BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor injeksi saat ini sudah menjadi pilihan utama banyak pengendara karena lebih irit bahan bakar, ramah lingkungan, dan minim perawatan dibanding motor karburator.
Namun, bukan berarti motor injeksi tidak bisa rusak.
Jika tidak dirawat dengan baik, ada beberapa masalah yang sering muncul pada motor injeksi yang bisa mengganggu kenyamanan berkendara.
Berikut adalah 6 kerusakan motor injeksi yang paling sering terjadi beserta penjelasannya:
Baca Juga : 6 Kelebihan Motor Injeksi yang Membuatnya Layak Jadi Pilihan Utama
1. Injektor Tersumbat
Salah satu masalah paling umum pada motor injeksi adalah injektor yang tersumbat kotoran atau endapan bahan bakar.
Injektor berfungsi menyemprotkan bensin ke ruang bakar dengan jumlah dan tekanan yang tepat
Jika tersumbat, suplai bahan bakar menjadi tidak lancar, sehingga motor terasa brebet, tarikan berat, hingga mesin bisa mati mendadak.
Penyebabnya biasanya karena penggunaan bensin kualitas rendah atau jarang membersihkan sistem injeksi.
2. Sensor Rusak atau Error
Motor injeksi dilengkapi berbagai sensor, seperti sensor oksigen, sensor throttle position, dan sensor suhu.
Sensor-sensor ini bekerja mengirimkan data ke ECU (Electronic Control Unit) untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara.
Jika salah satu sensor mengalami kerusakan atau error, kinerja mesin bisa terganggu, misalnya tarikan tidak stabil, boros bensin, atau mesin susah hidup.
3. Aki Lemah atau Soak
Baca Juga : 6 Trik Ampuh Meningkatkan Performa Motor Injeksi Tanpa Harus Bore Up
Berbeda dengan motor karburator yang masih bisa distarter manual, motor injeksi sangat bergantung pada aki untuk menyalakan sistem elektroniknya.
Jika aki lemah atau soak, motor bisa sulit dihidupkan bahkan mati total.
Masalah aki soak sering muncul karena usia aki yang sudah lama, penggunaan aksesoris berlebihan, atau kebiasaan jarang menyalakan motor.
4. Pompa Bahan Bakar Bermasalah
Pompa bensin berfungsi mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor dengan tekanan tertentu.
Jika pompa melemah atau rusak, suplai bahan bakar jadi tidak maksimal.
Gejalanya antara lain motor susah hidup, mesin mati mendadak, atau suara pompa di tangki terdengar aneh.
Kerusakan pompa biasanya disebabkan karena sering membiarkan bensin terlalu sedikit dalam tangki.
5. ECU Bermasalah
ECU atau otak motor injeksi mengatur hampir semua proses pembakaran.
Jika ECU rusak, motor bisa mengalami berbagai masalah serius, mulai dari mesin tidak bisa hidup, tenaga drop, hingga konsumsi bahan bakar menjadi sangat boros.
Walau jarang rusak, ECU bisa terganggu jika terkena air, korsleting listrik, atau pemasangan kabel yang tidak sesuai.
6. Throttle Body Kotor
Throttle body adalah saluran udara masuk yang terhubung dengan injektor.
Seiring pemakaian, throttle body bisa kotor akibat debu, oli, atau residu dari pembakaran.
Jika kotor, aliran udara ke ruang bakar terganggu sehingga campuran udara dan bensin tidak ideal.
Akibatnya motor bisa brebet, langsam tidak stabil, atau mesin tiba-tiba mati.
Dengan mengenali kerusakan-kerusakan di atas sejak dini, pengendara bisa lebih waspada dan segera melakukan perbaikan sebelum masalah semakin parah.
(Eno/TribunJualBeli.com)