BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matic menjadi pilihan favorit banyak orang karena praktis, nyaman, dan mudah dikendarai, terutama di lalu lintas perkotaan yang padat.
Namun, di balik kepraktisan tersebut, ada satu komponen penting yang sering luput dari perhatian pemilik kendaraan, yaitu CVT (Continuously Variable Transmission).
Komponen ini memiliki peran vital sebagai penghubung tenaga dari mesin ke roda belakang, dan bekerja secara terus-menerus setiap kali motor digunakan.
Karena tertutup rapat, CVT sering dianggap tidak membutuhkan perhatian khusus.
Padahal, di dalamnya terdapat banyak komponen bergerak seperti pulley, roller, dan belt yang mudah kotor akibat gesekan dan lingkungan sekitar.
Jika CVT tidak dibersihkan secara rutin, kinerja motor bisa terganggu bahkan menimbulkan kerusakan jangka panjang.
Lalu, apa saja risiko jika kebersihan CVT diabaikan?
Simak penjelasan berikut:
Baca Juga : 3 Bagian Penting pada CVT Motor Matic yang Wajib Diberi Pelumas
1. Tarikan Motor Jadi Berat dan Tidak Responsif
Salah satu gejala paling awal dari CVT yang kotor adalah tarikan motor terasa berat, terutama saat awal berkendara atau menanjak.
Hal ini terjadi karena debu, sisa kampas, dan partikel halus yang menumpuk di dalam box CVT menghambat pergerakan komponen seperti roller dan pulley.
Ketika pulley tidak bisa bergerak mulus, maka penyaluran tenaga dari mesin ke roda menjadi tidak optimal.
Efeknya, akselerasi motor melambat, performa menurun, dan pengalaman berkendara pun terasa tidak nyaman.
Bahkan, dalam beberapa kasus, motor bisa terasa seperti "ngempos" saat gas dibetot.
2. Belt CVT Cepat Aus atau Putus Mendadak
Belt adalah sabuk penggerak utama dalam sistem CVT.
Bila ruang CVT dipenuhi debu atau kotoran yang tidak dibersihkan, gesekan yang terjadi antara belt dan pulley menjadi lebih tinggi.
Lama-kelamaan, belt bisa mengalami keausan lebih cepat, retak, atau bahkan putus secara tiba-tiba saat motor digunakan.
Kondisi ini sangat berbahaya, apalagi jika terjadi di tengah jalan atau saat kecepatan tinggi.
Motor akan langsung kehilangan tenaga, dan kamu bisa kehilangan kendali jika tidak siap.
Mengganti belt yang putus juga membutuhkan waktu dan biaya, belum lagi potensi kerusakan tambahan pada komponen CVT lainnya.
3. CVT Mengeluarkan Suara Aneh atau Bising
Baca Juga : Mengenal 3 Fungsi Roller CVT pada Motor Matic untuk Performa Optimal
CVT yang bersih seharusnya bekerja tanpa suara berarti.
Namun, jika muncul suara aneh seperti dengung, decitan, atau suara gluduk saat motor dijalankan, bisa jadi itu pertanda bahwa bagian dalam CVT sudah terlalu kotor atau ada komponen yang aus.
Kotoran yang terjebak di antara komponen yang berputar dapat menyebabkan gesekan tidak normal dan memicu suara yang mengganggu.
Selain mengurangi kenyamanan berkendara, suara bising ini juga menandakan adanya kerusakan yang jika tidak segera diatasi, bisa berdampak pada komponen lain yang lebih mahal.
4. Konsumsi Bahan Bakar Jadi Lebih Boros
Ketika komponen CVT tidak bekerja optimal karena kotor atau aus, mesin akan dipaksa bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama. Dampaknya adalah peningkatan konsumsi bahan bakar.
Artinya, motor jadi lebih boros, dan biaya operasional harian ikut naik.
Kamu mungkin tidak langsung menyadarinya, tapi jika jarak tempuh per liter BBM mulai menurun, salah satu hal yang perlu diperiksa adalah kondisi CVT.
Menjaga CVT tetap bersih adalah salah satu langkah sederhana untuk menghemat bahan bakar dalam jangka panjang.
5. Umur Komponen CVT Menjadi Lebih Pendek
Setiap komponen di dalam CVT memiliki masa pakai tertentu.
Namun, jika kondisi dalam CVT selalu kotor dan tidak pernah dibersihkan, usia pakai komponen seperti roller, pulley, dan kampas kopling akan jauh lebih pendek dari yang seharusnya.
Kerusakan yang seharusnya bisa dihindari hanya dengan pembersihan ringan justru bisa berujung pada penggantian komponen yang mahal. Ini tentu akan menambah pengeluaran dan menyita waktu karena motor harus masuk bengkel lebih sering.
Dengan melakukan pembersihan CVT secara rutin dan berkala, kamu bisa menjaga performa motor tetap optimal, memperpanjang usia pakai komponen, serta menghindari kerusakan yang memakan biaya mahal.
Ingat, merawat lebih murah daripada memperbaiki.
(Eno/TribunJualBeli.com)