BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Korsleting listrik di rumah adalah salah satu masalah instalasi yang sering terjadi, namun kerap disepelekan.
Padahal, kejadian ini bisa menimbulkan kerugian besar, dari kerusakan peralatan elektronik hingga kebakaran yang mengancam keselamatan jiwa dan harta.
Merangkum The Spruce, korsleting terjadi ketika arus listrik tidak mengalir sesuai jalur semestinya dan justru memilih jalan pintas dengan hambatan lebih rendah.
Arus yang menyimpang ini bisa menyebabkan percikan api, panas berlebih, dan kerusakan serius pada sistem kelistrikan rumah.
Baca juga: 8 Tips Mencegah Kebocoran Listrik di Rumah untuk Menghindari Pembengkakan Tagihan PLN
Karena itu, penting bagi setiap penghuni rumah untuk memahami penyebab korsleting, cara mengatasinya, serta langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Penyebab Umum Korsleting Listrik
Korsleting tidak muncul begitu saja.
Ada berbagai penyebab yang bisa memicunya, baik dari faktor internal instalasi listrik maupun kelalaian dalam penggunaan perangkat.
Beberapa pemicu yang sering ditemui di rumah antara lain:
Baca juga: Daftar Biaya Tambah Daya Listrik PLN Terbaru Juli 2025 dan Cara Pengajuan Online
- Kabel digigit tikus atau hewan pengerat, yang menyebabkan pembungkus kabel rusak dan kabel terbuka saling bersentuhan.
- Air atau kelembapan yang masuk ke dalam stopkontak atau instalasi listrik, terutama saat terjadi kebocoran atap atau banjir kecil.
- Sambungan longgar pada stopkontak, sakelar, atau panel listrik, yang bisa menciptakan loncatan arus listrik (arc).
- Peralatan listrik yang sudah tua atau rusak, seperti setrika, kipas angin, atau oven listrik yang kabelnya aus.
- Paku atau sekrup yang mengenai kabel tersembunyi di balik dinding saat renovasi rumah.
- Selubung kabel yang terkelupas, baik karena usia atau gesekan, membuat kawat penghantar terekspos.
- Lonjakan daya listrik, misalnya akibat penggunaan perangkat berdaya tinggi secara bersamaan.
Semua kondisi di atas menyebabkan aliran listrik keluar dari jalurnya, menciptakan risiko besar bila tidak segera ditangani.
Cara Memperbaiki Korsleting Secara Aman
Ketika korsleting terjadi, tindakan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Langkah-langkah berikut bisa dilakukan sebagai penanganan awal:
- Matikan pemutus arus (MCB) di panel listrik utama segera setelah tanda korsleting terdeteksi, seperti bau gosong atau suara letupan. Ini bertujuan untuk menghentikan aliran listrik ke seluruh rumah agar tidak terjadi korsleting lanjutan.
- Identifikasi sumber masalah, misalnya perangkat atau area mana yang terakhir digunakan sebelum korslet terjadi.
- Coba cabut semua peralatan dan nyalakan MCB kembali untuk mencari tahu area yang bermasalah.
- Periksa tanda-tanda kerusakan, seperti stopkontak hangus, kabel meleleh, atau bau terbakar. Gunakan senter atau alat bantu lainnya jika pencahayaan terbatas.
- Cek kabel tersembunyi jika memungkinkan, terutama di area plafon atau dinding yang mencurigakan. Korsleting kadang terjadi di tempat yang tak terlihat mata.
- Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan isolasi dan alas kaki karet jika Anda harus memeriksa atau memegang kabel. Meski MCB sudah mati, beberapa bagian tetap bisa bertegangan.
Namun, jika kamu merasa tidak yakin atau korsleting terjadi berulang kali, sebaiknya segera hubungi teknisi listrik profesional.
Mengutak-atik instalasi tanpa pengetahuan yang cukup justru bisa memperparah situasi dan membahayakan keselamatan.
Tips Mencegah Korsleting
Mencegah selalu lebih baik daripada memperbaiki.
Dengan kebiasaan yang benar dan instalasi yang aman, risiko korsleting bisa ditekan seminimal mungkin.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan di rumah:
- Gunakan stopkontak, sakelar, dan kabel yang berkualitas serta bersertifikat SNI, agar sesuai dengan standar keamanan listrik nasional.
- Jangan pakai kabel yang sudah rusak atau peralatan yang sudah uzur, meski masih bisa menyala. Hal ini sangat berisiko karena kondisi dalamnya bisa saja sudah tidak stabil.
- Rapikan kabel, hindari menempatkannya di bawah karpet, terjepit pintu, atau berserakan di lantai karena mudah -rusak dan terkelupas.
- Pastikan rumah dilengkapi pemutus arus (MCB) dan ELCB, yang akan otomatis memutus aliran listrik saat terjadi kelebihan beban atau korsleting.
- Lakukan pengecekan instalasi listrik secara rutin, minimal setahun sekali, terutama jika rumah sudah berusia di atas 10 tahun.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kamu tidak hanya menjaga keamanan rumah, tapi juga memberikan perlindungan ekstra bagi keluarga dari risiko kebakaran akibat korsleting.
(Lilyana/Tribunjualbeli.com)