0

Hati-hati! Ini 7 Penyebab Rantai Motor Bisa Putus Saat Berkendara

Penulis: eno tjb
Hati-hati! Ini 7 Penyebab Rantai Motor Bisa Putus Saat Berkendara

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Rantai motor merupakan komponen penting dalam sistem transmisi sepeda motor, terutama pada motor manual dan motor sport.

Rantai bertugas menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang agar motor bisa bergerak.

Meski bentuknya sederhana, peran rantai sangat krusial. Jika rantai bermasalah, terutama jika sampai putus saat motor sedang melaju, risikonya bisa sangat berbahaya.

Rantai motor yang putus bukan hanya mengganggu perjalanan, tapi juga bisa menyebabkan kecelakaan.

Terutama jika kejadian itu berlangsung mendadak di jalan raya atau saat sedang berkendara dengan kecepatan tinggi.

Oleh karena itu, penting memahami apa saja penyebab rantai motor bisa putus agar risiko tersebut bisa dihindari sejak awal.

Berikut ini tujuh penyebab umum rantai motor bisa putus di tengah jalan yang perlu diwaspadai:

Baca Juga : Jangan Anggap Sepele! Ini 5 Bahaya Jika Rantai Motor Kendur

1. Rantai Sudah Aus dan Tak Layak Pakai

Rantai memiliki umur pakai terbatas.

Sepeda Motor Bekas
 
 
Motor Honda Supra X 125cc Tahun 2012 Bekas - Jakarta Timur
Rp 5,100,000.00
dki-jakarta

Seiring waktu dan penggunaan, mata rantai akan mengalami keausan, terutama jika motor digunakan setiap hari atau untuk jarak jauh.

Ciri-ciri rantai aus antara lain adalah munculnya bunyi berisik saat motor dijalankan, rantai terasa kendor terus meskipun sudah disetel, atau terlihat longgar dan melengkung di beberapa bagian.

Rantai yang sudah aus akan kehilangan kekuatannya.

Beban tarik dari mesin membuatnya lebih rentan patah, apalagi saat motor digunakan menanjak atau membawa beban berat.

Jika dibiarkan terus, rantai bisa putus sewaktu-waktu, bahkan tanpa tanda-tanda sebelumnya.

Idealnya, rantai dan gear diganti setiap 15.000 hingga 20.000 km, tergantung jenis motor dan cara pemakaian.

2. Kurangnya Pelumasan Rutin

Kurangnya Pelumasan Rutin

Pelumasan adalah faktor penting dalam menjaga rantai tetap bekerja secara optimal.

Rantai yang kering atau tidak pernah dilumasi akan menghasilkan gesekan logam berlebihan yang memicu keausan lebih cepat.

Selain itu, tanpa pelumas, rantai akan menjadi kaku, sulit bergerak fleksibel, dan lebih rentan mengalami keretakan pada pin-pin penghubungnya.

Pelumas rantai sebaiknya diaplikasikan secara rutin, setidaknya seminggu sekali atau setelah motor terkena hujan dan dicuci.

Gunakan pelumas khusus rantai (chain lube), bukan oli bekas, karena pelumas khusus memiliki daya rekat dan ketahanan terhadap panas dan air yang lebih baik.

3. Tegangan Rantai Tidak Ideal

Baca Juga : Hindari 5 Kesalahan Ini Kalau Ingin Rantai Motor Awet

Rantai motor harus dipasang dengan tegangan yang tepat.

Jika terlalu longgar, rantai bisa terlepas dari gear, bergetar saat jalan, atau bahkan nyangkut di bagian swing arm.

Jika terlalu kencang, rantai akan menegang berlebihan dan menciptakan tekanan yang tidak merata, sehingga lebih cepat aus dan bisa putus saat ada tarikan mendadak.

Tegangan ideal rantai biasanya memiliki toleransi kelonggaran sekitar 2-3 cm ketika ditekan dari atas ke bawah.

Pemeriksaan bisa dilakukan dengan tangan atau lebih akurat menggunakan alat pengukur khusus.

Pastikan pengecekan ini dilakukan secara berkala, terutama setelah perjalanan jauh, melewati jalan rusak, atau setelah servis rutin.

4. Gear Sudah Rusak atau Aus Tidak Merata

Gear Sudah Rusak atau Aus Tidak Merata

Gear depan dan belakang bekerja sama langsung dengan rantai.

Bila gear sudah aus, misalnya gigi-giginya menipis, runcing, atau tidak rata maka daya cengkeram terhadap rantai akan menurun.

Hal ini bisa menyebabkan rantai loncat dari gear atau terjepit, dan jika terjadi berulang kali, rantai bisa putus karena tekanan berlebih.

Mengganti gear sebaiknya dilakukan bersamaan dengan rantai, terutama jika kondisi keduanya sudah aus.

Mengganti hanya salah satunya dapat mempercepat kerusakan komponen lainnya karena tidak lagi bekerja secara sinkron.

5. Rantai Kotor, Tertutup Lumpur, atau Berkarat

Rantai motor yang kotor dan jarang dibersihkan akan lebih cepat rusak.

Deni
 
 
Dijual Motor Bekas, Yamaha Mio Z 125, Tahun 2016, Plat Ab Sleman, Pajak On, Plat baru sampai 2027 - Yogyakarta
Rp 6,500,000.00
di-yogyakarta

Lumpur, pasir, dan debu yang menempel bisa menjadi abrasif yang mempercepat keausan pada mata rantai dan gear.

Selain itu, kondisi lembap yang dibiarkan lama bisa menyebabkan karat, membuat rantai menjadi kaku dan rapuh.

Rantai yang berkarat biasanya tampak berwarna kecokelatan, tidak fleksibel saat digerakkan, dan mengeluarkan bunyi kasar saat motor dijalankan.

Jika tidak segera dibersihkan atau diganti, karat bisa menyebabkan rantai putus meski motor tidak sedang membawa beban berat.

Pembersihan rantai bisa dilakukan menggunakan sikat khusus dan cairan pembersih rantai, lalu dilanjutkan dengan pelumasan.

6. Modifikasi Mesin Tanpa Menyesuaikan Komponen Penggerak

Modifikasi Mesin Tanpa Menyesuaikan Komponen Penggerak

Beberapa pemilik motor melakukan modifikasi pada mesin, misalnya meningkatkan performa, mengganti ukuran gear, atau menambahkan beban tambahan pada motor seperti box besar, ban besar, atau knalpot racing.

Sayangnya, tidak semua penyesuaian ini dibarengi dengan penggantian rantai yang lebih kuat atau sesuai spesifikasi baru.

Tenaga mesin yang meningkat akibat bore-up, misalnya, memberikan tekanan lebih besar pada rantai standar.

Akibatnya, rantai bisa bekerja di luar kapasitas normal dan akhirnya putus karena tidak mampu menahan beban torsi yang lebih besar.

Modifikasi sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan diperhitungkan secara teknis, tidak hanya fokus pada performa mesin semata.

7. Pemasangan Rantai yang Tidak Presisi

Kesalahan dalam pemasangan rantai, seperti sambungan tidak kuat, posisi roda belakang tidak sejajar, atau pemakaian pengunci rantai yang tidak standar, bisa menyebabkan distribusi beban tidak merata.

Hal ini membuat rantai mengalami tekanan yang tidak semestinya dan berisiko patah saat dipakai.

Pastikan pemasangan dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman dengan alat yang sesuai.

Jika rantai harus disambung, gunakan pengunci berkualitas tinggi dan pastikan posisinya kuat serta presisi.

Pemeriksaan pasca pemasangan juga penting untuk memastikan bahwa semua bagian telah terpasang dengan benar dan rantai tidak miring saat berputar.

Segera lakukan servis jika ada tanda-tanda kerusakan.

Ingat, merawat rantai motor bukan hanya soal menjaga performa, tapi juga tentang keselamatan di jalan.

(Eno/TribunJualBeli.com)