BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor klasik memang memiliki daya tarik tersendiri.
Desain retro, suara mesin yang khas, serta nilai sejarah dan sentimental yang melekat menjadikannya bukan sekadar kendaraan, tapi juga koleksi berharga.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia kendaraan, motor klasik juga kian rentan mengalami masalah teknis, terutama jika tidak dirawat secara rutin dan menyeluruh.
Salah satu kendala yang paling sering dialami pemilik motor klasik adalah mesin yang sering mogok, baik saat akan dinyalakan maupun di tengah perjalanan.
Hal ini tentu bisa sangat merepotkan dan bahkan berbahaya jika terjadi di jalan raya. Lantas, apa saja penyebab motor klasik mudah mogok?
Berikut adalah 5 masalah utama yang paling sering menjadi biang keladinya:
Baca Juga : 5 Cara Merawat Motor Klasik Supaya Awet dan Terawat!
1. Sistem Pengapian Sudah Lemah atau Tidak Stabil
Sistem pengapian merupakan komponen vital dalam proses pembakaran mesin.
Motor klasik biasanya masih menggunakan sistem pengapian konvensional seperti platina dan koil, yang kinerjanya bisa menurun seiring waktu.
Platina yang aus atau berkarat, koil yang mulai melemah, hingga kabel busi yang sudah getas dapat menyebabkan pengapian tidak berjalan sempurna.
Gejalanya bisa berupa motor yang sulit dinyalakan, mesin yang nyala-mati, atau performa mesin yang terasa berat dan tersendat.
Jika dibiarkan, hal ini bisa membuat motor mati total di tengah jalan.
Solusinya adalah dengan melakukan pengecekan dan penyetelan ulang secara berkala, atau mengganti sistem pengapian ke model CDI yang lebih modern namun tetap bisa disesuaikan dengan motor klasik.
2. Karburator Tersumbat atau Kotor
Karburator adalah otak dari sistem bahan bakar motor, yang berfungsi mencampur udara dan bensin secara proporsional sebelum masuk ke ruang bakar.
Pada motor klasik, karburator sering menjadi sumber masalah karena rentan kotor, tersumbat, atau keausan di bagian dalam seperti jarum skep dan pelampung.
Kotoran yang menumpuk dari bensin yang kurang bersih, sisa endapan, atau tangki berkarat bisa menghambat aliran bensin, membuat mesin menjadi brebet, sulit stasioner, atau bahkan mati mendadak.
Membersihkan karburator secara berkala, serta menggunakan filter bensin tambahan, dapat membantu menjaga kebersihannya dan mencegah mogok yang tidak diinginkan.
3. Aki Lemah atau Tidak Menyimpan Daya
Baca Juga : Hindari Mogok! Ini 5 Masalah yang Bikin Busi Motor Jadi Basah
Meski beberapa motor klasik bisa dinyalakan secara manual lewat kick starter, sistem kelistrikannya tetap sangat bergantung pada kondisi aki.
Aki yang soak atau tidak mampu menyimpan daya bisa menyebabkan lampu redup, klakson mati, dan yang paling parah, sistem pengapian terganggu.
Kondisi ini bisa diperparah bila motor jarang digunakan dalam waktu lama, karena aki yang dibiarkan tidak aktif dalam jangka panjang akan kehilangan daya secara perlahan.
Untuk mencegahnya, pemilik motor klasik disarankan mengecek tegangan aki secara berkala dan melakukan charging ulang bila motor tidak digunakan dalam waktu lama.
4. Kabel dan Jalur Kelistrikan Bermasalah
Motor klasik yang usianya sudah puluhan tahun biasanya memiliki kabel-kabel listrik yang sudah rapuh, getas, atau terkelupas.
Kabel yang bermasalah bisa mengganggu arus listrik ke berbagai komponen, terutama sistem pengapian dan penerangan.
Masalah kabel yang longgar, terjepit, atau bahkan korslet bisa menyebabkan mogok mendadak, terutama saat motor terkena getaran atau guncangan.
Untuk itu, peremajaan kabel dan pengecekan jalur listrik secara menyeluruh sangat penting dilakukan.
Gunakan kabel baru dengan kualitas baik, dan pastikan sambungan-sambungannya kuat dan terlindungi dari air.
5. Tangki dan Saluran Bahan Bakar Berkarat
Karena umur yang sudah tua, tangki bahan bakar motor klasik sering kali mulai berkarat di bagian dalamnya.
Karat ini bisa mengelupas dan terbawa aliran bensin hingga menyumbat filter, selang bensin, atau bahkan masuk ke karburator.
Akibatnya, pasokan bensin jadi terganggu dan motor bisa mogok secara tiba-tiba.
Masalah ini semakin rentan terjadi jika motor jarang dipakai, karena bensin yang lama mengendap bisa memicu terbentuknya kerak dan endapan.
Untuk menghindarinya, bersihkan bagian dalam tangki secara berkala dan gunakan filter bahan bakar tambahan.
Jika kerusakan cukup parah, pertimbangkan untuk mengganti tangki dengan yang baru atau replika.
Kesimpulan
Dibanding motor modern, perawatan motor klasik harus lebih teliti dan rutin, karena banyak komponennya sudah aus atau usang. Masalah pengapian, karburator, kelistrikan, aki, dan bahan bakar adalah titik-titik rawan yang bisa membuat motor mogok kapan saja.
Meski begitu, dengan perawatan yang tepat dan pemahaman akan potensi masalahnya, motor klasik tetap bisa menjadi kendaraan yang andal dan menyenangkan untuk dikendarai. Bahkan, bagi sebagian orang, merawat motor klasik justru bagian dari kesenangan dan kebanggaan tersendiri.
Jika kamu memiliki motor klasik, jangan ragu untuk mempelajari karakteristik mesinnya lebih dalam dan menjadwalkan perawatan secara berkala. Lebih baik mencegah mogok di jalan daripada menyesal di kemudian hari!
Butuh tips lanjutan tentang cara merawat motor klasik agar lebih tahan lama dan jarang mogok? Saya siap bantu buatkan artikelnya!
Tanya ChatGPT
Alat
ChatGPT dap