BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Rumah adalah kebutuhan pokok setiap manusia yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat berteduh, tetapi juga harus menjadi ruang aman, nyaman, dan sehat bagi penghuninya.
Namun, pada kenyataannya tidak semua rumah memenuhi kriteria tersebut.
Masih banyak rumah yang masuk kategori tidak layak huni, baik karena kondisi fisiknya sudah rusak, material yang digunakan tidak memadai, maupun akibat faktor lingkungan sekitar yang berisiko bagi kesehatan dan keselamatan.
Mengenali ciri-ciri rumah tidak layak huni sangat penting agar pemilik rumah bisa segera melakukan perbaikan, dan bagi pemerintah, hal ini bisa menjadi dasar dalam program peningkatan kualitas hunian masyarakat.
Berikut adalah enam ciri utama rumah yang dapat dikategorikan tidak layak huni:
Baca Juga : Terlihat Sepele, Tapi 8 Hal Ini Bisa Buat Rumah Jadi Tidak Layak Huni
1. Struktur Bangunan Rapuh dan Tidak Kokoh
Struktur merupakan tulang punggung dari sebuah rumah.
Jika pondasi mengalami retakan, dinding miring, atau tiang penyangga mulai lapuk, maka rumah tersebut sudah tidak aman ditempati.
Kondisi ini sangat berisiko, karena sewaktu-waktu bangunan bisa roboh, terlebih jika terjadi gempa bumi, angin kencang, atau hujan lebat.
Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pondasi dan dinding.
Jika kerusakan sudah parah, perlu dilakukan renovasi total dengan material berkualitas agar rumah kembali kokoh.
2. Atap Bocor dan Rentan Roboh
Atap berfungsi melindungi rumah dari panas, hujan, dan angin.
Bila atap sudah bocor atau rangkanya rapuh, rumah menjadi tidak nyaman ditinggali.
Air hujan yang merembes bisa menyebabkan dinding lembap, memicu tumbuhnya jamur, hingga merusak perabotan.
Jika rangka kayu lapuk atau baja ringan berkarat, risikonya lebih besar karena bisa roboh sewaktu-waktu.
Ganti genteng yang rusak, periksa rangka atap secara berkala, dan gunakan bahan tahan lama untuk mencegah kerusakan berulang.
3. Lantai Tidak Layak atau Berlubang
Baca Juga : 4 Kekurangan Membeli Rumah Siap Huni yang Perlu Dipertimbangkan
Lantai rumah yang masih berupa tanah, retak, atau bahkan berlubang membuat rumah tidak memenuhi standar kelayakan huni.
Selain tidak nyaman, lantai yang tidak layak juga menjadi sarang kuman, serangga, dan mudah menyebabkan cedera.
Lantai tanah bahkan bisa meningkatkan kelembapan ruangan sehingga kesehatan penghuni rumah terancam.
Lapisi lantai dengan semen atau keramik sederhana agar lebih kuat, higienis, dan nyaman digunakan sehari-hari.
4. Ventilasi Buruk dan Sirkulasi Udara Tidak Lancar
Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah.
Rumah yang tidak memiliki jendela cukup, lubang angin, atau pencahayaan alami akan terasa pengap dan lembap.
Kondisi ini dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, alergi, hingga meningkatkan risiko penyakit menular.
Tambahkan jendela atau ventilasi tambahan, dan jika memungkinkan gunakan desain rumah yang ramah cahaya alami sehingga rumah lebih sehat dan hemat energi.
5. Fasilitas Sanitasi Tidak Memadai
Rumah tanpa kamar mandi yang layak, saluran pembuangan air yang baik, serta akses air bersih jelas dikategorikan tidak layak huni.
Sanitasi buruk memicu berbagai penyakit, seperti diare, gatal-gatal, hingga masalah kesehatan serius lainnya.
Kondisi ini juga memengaruhi kenyamanan dan kebersihan rumah secara keseluruhan.
Bangun fasilitas sanitasi dasar, seperti kamar mandi sederhana dengan saluran pembuangan sehat, septic tank, serta sumber air bersih yang memadai.
6. Lingkungan Rumah Tidak Sehat
Kelayakan rumah tidak hanya dilihat dari bangunannya, tetapi juga dari kondisi lingkungan sekitarnya.
Rumah yang berada di dekat tumpukan sampah, rawan banjir, atau dikelilingi genangan air termasuk dalam kategori tidak sehat.
Kondisi tersebut dapat menjadi sarang nyamuk penyebab demam berdarah, menimbulkan bau tidak sedap, dan menurunkan kualitas hidup penghuni.
Jaga kebersihan lingkungan, buat drainase yang baik, serta hindari membangun rumah di kawasan yang rawan bencana bila memungkinkan.
Melakukan perbaikan bertahap adalah langkah bijak, mulai dari memperkuat struktur, memperbaiki atap, hingga menambah ventilasi dan sanitasi.
Dengan hunian yang layak, kualitas hidup akan meningkat, kesehatan penghuni terjaga, dan rasa aman pun lebih terjamin.
(Eno/TribunJualBeli.com)