BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengumumkan langkah berani pemerintah dalam merenovasi ribuan rumah tak layak huni (RTLH) di lima provinsi tanpa mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Program ini akan dijalankan melalui sinergitas antara pemerintah dan sektor swasta.
Lima provinsi yang menjadi fokus awal renovasi RTLH ini meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bangka Belitung.
Dalam pernyataan resminya, Maruarar menyampaikan bahwa pendekatan gotong royong menjadi solusi cepat dan nyata di tengah keterbatasan anggaran negara.
Kementerian PKP menggandeng Yayasan Budha Tzu Chi dan Kadin Indonesia untuk membangun dan merenovasi rumah masyarakat kurang mampu di Kelurahan Johar Baru, Tanah Tinggi, Jakarta.
"Hari ini Yayasan Budha Tzu Chi dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membangun rumah bagi masyarakat Jakarta. Rumah masyarakat bisa dibangun tidak pakai APBN, tidak pakai APBD, tidak ada BUMN dan BUMD," ujar Maruarar saat menghadiri peluncuran Program Bebenah Kampung di Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
Baca juga : 6 Cara Efektif Mengatur Anggaran Renovasi Rumah Tanpa Boros
Maruarar menegaskan bahwa program ini akan tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
Renovasi rumah akan difokuskan pada warga miskin yang benar-benar membutuhkan, dengan pemetaan data yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dan diverifikasi oleh tim independen.
Menteri PKP terjun langsung ke lokasi untuk meninjau hasil pembangunan renovasi rumah yang merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah yang digembor-gemborkan oleh Presiden Republik Indonesia.
Kadin menyatakan komitmennya untuk merenovasi sedikitnya 500 rumah di setiap provinsi target, sehingga total mencapai ribuan rumah.
"Bagaimanapun juga ini salah satu dari program cepat kadin, ada empat, dan yang paling penting salah satunya ada ini (Renovasi Rumah Tak Layak Huni). Terima kasih pada pihak yang bersedia bekerja keras dibawah koordinasi ini untuk membuat 500 (rumah layak huni) seluruh negeri di Indonesia, tapi kami mulai dengan 200 tentunya di Jakarta," Ujar Anindya Bakrie Rabu (16/4)
Rincian kegiatan Program Renovasi RTLH di Indonesia yang dilaksanakan oleh Kadin Indonesia dengan rencana penanganan 500 unit rumah akan direnovasi dengan komposisi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) berlokasi di Jakarta 200 unit, Jawa Barat 100 unit, Banten 200 unit, Bangka Belitung 50 unit, dan NTT 50 unit.
Program ini juga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal, karena pembangunan melibatkan pekerja setempat serta memanfaatkan material dari UMKM konstruksi.
"Jadi mudah-mudahan bermanfaat, dan Insyaallah kita bisa semakin semangat buat lebih banyak lagi," tambah Anindya.
Renovasi akan mencakup perbaikan atap, lantai, sanitasi, dan kelistrikan agar rumah memenuhi standar kelayakan.
Langkah Maruarar ini pun menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan pegiat sosial yang menilai bahwa terobosan non-APBN ini menjadi contoh inovasi kebijakan sosial yang dapat diterapkan di berbagai daerah.
Baca juga : 7 Kesalahan Sepele dalam Renovasi Rumah yang Bisa Membengkakkan Biaya!
Program ini ditargetkan mulai berjalan penuh pada pertengahan tahun 2025 dan akan terus dikembangkan ke wilayah lain yang memiliki presentase angka rumah tak layak huni tinggi.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat mendapatkan hunian yang layak dan hidup yang lebih sejahtera.
Nantinya porgram ini terus dikembangkan hingga mencapai target 3 juta rumah layak huni untuk masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)