BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Di Indonesia, sepeda motor bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari.
Banyak orang mengandalkan motor untuk bekerja, bersekolah, hingga bepergian jauh.
Namun, di balik penggunaan penggunaannya yang masif, beredar banyak mitos seputar perawatan dan penggunaan motor yang dipercaya turun-temurun.
Sayangnya, tidak semua mitos tersebut benar, bahkan beberapa bisa berbahaya jika terus diikuti.
Mitos-mitos ini biasanya muncul dari kebiasaan lama, informasi yang kurang tepat, atau sekadar cerita dari mulut ke mulut.
Akibatnya, banyak pengendara yang tanpa sadar melakukan kesalahan perawatan motor karena percaya pada mitos.
Jika dibiarkan, mengikuti mitos ini dapat merusak komponen motor, mengurangi performa, bahkan membahayakan keselamatan.
Berikut ini adalah beberapa mitos seputar sepeda motor yang masih banyak dipercaya.
1. Mesin Sepeda Motor Harus Dipanaskan Lama di Pagi Hari
Banyak orang percaya bahwa motor harus dipanaskan lama agar mesin siap digunakan.
Faktanya, pada motor modern dengan teknologi injeksi, pemanasan mesin cukup 1-3 menit saja untuk memastikan oli sudah melumasi seluruh komponen.
Pemanasan terlalu lama justru membuang bahan bakar dan menambah emisi gas buang yang tidak perlu.
Selain itu, kebiasaan memanaskan mesin terlalu lama membuat mesin bekerja tanpa beban, yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat.
Jika ingin mesin lebih cepat mencapai suhu kerja optimal, lebih baik panaskan sebentar lalu langsung digunakan dengan kecepatan rendah.
BACA JUGA: Begini 4 Cara Memanaskan Motor yang Benar, Jangan Menggeber Gas Agar Mesin Awet
2. Menggunakan Bensin dengan Oktan Tinggi Selalu Lebih Baik
Tidak sedikit pengendara yang menganggap bahwa bensin beroktan tinggi pasti membuat motor lebih bertenaga.
Padahal, jenis bensin harus disesuaikan dengan rasio kompresi mesin.
Menggunakan oktan terlalu tinggi pada mesin berkompresi rendah tidak memberikan keuntungan signifikan, bahkan hal ini bisa membuat pembakaran menjadi kurang optimal.
Efek yang mungkin terasa hanyalah motor jadi lebih halus, tetapi itu bukan berarti performanya meningkat.
Lebih baik mengikuti rekomendasi pabrikan terkait jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi motor Anda.
3. Oli Harus Diganti Setelah Motor Mogok di Jalan
Ada yang percaya bahwa jika motor sempat mogok, oli harus langsung diganti karena dianggap sudah tercampur kotoran atau air.
Faktanya, tidak semua kondisi mogok membuat oli terkontaminasi.
Oli hanya perlu diganti jika penyebab mogok berkaitan dengan kebocoran atau masuknya air, misalnya karena terendam banjir.
Oleh karena itu, penting untuk mendiagnosis penyebab mogok sebelum memutuskan perawatan.
4. Ban Tubeless Tidak Bisa Bocor Tiba-Tiba
Banyak yang menganggap ban tubeless aman dari kebocoran mendadak, padahal faktanya ban jenis ini juga bisa bocor jika terkena paku atau sobekan besar.
Memang benar, ban tubeless cenderung bocornya perlahan jika lubangnya kecil, sehingga masih memberi waktu untuk mencari bengkel.
Namun, pada kasus tertentu seperti sobek karena benturan keras, angin bisa habis dalam hitungan detik.
Karena itu, pengendara tetap harus memeriksa tekanan ban secara rutin dan selalu waspada di jalan yang rawan benda tajam.
BACA JUGA: Ban Tubeless Motor Sering Bocor? Ternyata Inilah 3 Penyebab Utamanya
5. Rem Belakang Lebih Aman Digunakan daripada Rem Depan
Beberapa orang menghindari rem depan karena takut terjatuh, dan hanya mengadalkan rem belakang.
Padahal, dalam teknik pengereman yang benar, rem depan justru memiliki peran penting karena mampu menyerap sebagian besar tenaga pengereman.
Mengandalkan rem belakang saja akan membuat jarak pengereman lebih panjang dan mengurangi kendali.
Yang perlu diperhatikan adalah cara menarik rem depan dengan halus dan proposional, bukan dihindari sepenuhnya.
Kombinasi rem depan dan belakang adalah teknik yang paling aman.
Banyak mitos tentang sepeda motor yang sering dipercaya, meski tidak semuanya benar.
Dengan memahami fakta di balik mitos tersebut, Anda dapat merawat motor dengan lebih baik dan memastikan kinerjanya tetap optimal. (*)
(Ilham/Tribunjualbeli.com)