BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matic menjadi primadona di jalanan karena praktis, nyaman, dan cocok digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari perjalanan harian hingga touring jarak menengah.
Salah satu komponen penting yang membuat motor matic begitu nyaman dikendarai adalah Continuously Variable Transmission (CVT).
CVT adalah sistem transmisi otomatis yang mengatur perpindahan rasio gigi secara halus tanpa hentakan.
Sistem ini mengandalkan pulley dan belt karet yang saling bekerja sama untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.
Jika dirawat dengan benar, CVT dapat bertahan lama.
Namun, banyak pengendara yang tanpa sadar melakukan kebiasaan yang justru memperpendek umur CVT, bahkan membuatnya rusak sebelum waktunya.
Berikut adalah 5 kebiasaan yang perlu dihindari jika tidak ingin CVT motor matic cepat bermasalah:
Baca Juga : Motor Matic Terasa Berat? Mungkin Per CVT Bermasalah! Ini 7 Tandanya
1. Sering Memutar Gas Secara Mendadak
Menarik gas secara mendadak, terutama dari posisi diam, memberikan tekanan besar pada belt dan pulley.
Beban mendadak ini membuat belt cepat aus, bahkan bisa mengendur sebelum waktunya.
Selain itu, akselerasi kasar seperti ini juga meningkatkan konsumsi bahan bakar dan membuat mesin bekerja lebih berat.
Kebiasaan ini sering dilakukan saat ingin menyalip atau saat lampu lalu lintas berubah hijau, padahal dampaknya jangka panjangnya bisa merusak transmisi.
2. Mengangkut Beban Berlebih
Motor matic memiliki kapasitas beban yang sudah diperhitungkan pabrikan.
Jika digunakan untuk membawa penumpang dan barang bawaan berlebih, belt akan bekerja di luar batas kemampuannya.
Tekanan ekstra ini menyebabkan belt memanas, menipis, bahkan putus jika sering dipaksakan.
Efeknya tidak hanya pada CVT, tapi juga pada suspensi, rem, dan ban yang akan cepat aus.
Apalagi jika sering digunakan di jalanan menanjak, risiko kerusakan menjadi lebih besar.
3. Jarang Membersihkan CVT
Walau terlindung oleh rumah CVT, debu dan pasir tetap bisa masuk melalui celah-celah kecil.
Partikel kotor ini akan mengganggu kinerja belt dan pulley karena menyebabkan gesekan berlebih.
Dalam jangka panjang, pulley bisa tergores, belt terkikis, dan performa tarikan motor berkurang.
Pembersihan rutin membantu menjaga kinerja CVT tetap optimal, mengurangi risiko kerusakan, dan membuat komponen lebih tahan lama.
Baca Juga : 3 Cara Menjaga Komponen CVT Motor Matik Agar Tetap Awet dan Tahan Lama
4. Memaksa Melewati Banjir
Air yang masuk ke dalam rumah CVT akan membuat belt kehilangan daya cengkeramnya, sehingga tarikan terasa selip dan motor sulit berakselerasi.
Jika tidak segera dikeringkan, komponen di dalamnya bisa berkarat dan memerlukan penggantian yang mahal.
Banjir tidak hanya berbahaya untuk CVT, tetapi juga untuk komponen kelistrikan dan mesin secara keseluruhan.
5. Mengabaikan Servis Berkala
Banyak pengendara hanya fokus mengganti oli mesin, padahal pemeriksaan CVT sama pentingnya.
Servis berkala memastikan semua komponen di dalam CVT, mulai dari belt, pulley, roller, hingga kampas, tetap dalam kondisi baik.
Mengabaikan servis dapat membuat kerusakan kecil berkembang menjadi kerusakan besar yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah.
Ingat, mencegah lebih murah dan mudah daripada memperbaiki.
(Eno/TribunJualBeli.com)