BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bayangkan sedang asyik berkendara di jalan raya, tiba-tiba ban motor pecah tanpa peringatan.
Kondisi seperti ini bisa sangat berbahaya, terutama jika terjadi saat kecepatan tinggi atau di jalanan padat.
Ban pecah mendadak bukan hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga pengguna jalan lain.
Ban motor memang memiliki peran krusial dalam menunjang kenyamanan dan keselamatan saat berkendara.
Sayangnya, banyak pengendara yang kurang memperhatikan kondisi ban hingga akhirnya mengalami pecah ban mendadak.
Agar kamu lebih waspada dan bisa menghindari risiko ini, yuk kenali empat faktor utama yang menjadi penyebab ban motor pecah tiba-tiba:
Baca Juga : Biar Nggak Salah Pilih, Ini 6 Jenis Ban Motor yang Perlu Diketahui
1. Tekanan Angin yang Tidak Sesuai
Salah satu faktor paling sering yang menyebabkan ban motor pecah adalah tekanan angin yang tidak sesuai.
Banyak pengendara yang tidak memperhatikan tekanan angin, padahal tiap jenis motor dan ukuran ban memiliki standar tekanan yang direkomendasikan pabrikan.
Jika tekanan angin terlalu rendah, permukaan ban yang menapak di aspal akan lebih lebar.
Hal ini membuat dinding ban bekerja lebih keras dan lebih mudah panas.
Ban yang panas berlebihan akan melemahkan struktur karet dan serat di dalamnya, sehingga rentan pecah.
Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi juga berbahaya.
Ban menjadi terlalu keras dan lebih mudah kehilangan traksi, serta berisiko pecah saat menghantam lubang atau benda tajam di jalan.
Selalu periksa tekanan angin minimal seminggu sekali.
Ikuti standar tekanan angin yang tertera di buku manual motor atau yang tertera di sisi ban.
2. Beban Berlebih
Banyak pengendara motor yang membawa muatan berlebihan, baik saat mudik, berdagang, atau sekadar membawa barang sehari-hari.
Beban yang melebihi kapasitas maksimal ban akan membuat tekanan pada ban meningkat drastis.
Beban berlebih tidak hanya membuat ban cepat aus, tetapi juga mempercepat terjadinya kerusakan pada struktur internal ban, seperti kawat atau serat penguat.
Dalam jangka panjang, ban bisa mengalami deformasi, dan pada akhirnya pecah mendadak, terutama jika dikombinasikan dengan jalan bergelombang atau berlubang.
Hindari membawa barang melebihi kapasitas yang direkomendasikan pabrikan.
Pastikan distribusi beban merata agar tekanan tidak terkonsentrasi di satu titik.
Baca Juga : Rahasia Tampil Keren dan Aman, 5 Tips Memilih Ban Motor Moge yang Ideal
3. Ban Aus atau Usia Ban yang Sudah Tua
Ban motor memiliki batas umur pakai tertentu, biasanya antara 3–5 tahun, meskipun jarang dipakai.
Seiring waktu, struktur karet ban akan mengeras, retak, dan kehilangan elastisitasnya.
Ban yang sudah aus atau tua akan kehilangan kemampuan mencengkeram jalan dan lebih rentan terhadap tusukan benda tajam.
Selain itu, keretakan mikro pada dinding ban bisa melebar secara tiba-tiba ketika terkena beban atau panas berlebih, sehingga menyebabkan pecah ban.
Ban yang terlihat masih tebal belum tentu aman jika sudah melewati usia pakainya.
Oleh karena itu, jangan hanya melihat ketebalan alur, tapi juga perhatikan tanggal produksi ban yang biasanya tertera pada sisi dinding ban
Kode 4 digit, misalnya 2219 berarti diproduksi minggu ke-22 tahun 2019.
Segera ganti ban jika sudah aus atau lebih dari 5 tahun, meskipun jarang digunakan.
Rutin periksa kondisi fisik ban untuk mendeteksi retakan atau kerusakan dini.
4. Kondisi Jalan yang Buruk
Jalan berlubang, kerikil tajam, atau permukaan jalan yang rusak menjadi musuh utama ban motor.
Ketika ban menghantam lubang atau benda tajam pada kecepatan tinggi, tekanan mendadak yang diterima ban bisa sangat besar, hingga melampaui batas elastisitas ban.
Selain itu, kondisi jalan yang kasar dapat menyebabkan kerusakan mikro yang berulang pada dinding ban.
Jika dibiarkan, kerusakan ini akan semakin parah dan membuat ban mudah pecah.
Jalanan yang penuh paku atau serpihan logam juga meningkatkan risiko ban bocor atau pecah mendadak.
Apalagi jika ban sudah aus atau tekanan angin tidak sesuai, risiko kerusakan akan semakin besar.
Kurangi kecepatan saat melewati jalan rusak atau bergelombang.
Selalu waspada dan perhatikan kondisi permukaan jalan di depan.
Merawat ban tidak hanya soal memperpanjang umur komponennya, tetapi juga menjaga keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.
Pastikan selalu rutin memeriksa kondisi ban, menjaga tekanan angin, tidak membawa beban berlebihan, serta berkendara dengan hati-hati.
(Eno/TribunJualBeli.com)