0

Agar Tidak Salah Langkah, Hindari 8 Kesalahan Saat Membeli Apartemen

Penulis: eno tjb
Agar Tidak Salah Langkah, Hindari 8 Kesalahan Saat Membeli Apartemen

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membeli apartemen menjadi pilihan menarik di tengah terbatasnya lahan dan padatnya kota-kota besar.

Hunian vertikal ini menawarkan banyak keuntungan, seperti lokasi strategis, fasilitas lengkap, hingga sistem keamanan yang lebih modern.

Namun, jangan sampai keputusan membeli apartemen justru menjadi sumber penyesalan hanya karena kurangnya informasi atau terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Banyak calon pembeli, terutama yang baru pertama kali membeli properti, terjebak pada tampilan fisik bangunan atau penawaran promo tanpa memperhatikan aspek penting lainnya.

Agar kamu tidak salah langkah, simak 8 kesalahan umum yang sering dilakukan saat membeli apartemen, dan bagaimana cara menghindarinya.

Baca Juga : Jangan Asal Sewa! Ini 7 Tips Menyewa Apartemen untuk Pertama Kali

1. Tidak Memeriksa Legalitas dan Status Kepemilikan

Banyak calon pembeli terlalu fokus pada tampilan unit, lokasi, atau harga, tanpa mengecek legalitas apartemen.

Ini adalah kesalahan besar.

Pastikan apartemen memiliki sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan) atas satuan rumah susun, dan pengembangnya sudah memiliki IMB, SLF, serta izin-izin lainnya.

Jangan sampai kamu membeli apartemen yang dibangun di atas tanah bermasalah atau statusnya masih menjadi milik pihak lain.

Periksa juga apakah apartemen dijual dengan strata title murni atau hanya sewa jangka panjang.

2. Mengabaikan Reputasi dan Track Record Developer

Mengabaikan Reputasi dan Track Record Developer

Developer berperan penting dalam membangun dan mengelola apartemen.

Jika kamu memilih pengembang yang tidak kredibel, risiko unit tidak selesai dibangun, spesifikasi tidak sesuai, atau bahkan proyek mangkrak sangat tinggi.

Selalu cek reputasi developer dari proyek-proyek sebelumnya.

Lihat apakah mereka selalu tepat waktu, bagaimana kualitas bangunan yang telah diserahkan, dan apakah ada masalah hukum yang pernah muncul.

Developer terpercaya biasanya punya portofolio yang kuat dan ulasan positif dari konsumen sebelumnya.

3. Tidak Mengecek Fasilitas dan Lingkungan Sekitar

Tampilan brosur dan marketing digital bisa sangat menggoda, tapi belum tentu sesuai kenyataan.

Global Property
 
 
Dijual Apartemen di Taman Anggrek Residences 2 Bedroom Luas 99m2, Semi Furnished - Jakarta Barat
Rp 3,000,000,000.00
dki-jakarta

Jangan hanya percaya gambar, tetapi kunjungi langsung lokasi apartemen.

Periksa fasilitas umum seperti akses transportasi, pusat belanja, rumah sakit, sekolah, dan keamanan lingkungan.

Selain fasilitas internal seperti gym, kolam renang, area parkir, kamu juga perlu mempertimbangkan apakah apartemen berada di area rawan banjir, macet parah, atau dekat kawasan industri yang bising dan berpolusi.

4. Salah Hitung Biaya Tambahan

Salah Hitung Biaya Tambahan

Harga apartemen bukan satu-satunya biaya yang harus kamu bayar.

Masih ada banyak biaya tambahan seperti PPN, biaya notaris, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), biaya provisi KPA, asuransi, hingga service charge bulanan yang bisa cukup tinggi.

Kesalahan menghitung ini sering membuat pembeli kewalahan setelah transaksi.

Pastikan kamu memahami total biaya yang akan dikeluarkan, bukan hanya harga unitnya saja.

5. Tergiur Promo Tanpa Memahami Syaratnya

Baca Juga : 6 Strategi Jual Apartemen Biar Cepat Laku dan Untung Maksimal

Banyak developer menawarkan promo menarik seperti DP 0%, cicilan ringan, atau furnitur gratis.

Namun, seringkali promo ini memiliki syarat tertentu seperti tenor pendek, bunga tinggi di tahun berikutnya, atau biaya tambahan tersembunyi.

Sebelum tergoda, baca baik-baik syarat dan ketentuan promo.

Tanyakan ke pihak marketing secara detail dan pastikan semuanya tercantum di perjanjian tertulis, bukan hanya janji lisan.

6. Tidak Memperhatikan Ukuran dan Tata Letak Unit

Tidak Memperhatikan Ukuran dan Tata Letak Unit

Kadang calon pembeli terlalu terpukau oleh desain interior contoh unit, tapi lupa memeriksa ukuran sebenarnya.

Perlu diingat bahwa unit contoh sering dibuat lebih luas dan mewah dari unit yang akan diserahkan.

Cek ukuran netto dan semi-gross dari unit yang akan dibeli, serta perhatikan tata letaknya.

Apakah ada cukup pencahayaan alami?

Bagaimana ventilasinya?

Apakah tata ruang sesuai kebutuhan kamu?

Ini penting agar kamu tidak kecewa saat unit sudah jadi.

7. Mengabaikan Prospek Investasi dan Nilai Jual Kembali

Banyak orang membeli apartemen bukan hanya untuk ditinggali, tapi juga sebagai bentuk investasi.

Global Property
 
 
Dijual Termurah Apartemen Taman Anggrek Condominium Low Floor, 3 Bed, Fully Furnished - Jakarta Barat
Rp 175,000,000.00
dki-jakarta

Sayangnya, tidak semua apartemen memiliki nilai sewa atau jual yang baik ke depannya.

Hindari membeli apartemen di lokasi yang belum berkembang atau terlalu banyak suplai properti serupa.

Pastikan ada permintaan tinggi di sekitar lokasi, misalnya dekat kampus, kawasan perkantoran, atau pusat transportasi, agar lebih mudah disewakan atau dijual kembali.

8. Tidak Membaca Perjanjian dengan Teliti

Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan dokumen lain adalah kontrak hukum yang mengikat.

Banyak orang langsung tanda tangan tanpa membaca secara detail atau memahami isi perjanjiannya.

Pastikan kamu mengetahui: kapan unit diserahterimakan, hak dan kewajiban penghuni, ketentuan pengelolaan, denda keterlambatan pembayaran, dan lain sebagainya.

Bila perlu, minta bantuan notaris atau konsultan hukum properti agar tidak ada pasal yang merugikan di kemudian hari.

Ingat, apartemen bukan hanya soal beli dan lunas, tapi juga soal kenyamanan jangka panjang dan keamanan hukum.

(Eno/TribunJualBeli.com)