BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matic adalah pilihan favorit banyak pengendara karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkannya. Namun, di balik kenyamanan itu, ada komponen penting yang sering luput dari perhatian, yaitu V-belt.
Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang melalui sistem transmisi CVT.
Jika V-belt mengalami selip, tarikan motor bisa terasa berat, suara mesin jadi kasar, dan konsumsi bahan bakar bisa lebih boros.
Selip pada V-belt bisa terjadi karena keausan, kotoran yang menumpuk, atau kesalahan dalam perawatan.
Untuk mencegahnya, berikut lima tips ampuh yang bisa kamu terapkan agar V-belt motor matic tetap awet dan tidak mudah selip:
Baca Juga : 8 Tips Merawat V-belt Motor Matik Agar Tetap Awet
1. Rutin Membersihkan Area CVT
Debu, pasir, dan kotoran bisa masuk ke dalam rumah CVT dan menumpuk di sekitar V-belt.
Bila dibiarkan terlalu lama, penumpukan ini dapat menyebabkan V-belt kehilangan daya cengkeramnya, sehingga lebih mudah selip.
Membersihkan area ini secara berkala sangat penting untuk menjaga performa sistem CVT dan memperpanjang umur V-belt.
2. Gunakan V-Belt Asli atau Berkualitas Tinggi
Kualitas V-belt sangat menentukan kinerjanya.
Menggunakan produk asli atau dari merek yang sudah terbukti kualitasnya akan memberikan daya tahan yang lebih baik dan mencegah risiko selip.
Sebaliknya, V-belt palsu atau berkualitas rendah lebih cepat melar dan aus, serta tidak memiliki daya cengkeram yang optimal.
3. Hindari Tarikan Mendadak atau Membawa Beban Berlebih
Gaya berkendara yang agresif seperti akselerasi mendadak atau membawa beban melebihi kapasitas motor dapat mempercepat kerusakan pada V-belt.
Tekanan mendadak yang terjadi terus-menerus bisa membuat V-belt cepat aus, bahkan menyebabkan panas berlebih yang mengurangi efektivitas cengkeramannya terhadap pulley.
Baca Juga : 6 Cara Mudah Bikin Tarikan Motor Matic Lebih Enteng dan Responsif
4. Cek Kondisi Komponen Pendukung CVT
Kinerja V-belt sangat bergantung pada komponen lain di sistem CVT, seperti roller, kampas ganda, dan pulley.
Jika salah satu dari komponen ini mengalami kerusakan atau aus, maka kerja V-belt juga akan terganggu.
Selip bisa terjadi bukan hanya karena V-belt-nya yang bermasalah, tapi karena bagian pendukungnya tidak berfungsi dengan baik.
5. Ganti V-Belt Sesuai Jadwal Rekomendasi
V-belt memiliki usia pakai tertentu.
Biasanya, produsen motor matic menyarankan penggantian setiap 20.000 hingga 25.000 km, tergantung pada kondisi pemakaian.
Mengganti V-belt sesuai jadwal membantu mencegah terjadinya selip yang bisa berujung pada kerusakan komponen lain di sistem CVT atau bahkan kecelakaan.
Merawat motor bukan hanya soal penampilan luar, tapi juga tentang perhatian terhadap detail kecil seperti V-belt.
Karena dari komponen kecil inilah, keseluruhan sistem bisa bekerja dengan sempurna.
(Eno/TribunJualBeli.com)