BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Kehamilan merupakan masa yang istimewa dan membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam hal aktivitas sehari-hari.
Salah satunya adalah soal mobilitas.
Bagi sebagian ibu hamil, terutama yang masih aktif bekerja atau mengurus rumah tangga, naik motor bisa jadi pilihan transportasi yang paling praktis dan cepat.
Namun, berkendara motor saat hamil bukan tanpa risiko.
Guncangan, postur duduk yang kurang nyaman, hingga kelelahan bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara berkendara yang benar dan aman selama masa kehamilan.
Berikut adalah tips lengkap yang wajib diketahui oleh ibu hamil yang masih naik motor:
Baca Juga : 7 Tips Berkendara Motor yang Nyaman dan Aman Bersama Keluarga
1. Konsultasi Terlebih Dahulu dengan Dokter Kandungan
Sebelum melakukan perjalanan rutin dengan motor, pastikan kamu mendapatkan izin dari dokter kandungan.
Ini sangat penting karena setiap kehamilan memiliki kondisi yang berbeda.
Dokter akan mempertimbangkan faktor usia kehamilan, kondisi janin, dan riwayat medis sebelum memberi lampu hijau untuk berkendara atau dibonceng motor.
Terutama pada trimester pertama (rawan keguguran) dan trimester akhir (berisiko kontraksi), dokter biasanya memberikan pertimbangan khusus.
2. Hindari Mengendarai Sendiri, Lebih Baik Dibonceng
Saat hamil, keseimbangan tubuh bisa berubah, apalagi jika perut mulai membesar.
Mengendarai motor sendiri bisa menambah tekanan pada punggung dan perut serta meningkatkan risiko jatuh.
Karena itu, lebih baik dibonceng oleh orang yang kamu percaya dan tahu cara berkendara dengan pelan dan hati-hati.
Hindari bonceng dengan pengendara yang suka ngebut, zigzag, atau ugal-ugalan.
3. Pilih Waktu dan Jalur Perjalanan yang Nyaman
Waktu dan rute perjalanan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan.
Hindari bepergian saat jam sibuk atau saat cuaca ekstrem (hujan deras, terik matahari, atau angin kencang).
Pilih jalur yang minim jalan rusak atau bergelombang, karena guncangan berlebihan dapat mengganggu kenyamanan dan bahkan memicu kontraksi.
Sebaiknya perjalanan dilakukan di pagi hari atau sore menjelang malam ketika suhu udara lebih sejuk.
4. Gunakan Perlengkapan Berkendara yang Aman dan Nyaman
Pilih helm yang ringan, berstandar SNI, dan tidak menekan kepala.
Hindari helm yang terlalu sempit.
Gunakan jaket berbahan lembut dan tidak panas.
Pilih model yang longgar agar tidak menekan perut.
Bagi yang berhijab, pilih model yang ringkas dan tidak menjuntai agar tidak tersangkut di roda atau rantai.
Hindari rok lebar yang berkibar atau mudah tersangkut, pilih celana longgar atau rok yang nyaman.
5. Posisi Duduk yang Stabil dan Aman
Saat dibonceng motor, posisi duduk sangat krusial.
Duduk dengan posisi mengangkang lebih disarankan karena lebih stabil dibanding duduk menyamping.
Tapi jika kamu merasa lebih nyaman duduk menyamping, pastikan kamu berpegangan erat dan pengendara berkendara sangat pelan.
Gunakan bantal kecil atau handuk gulung untuk menopang punggung agar tidak terlalu pegal.
6. Gunakan Alas Kaki yang Nyaman
Sepatu yang nyaman dan tertutup seperti flat shoes, sneakers, atau slip-on sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan.
Hindari menggunakan sandal jepit atau sepatu hak tinggi yang bisa membuat kamu sulit bergerak dan berisiko terpeleset saat naik-turun motor.
7. Bawa Bekal Ringan dan Air Minum
Meski perjalanan tergolong singkat, ibu hamil bisa lebih mudah lelah atau pusing.
Oleh karena itu, selalu bawa air mineral dan camilan ringan seperti biskuit atau buah kering.
Ini penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah dehidrasi selama perjalanan.
8. Jangan Lupa Istirahat Jika Perjalanan Jauh
Jika kamu harus melakukan perjalanan lebih dari 20 menit, usahakan untuk berhenti sejenak dan istirahat.
Duduk terlalu lama di motor bisa menyebabkan pegal pada punggung dan pinggul.
Beristirahat sejenak bisa membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot.
9. Hindari Berkendara di Trimester Ketiga jika Tidak Mendesak
Saat memasuki trimester ketiga, perut yang membesar akan memengaruhi keseimbangan dan kenyamanan secara signifikan.
Risiko kontraksi juga lebih besar.
Jika tidak sangat mendesak, hindari berkendara motor di trimester akhir dan manfaatkan transportasi lain yang lebih aman seperti mobil atau ojek online dengan protokol khusus untuk ibu hamil.
10. Dengarkan Tubuhmu dan Jangan Paksakan Diri
Baca Juga : 10 Tips Berkendara Motor yang Aman dan Modis untuk Wanita Aktif
Tubuh ibu hamil sangat sensitif.
Jika kamu merasa pusing, mual, perut kencang, atau tidak nyaman saat akan naik motor jangan dipaksakan.
Istirahatlah sampai tubuh terasa lebih baik atau cari alternatif transportasi yang lebih aman.
Prioritaskan kesehatan diri dan janin di atas segalanya.
Ingat, kehamilan adalah momen yang sangat berharga.
Tetap aktif boleh saja, tapi keselamatan ibu dan calon bayi tetap nomor satu.
(Eno/TribunJualBeli.com)