BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Musim hujan sering kali menjadi ujian bagi kondisi rumah.
Air yang merembes atau menetes dari bagian tertentu bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menimbulkan masalah serius dalam jangka panjang.
Kebocoran yang dibiarkan dapat mempercepat kerusakan material bangunan, menumbuhkan jamur, hingga mengurangi nilai estetika rumah.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagian rumah mana saja yang rentan mengalami kebocoran.
Dengan memahami titik-titik rawan ini, pemilik rumah dapat melakukan langkah pencegahan lebih dini sebelum kerusakan meluas.
Berikut empat bagian rumah yang paling sering mengalami kebocoran dan cara mengatasinya:
Baca Juga : 4 Bahaya Membiarkan Atap Rumah Bocor, Jangan Anggap Sepele!
1. Atap Rumah
Atap adalah pelindung utama dari hujan dan panas, sehingga tidak heran jika bagian ini paling rentan mengalami kebocoran.
Beberapa penyebab umum atap bocor antara lain genteng retak, susunan genteng yang tidak rapat, hingga pemasangan talang air yang kurang baik.
Selain itu, usia material yang sudah tua juga memperbesar risiko air masuk ke dalam rumah.
Untuk mencegahnya, lakukan inspeksi atap minimal dua kali setahun, segera ganti genteng yang pecah atau bergeser, dan gunakan lapisan cat waterproofing agar atap lebih tahan rembesan air.
2. Plafon dan Langit-Langit
Plafon biasanya menjadi korban pertama ketika atap bocor.
Tanda-tandanya bisa berupa bercak kuning, cat yang mengelupas, hingga permukaan yang menggembung.
Jika tidak segera diperbaiki, plafon berpotensi jebol dan membahayakan penghuni rumah.
Cara mencegahnya adalah dengan memilih material plafon yang tahan lembap seperti gypsum tahan air atau PVC, segera mencari sumber kebocoran begitu muncul bercak, serta memastikan ventilasi cukup agar plafon tetap kering.
Baca Juga : 6 Strategi Jitu Melindungi Rumah dari Kebocoran
3. Dinding Rumah
Dinding luar rumah sering terkena paparan hujan, terutama jika tidak dilapisi cat pelindung yang baik.
Rembesan air bisa masuk melalui retakan kecil di plesteran atau sambungan bata.
Akibatnya, dinding jadi lembap, muncul jamur, dan cat mudah mengelupas.
Agar lebih tahan lama, gunakan cat eksterior berkualitas dengan lapisan waterproof, periksa kondisi dinding secara berkala terutama setelah hujan deras, serta segera tambal retakan kecil dengan semen khusus sebelum meluas.
4. Kamar Mandi dan Area Basah
Area kamar mandi, dapur, dan ruang cuci juga rawan mengalami kebocoran, meski bukan berasal dari hujan langsung.
Kebocoran biasanya disebabkan pipa air yang retak, nat keramik yang lepas, atau sambungan instalasi yang tidak rapat.
Untuk mengatasinya, gunakan keramik dan nat dengan kualitas baik, periksa instalasi pipa secara berkala terutama yang tertanam di dinding atau lantai, serta segera tambal retakan kecil dengan semen nat atau waterproof sealer agar air tidak merembes ke ruangan lain.
Dengan kewaspadaan sejak dini, risiko kebocoran bisa diminimalkan, dan rumah akan lebih awet dalam jangka panjang.
(Eno/TribunJualBeli.com)