BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor injeksi masa kini mengandalkan berbagai sensor untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan efisien.
Salah satu sensor penting adalah Throttle Position Sensor (TPS).
Komponen kecil ini bertugas membaca seberapa besar bukaan gas yang dilakukan pengendara, lalu mengirimkan data tersebut ke ECU (Electronic Control Unit).
Dari sinilah ECU menentukan seberapa banyak bahan bakar dan udara yang perlu masuk ke ruang bakar agar motor bekerja dengan sempurna.
Jika sensor TPS mulai rusak atau melemah, sinyal yang dikirim ke ECU menjadi tidak akurat.
Akibatnya, pengaturan bahan bakar dan udara terganggu sehingga mesin tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Masalah pada TPS sering kali dianggap sepele oleh pengendara, padahal jika dibiarkan bisa membuat motor boros, tenaga hilang, bahkan mogok di jalan.
Berikut empat ciri sensor TPS motor injeksi bermasalah yang sering diabaikan:
Baca Juga : 4 Cara Mengatasi Sensor TPS Motor yang Rusak
1. Tarikan Mesin Tersendat
Gejala berikutnya adalah tarikan mesin yang terasa tersendat atau brebet, terutama saat akselerasi di putaran bawah hingga menengah.
Hal ini terjadi karena TPS tidak mampu membaca bukaan gas dengan benar, sehingga suplai bahan bakar tidak sesuai kebutuhan mesin.
Jika dibiarkan, motor terasa loyo dan tidak nyaman dipakai harian.
Kondisi ini bahkan bisa berbahaya jika terjadi ketika pengendara sedang menyalip atau butuh akselerasi cepat.
Untuk mencegah hal ini, lakukan servis injeksi secara rutin agar sensor tetap bersih dan bisa disetel ulang dengan tepat bila diperlukan.
2. Putaran Idle Tidak Stabil
Idle atau langsam adalah kondisi mesin saat hidup tetapi tidak digas.
Pada motor dengan TPS yang sehat, putaran idle cenderung stabil.
Namun, jika TPS bermasalah, putaran mesin bisa naik turun sendiri, bahkan terasa ingin mati.
Kondisi ini cukup mengganggu, terutama saat motor berhenti di lampu merah atau dalam kemacetan.
Penyebabnya karena sinyal posisi throttle yang dikirim ke ECU tidak akurat, sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi tidak seimbang.
Untuk mencegah masalah ini, segera lakukan pengecekan ke bengkel begitu idle terasa tidak normal.
Jangan menunggu hingga mesin benar-benar mati mendadak di jalan karena bisa membahayakan pengendara.
Baca Juga : Kenali 6 Kerusakan Motor Injeksi yang Paling Sering Terjadi
3. Motor Jadi Lebih Boros Bahan Bakar
Motor Jadi Lebih Boros Bahan Bakar
Salah satu keuntungan motor injeksi adalah konsumsi bahan bakar yang irit.
Namun, jika sensor TPS bermasalah, motor bisa berubah jadi lebih boros.
Hal ini karena data posisi gas yang salah membuat ECU menyemprotkan bahan bakar lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan.
Jika tiba-tiba motor terasa cepat menghabiskan bensin meski gaya berkendara tetap sama, TPS bisa jadi biang keladinya.
Untuk menghindari masalah ini, biasakan memantau konsumsi bahan bakar harian.
Bila ada perubahan yang tidak wajar, segera lakukan pemeriksaan sistem injeksi termasuk kondisi TPS.
4. Muncul Indikator Engine Check
Motor injeksi biasanya dilengkapi dengan lampu indikator engine check di panel speedometer.
Jika sensor TPS rusak, lampu ini bisa menyala sebagai tanda ada masalah pada sistem injeksi.
Sayangnya, banyak pengendara yang mengabaikan tanda ini dan tetap mengendarai motor seperti biasa.
Padahal, lampu engine check seharusnya menjadi peringatan awal agar segera dilakukan pemeriksaan.
Solusinya, jangan pernah menyepelekan lampu indikator ini.
Segera bawa motor ke bengkel resmi atau bengkel yang memiliki alat scanner ECU untuk mendeteksi penyebab pastinya, apakah benar dari TPS atau dari sensor lainnya.
Banyak pengendara yang menganggap gejala ini sepele, padahal jika dibiarkan bisa merusak komponen lain dan membuat biaya perbaikan semakin mahal.
Oleh karena itu, lakukan servis rutin sesuai jadwal, periksa sistem injeksi secara berkala, dan jangan ragu membawa motor ke bengkel ketika gejala-gejala tersebut muncul.
(Eno/TribunJualBeli.com)