BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak orang sering menganggap perumahan dan permukiman adalah dua istilah yang sama.
Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, keduanya memiliki pengertian, fungsi, dan karakteristik yang berbeda.
Kesalahan memahami istilah ini bisa membuat kita keliru dalam menilai lingkungan tempat tinggal atau bahkan salah dalam memilih rumah.
Lalu, apa saja perbedaannya?
Yuk, simak tiga hal utama yang membedakan perumahan dan permukiman berikut ini!
Baca Juga : Beda Nama, Beda Kelas? Ini Perbedaan Perumahan Regency dan Residence
1. Konsep dan Perencanaan Kawasan
Perumahan adalah kawasan hunian yang dibangun dan dikembangkan dengan perencanaan matang oleh pengembang atau developer.
Biasanya, perumahan sudah dirancang sejak awal dengan sistem teratur, termasuk desain jalan, pola blok, tata letak rumah, ruang terbuka hijau, hingga fasilitas pendukung seperti taman, playground, dan tempat ibadah.
Selain itu, perumahan umumnya memiliki tema arsitektur yang seragam untuk menjaga keindahan lingkungan dan meningkatkan nilai estetika.
Semua aspek di dalam perumahan telah diperhitungkan agar penghuni merasa nyaman, aman, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Sementara itu, permukiman merupakan kawasan yang terbentuk secara alami atau tumbuh seiring waktu tanpa perencanaan menyeluruh.
Permukiman bisa terdiri dari berbagai jenis rumah, baik rumah permanen, semi permanen, maupun bangunan yang berdiri secara mandiri sesuai kebutuhan masing-masing pemilik.
Permukiman sering kali berkembang karena faktor sejarah, kebiasaan masyarakat, atau kebutuhan tempat tinggal yang mendesak, sehingga pola tata ruangnya tidak selalu teratur.
2. Fasilitas dan Infrastruktur
Perumahan umumnya sudah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung yang disediakan oleh pengembang.
Contohnya, taman bermain anak, jalur jogging, area olahraga, pos keamanan, jalan lingkungan yang rapi, serta sistem drainase yang baik.
Fasilitas-fasilitas ini dibuat untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para penghuni.
Selain itu, perumahan sering dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu seperti gerbang utama dengan one gate system, CCTV, dan petugas keamanan 24 jam.
Sebaliknya, permukiman belum tentu memiliki fasilitas umum yang terencana dengan baik.
Fasilitas di permukiman biasanya dibangun secara mandiri oleh warga, seperti musala, warung kecil, atau pos ronda.
Infrastruktur di permukiman juga sering kali tidak seragam, contohnya lebar jalan yang bervariasi, drainase yang berbeda-beda, serta ketiadaan area hijau atau ruang publik khusus.
Baca Juga : 5 Tips Jitu Memilih Posisi Rumah di Perumahan demi Keamanan dan Kenyamanan
3. Lingkungan dan Pola Hunian
Lingkungan di perumahan umumnya lebih tertata rapi dan teratur.
Penataan rumah yang seragam dan suasana yang lebih terkontrol menciptakan kesan lingkungan yang nyaman, bersih, dan aman.
Karena sudah dirancang oleh pengembang, jarak antar rumah, sistem sirkulasi jalan, serta area hijau juga sudah diperhitungkan.
Sementara itu, permukiman memiliki pola hunian yang lebih beragam dan dinamis.
Rumah-rumah dibangun sesuai kemampuan dan selera pemilik, sehingga desain dan ukuran bisa sangat bervariasi.
Dalam permukiman, sering dijumpai rumah-rumah yang menempel tanpa halaman, atau bangunan yang dibangun bertahap sesuai kebutuhan.
Meski begitu, permukiman sering kali memiliki ikatan sosial yang lebih kuat, karena masyarakat tumbuh bersama dan saling mengenal lebih dekat.
Perumahan menawarkan konsep hunian yang lebih terencana, fasilitas lengkap, dan lingkungan yang tertata rapi.
Sedangkan permukiman berkembang lebih organik, dengan pola hunian yang lebih bebas dan fasilitas yang dibangun secara mandiri oleh masyarakat.
Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa menyesuaikan pilihan tempat tinggal sesuai kebutuhan, gaya hidup, serta kenyamanan yang diinginkan. Jadi, jangan sampai keliru lagi, ya!
(Eno/TribunJualBeli.com)