BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Busi merupakan salah satu komponen vital dalam sistem pengapian motor.
Tugas utamanya adalah memercikkan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.
Tanpa percikan api dari busi, proses pembakaran tidak akan terjadi, dan mesin pun tidak bisa menyala.
Maka tidak mengherankan jika kondisi busi sangat menentukan apakah motor bisa hidup dengan lancar atau justru bermasalah.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada busi motor adalah kondisi busi yang basah.
Busi yang basah akan sulit memercikkan api dengan sempurna.
Akibatnya, motor bisa sulit dihidupkan, mesin tersendat, atau bahkan mogok di tengah perjalanan.
Lalu, apa saja yang menyebabkan busi bisa menjadi basah?
Berikut lima penyebab umum yang perlu diketahui:
Baca Juga : 6 Cara Mengencangkan Busi Motor, Hindari Kesalahan Umum!
1. Campuran Bahan Bakar dan Udara Tidak Seimbang
Penyebab paling umum dari busi basah adalah campuran bahan bakar yang terlalu kaya, artinya terlalu banyak bahan bakar dibandingkan udara.
Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti setelan karburator yang kurang tepat, sensor injeksi bermasalah, atau filter udara yang kotor sehingga aliran udara terganggu.
Ketika bahan bakar terlalu banyak, tidak semuanya bisa terbakar dengan sempurna di dalam ruang bakar.
Sisanya akan menempel di kepala busi dan membuatnya basah.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuat elektroda busi cepat rusak dan motor semakin sulit dihidupkan.
2. Penggunaan Busi yang Tidak Sesuai
Tidak semua busi cocok untuk semua jenis motor.
Setiap busi memiliki nilai panas atau heat range yang berbeda, ada yang termasuk tipe panas dan ada yang dingin.
Jika motor menggunakan busi dengan heat range yang terlalu dingin, maka suhu pada ujung busi tidak akan cukup panas untuk membakar sisa bahan bakar atau menguapkan kelembapan.
Busi yang terlalu dingin akan mudah kotor, dan endapan bahan bakar atau oli akan menempel lebih cepat.
Hal ini membuat pengapian tidak maksimal dan menyebabkan motor tersendat saat digas atau bahkan mati mendadak.
3. Penggunaan Choke yang Berlebihan
Baca Juga : 4 Efek Negatif Membuka Busi Sepeda Motor saat Kondisi Mesin masih Panas
Pada motor yang masih menggunakan karburator, fitur choke sering digunakan untuk membantu menyalakan mesin saat kondisi dingin, misalnya di pagi hari.
Namun, jika choke dibiarkan terlalu lama menyala setelah mesin hidup, bahan bakar yang disuplai ke ruang bakar bisa menjadi terlalu banyak.
Campuran yang terlalu kaya akibat choke ini akan meninggalkan sisa bahan bakar yang tidak terbakar sempurna, dan sisa tersebut bisa membasahi elektroda busi.
Motor pun menjadi boros bahan bakar dan sulit menyala kembali jika mati.
4. Oli Masuk ke Ruang Bakar
Oli yang seharusnya berada di ruang pelumasan bisa masuk ke ruang bakar jika terjadi kerusakan pada ring piston, sil katup, atau dinding silinder yang aus.
Oli yang ikut terbakar akan meninggalkan residu di ruang bakar, dan sebagian dari sisa pembakaran tersebut bisa membasahi kepala busi.
Gejala tambahan dari kondisi ini adalah munculnya asap knalpot berwarna biru, mesin kehilangan tenaga, dan konsumsi oli yang semakin cepat habis.
Jika tidak segera ditangani, busi akan terus bermasalah dan sistem pembakaran terganggu dalam jangka panjang.
5. Air Masuk ke Bagian Busi
Air bisa menjadi penyebab busi motor basah, terutama saat motor dicuci secara tidak hati-hati atau digunakan saat hujan deras.
Air yang masuk ke dalam ruang busi akan menyebabkan korsleting kecil dan membuat pengapian tidak bekerja optimal.
Pada motor yang memiliki desain tutup busi terbuka atau tanpa pelindung karet, risiko ini semakin besar.
Selain mencuci motor, genangan air yang tinggi juga bisa memicu masalah serupa.
Jika motor tetap dipaksa berjalan dalam kondisi busi basah karena air, motor bisa tiba-tiba mati di jalan dan sulit dihidupkan kembali.
Menggunakan busi yang tepat, menjaga sistem pembakaran tetap bersih, serta merawat komponen mesin lainnya akan membantu mencegah kerusakan pada busi dan menjaga performa motor tetap optimal.
(Eno/TribunJualBeli.com)