BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi sebagian pengendara motor, suara rem yang berbunyi cit-cit atau cekikik sering kali bikin kesal.
Awalnya mungkin terdengar sepele, tapi bunyi ini sebenarnya bisa jadi tanda bahwa ada masalah pada sistem pengereman yang tidak boleh diabaikan.
Selain membuat rasa berkendara jadi kurang nyaman, kondisi ini juga bisa berbahaya jika dibiarkan terlalu lama, karena kinerja rem bisa menurun drastis.
Penyebab bunyi pada kampas rem motor ada banyak, mulai dari hal sederhana seperti kotoran yang menempel, hingga kerusakan komponen yang perlu penanganan serius.
Berikut adalah lima penyebab paling umum yang sering menjadi biang kerok bunyi pada kampas rem motor, beserta penjelasannya:
Baca Juga : 5 Tanda Kampas Rem Motor Mulai Habis dan Perlu Diganti
1. Kampas Rem Kotor atau Berdebu
Debu, pasir, dan kotoran jalan sering menempel pada kampas rem, terutama jika motor sering dipakai di jalan yang berdebu atau saat musim hujan.
Kotoran ini bisa terselip di antara kampas dan piringan cakram atau tromol, sehingga gesekan yang dihasilkan menjadi tidak rata.
Akibatnya, muncullah bunyi nyaring setiap kali tuas rem ditarik.
Solusi untuk masalah ini cukup sederhana: lakukan pembersihan rutin pada kampas dan piringan, terutama setelah melewati jalanan kotor atau genangan air.
Dengan begitu, suara berisik bisa dicegah sekaligus menjaga umur kampas tetap awet.
2. Kampas Rem yang Sudah Tipis
Kampas rem memiliki lapisan khusus yang berfungsi menghasilkan gesekan optimal untuk menghentikan putaran roda.
Jika lapisan ini sudah tipis akibat pemakaian, gesekan akan terjadi langsung antara besi kampas dengan piringan atau tromol.
Hasilnya, terdengar bunyi gesekan kasar yang tidak hanya mengganggu tapi juga membahayakan, karena daya cengkeram rem berkurang.
Jika sudah aus, tidak ada pilihan lain selain mengganti kampas rem.
Sebaiknya jangan menunggu sampai kampas benar-benar habis, karena ini bisa merusak piringan dan menambah biaya perbaikan.
3. Kampas Rem Terkontaminasi Oli atau Air
Baca Juga : 5 Alasan Mengapa Tidak Disarankan Menaruh Jari di Tuas Rem Motor Saat Berkendara
Kontaminasi cairan seperti oli, minyak rem, atau air dapat membuat kampas menjadi licin dan kehilangan daya cengkeram.
Oli biasanya berasal dari kebocoran seal shockbreaker atau mesin, sedangkan air bisa masuk saat motor dicuci atau saat hujan deras.
Ketika kampas yang licin bergesekan dengan piringan atau tromol, akan timbul bunyi melengking yang cukup keras.
Membersihkan kampas rem yang terkena oli memang bisa dilakukan, tetapi jika cairan sudah meresap ke dalam pori-pori kampas, sebaiknya langsung diganti demi keamanan berkendara.
4. Piringan atau Tromol Tidak Rata
Piringan cakram atau permukaan tromol yang bergelombang bisa menimbulkan getaran dan suara saat rem digunakan.
Kondisi ini biasanya terjadi karena panas berlebih yang membuat material sedikit berubah bentuk, atau akibat keausan yang tidak merata.
Pada kasus ringan, piringan masih bisa dibubut atau diratakan kembali, tetapi jika kerusakannya cukup parah, piringan atau tromol harus diganti untuk mengembalikan kinerja rem ke kondisi optimal.
5. Pemasangan Kampas yang Kurang Presisi
Kesalahan saat memasang kampas rem, seperti posisi yang miring atau pemasangan yang terlalu longgar, dapat membuat gesekan tidak rata.
Kondisi ini bukan hanya menimbulkan bunyi, tetapi juga membuat keausan pada kampas dan piringan menjadi lebih cepat.
Oleh karena itu, selalu pastikan pemasangan kampas dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman dan menggunakan peralatan yang tepat.
Hal kecil seperti ini bisa mencegah kerusakan lebih besar di kemudian hari.
Ingat, rem adalah salah satu komponen paling vital pada motor.
Menjaganya tetap dalam kondisi prima berarti melindungi diri sendiri dan orang lain di jalan.
(Eno/TribunJualBeli.com)