kerusakan kelistrikan yang lebih serius.