BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matik semakin diminati masyarakat Indonesia karena menawarkan kemudahan saat dikendarai, terutama di kondisi lalu lintas padat.
Namun, motor matik juga memiliki berbagai komponen penting yang harus rutin diperiksa agar tetap nyaman dan aman digunakan.
Salah satu masalah yang kerap muncul pada motor matik adalah roda belakang terasa goyang atau tidak stabil saat melaju.
Roda belakang yang goyang bukan hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga bisa membahayakan keselamatan di jalan.
Kondisi ini sering disebabkan oleh beberapa komponen yang sudah aus atau mengalami kerusakan.
Berikut empat komponen utama yang perlu diwaspadai:
Baca Juga : Kenali 8 Komponen Motor Matik yang Harus Rutin Diganti agar Tetap Awet dan Prima
1. Laher Roda atau Bearing Roda
Laher roda atau bearing berfungsi untuk menjaga kelancaran putaran roda. Komponen ini menahan beban kendaraan sekaligus memastikan roda berputar dengan halus.
Jika bearing roda mulai aus atau rusak, roda akan terasa goyang dan muncul getaran saat motor melaju.
Gejala lain yang sering muncul adalah suara berisik dari bagian roda belakang.
Apabila dibiarkan, kerusakan bearing bisa merembet ke bagian lain, seperti as roda atau tromol, sehingga biaya perbaikan menjadi lebih besar.
2. Bushing Arm
Bushing arm berfungsi sebagai peredam getaran dan menjaga kestabilan lengan ayun atau swing arm.
Komponen ini terbuat dari karet yang lama-kelamaan bisa getas, retak, atau bahkan sobek akibat usia pakai dan kondisi jalan yang buruk.
Bushing arm yang aus menyebabkan roda belakang bergerak ke kiri atau kanan secara berlebihan, sehingga terasa goyang saat motor dikendarai.
Selain memengaruhi kenyamanan, kondisi ini juga membuat pengendalian motor menjadi lebih sulit, terutama saat melintasi jalan rusak atau berlubang.
Baca Juga : 4 Cara Ampuh Merawat Komponen Motor agar Tidak Mudah Berkarat di Musim Hujan
3. Laher CVT atau Bearing CVT
Motor matik menggunakan sistem transmisi CVT yang memanfaatkan bearing di beberapa titik, salah satunya di bagian pulley belakang.
Bearing CVT yang aus dapat menyebabkan getaran berlebihan pada roda belakang.
Selain itu, gejala bearing CVT yang rusak juga bisa dirasakan saat tarikan awal terasa bergetar atau muncul suara kasar dari area CVT.
Pemeriksaan dan penggantian bearing CVT secara berkala penting untuk mencegah roda belakang goyang sekaligus menjaga performa motor tetap optimal.
4. Velg dan As Roda
Velg yang bengkok atau retak akibat benturan keras, misalnya saat menghantam lubang, juga dapat menyebabkan roda belakang terasa goyang.
Begitu pula dengan as roda yang sudah aus atau tidak lagi presisi akibat pemakaian lama.
Velg yang tidak lurus akan memengaruhi putaran roda dan membuat ban aus tidak merata.
Sementara itu, as roda yang longgar bisa menimbulkan getaran serta bunyi aneh pada bagian belakang motor.
Perawatan dan pengecekan velg serta as roda wajib dilakukan untuk memastikan kondisi roda tetap stabil dan aman digunakan.
Jangan menunggu hingga muncul getaran atau roda terasa goyang, karena kondisi ini bisa berakibat fatal jika dibiarkan terlalu lama.
Utamakan selalu keselamatan dengan menjaga kondisi motor dalam keadaan prima, agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan bebas khawatir.
(Eno/TribunJualBeli.com)