0

5 Tips Ampuh Menghindari Microsleep Saat Berkendara dengan Motor

Penulis: Ilham FikriMustakim
5 Tips Ampuh Menghindari Microsleep Saat Berkendara dengan Motor

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Microsleep adalah kondisi di mana otak tertidur dalam waktu sangat singkat, biasanya hanya beberapa detik, tanpa disadari oleh pengendara.

Meski terdengar sepele, microsleep bisa sangat berbahaya saat berkendara motor, karena dalam hitungan detik saja Anda bisa kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan.

Gejala microsleep biasanya muncul ketika tubuh sudah sangat lelah, seperti mata terasa berat, pandangan kabur, atau kepala tiba-tiba menunduk.

dani
 
 
Motor Bekas Honda Scoopy Tahun 2021 Surat Komplit Pajak Hidup Barang Bagus Normal - Tegal
Rp 16,000,000.00
jawa-tengah

Berkendara motor dengan kondisi tubuh yang tidak fit, apalagi di perjalanan jauh atau malam hari, membuat microsleep semakin tinggi.

Terlebih, motor membutuhkan konsentasi penuh karena tidak memiliki pelindung seperti mobil.

Oleh karena itu, pengendara harus tahu cara mencegah kondisi ini agar tetap aman di jalan.

Berikut adalah beberapa tips menghindari microsleep saat berkendara motor.

1. Tidur yang Cukup Sebelum Berkendara

Ilustrasi tidur yang cukup sebelum berkendara agar membantu otak tetap fokus. (pexels.com)

 

Kualitas tidur yang baik adalah kunci utama untuk mencegah microsleep.

Usahakan tidur minimal 7-8 jam sebelum melakukan perjalanan jauh dengan motor.

Tidur yang cukup membantu otak tetap fokus dan reaksi tubuh tetap cepat saat menghadapi situasi di jalan.

Jika terpaksa berkendara di pagi buta, pastikan Anda tidur lebih awal.

BACA JUGA: Ini 4 Kekurangan Motor dengan Sistem Rem CBS (Combi Brake System)

2. Istirahat Setiap 2 Jam Perjalanan

Ilustrasi pengendara yang beristirahat di pinggir jalan. (tribunnews.com)

 

Berkendara terus-menerus tanpa istirahat akan membuat tubuh cepat lelah, bahkan jika Anda merasa masih sanggup.

Jangan memaksakan diri menempuh jarak terlalu jauh dalam satu waktu.

Sebaiknya berhenti setiap 2 jam sekali untuk sekadar meregangkan tubuh, minum air, atau makan camilan ringan.

Istirahat singkat ini akan membantu mengembalikan energi dan mengusir rasa kantuk yang muncul.

3. Minum Kopi atau Minuman Berkafein Secara Bijak

Ilustrasi meminum kopi sebelum berkendara dapat mengusir rasa kantuk. (shutterstock.com)

 

Kafein dapat membantu mengusir rasa kantuk dalam jangka pendek.

Namun, efeknya hanya bertahan 3-4 jam, jadi jangan terlalu mengandalkan kafein saja.

Minum kopi sebelum perjalanan atau saat istirahat bisa menjadi pilihan, tetapi tetap kombinasikan dengan istirahat yang cukup.

graha service cctv dvr
 
 
Motor Honda Vario 110 Techno 2011 Low Km - Semarang
Rp 9,900,000.00
jawa-tengah

Jangan minum terlalu banyak, karena bisa membuat jantung berdebar dan sulit fokus.

4. Atur Posisi Berkendara yang Nyaman dan Tegap

Ilustrasi berkendara dengan tegak yang dapat membuat Anda lebih sigap dalam mengendalikan motor. (gridoto.com)

 

Posisi tubuh yang terlalu santai atau membungkuk dapat membuat rasa kantuk lebih mudah datang.

Pastikan punggung tegak, tangan rileks namun mantap di setang, dan kaki dalam posisi siap menopang motor.

Posisi berkendara yang benar tidak hanya mencegah kelelahan otot, tetapi juga membuat Anda lebih sigap dalam mengendalikan motor.

BACA JUGA: 6 Tips Berkendara Aman di Jalan Rusak agar Motor Tetap Nyaman

5. Kenali Tanda-Tanda Microsleep dan Segera Berhenti

Ilustrasi orang mengantuk di saat berkendara motor. (gridoto.com)

 

Jika mulai merasa menguap berkali-kali, mata sulit terbuka, kepala sering mengangguk, atau pikiran terasa kosong, itu tanda tubuh mulai memasuki fase microsleep.

Jangan memaksakan diri Anda.

Segera menepi ke tempat aman untuk istirahat atau tidur singkat 15-20 menit sebelum melanjutkan perjalanan.

Jika rasa kantuk sudah tidak bisa ditolerir, berhenti dan istirahat total, bahkan jika itu berarti harus menginap di tempat tak terduga.

Microsleep adalah ancaman serius bagi keselamatan berkendara, apalagi bagi pengendara motor yang lebih rentan cedera.

Ingat, keselamatan selalu lebih penting daripada sampai di tujuan lebih cepat. (*)

(Ilham/Tribunjualbeli.com)