BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matic yang terasa berat saat berakselerasi bisa mengurangi kenyamanan berkendara, terutama saat harus melewati jalan menanjak atau menyalip kendaraan lain.
Jika tarikan motormu terasa loyo, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan agar lebih ringan dan responsif.
Yuk, simak tipsnya:
Baca Juga : 7 Hal yang Bisa Mempengaruhi Performa Roller pada Motor Matic
1. Gunakan Oli yang Tepat
Oli memiliki peran penting dalam menjaga performa mesin.
Jika menggunakan oli yang terlalu kental atau tidak sesuai spesifikasi, gesekan di dalam mesin bisa meningkat, dan membuat tarikan motor terasa lebih berat.
Agar performa mesin tetap terjaga dan optimal gunakan oli yang direkomendasikan pabrikan motor, pilih oli dengan viskositas yang sesuai untuk motor matic dan ganti oli secara rutin setiap 2.000 - 3.000 km.
Menggunakan oli yang tepat dan berkualitas akan membantu mesin bekerja lebih ringan dan meningkatkan responsivitas tarikan motor.
2. Bersihkan CVT Secara Berkala
CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi pada motor matic yang sangat memengaruhi tarikan motor.
Jika CVT kotor atau komponennya mulai aus, tenaga yang dihasilkan mesin tidak akan tersalurkan dengan baik, membuat tarikan terasa berat.
Bagian CVT yang perlu diperiksa dan dibersihkan yaitu v-belt, roller, dan kampas ganda.
Lakukan servis CVT secara berkala, idealnya setiap 5.000 - 8.000 km, agar tarikan motor tetap enteng dan nyaman digunakan.
3. Ganti Roller dengan yang Lebih Ringan
Baca Juga : Jangan Sepelekan! Ini 5 Fungsi Filter Udara untuk Performa Motor
Roller adalah komponen dalam CVT yang berfungsi mengatur perpindahan tenaga.
Jika ingin tarikan motor lebih responsif, kamu bisa mengganti roller dengan bobot yang lebih ringan dari standar bawaan pabrik.
Apabila perbandingan roller lebih berat tarikan awal lebih lambat, tetapi kecepatan tinggi lebih stabil.
Tapi jika perbandingan roller lebih ringan, tarikan awal lebih cepat dan enteng, tetapi top speed sedikit berkurang.
Idealnya, gunakan roller dengan bobot 1-2 gram lebih ringan dari standar pabrik untuk meningkatkan akselerasi tanpa mengorbankan performa secara keseluruhan.
4. Gunakan Bahan Bakar yang Berkualitas
Bahan bakar juga memengaruhi performa motor.
Jika selama ini kamu menggunakan bensin dengan oktan rendah (RON 88/90), coba beralih ke bensin dengan oktan lebih tinggi (RON 92).
Menggunakan bahan bakar oktan rendah, pembakaran lebih cepat tetapi bisa meninggalkan residu di mesin.
Jika menggunakan bahan bakar oktan tinggi, pembakaran lebih sempurna, tenaga lebih maksimal, dan mesin lebih bersih.
Menggunakan bahan bakar yang sesuai akan membuat pembakaran lebih optimal, sehingga tenaga yang dihasilkan mesin lebih besar dan tarikan motor lebih ringan.
5. Jaga Tekanan Angin Ban dan Hindari Beban Berlebih
Tekanan angin ban yang kurang bisa membuat motor terasa lebih berat saat dikendarai.
Selain itu, membawa beban berlebih juga bisa membuat akselerasi terasa lambat.
Untuk menjaga keseimbangan beban motor, selalu cek tekanan angin ban secara rutin dan sesuaikan dengan standar pabrik.
Hindari membawa barang terlalu banyak di bagasi atau menggantungkan beban berat di bagian belakang motor.
Pastikan suspensi dalam kondisi baik jika sering berboncengan.
Dengan menjaga tekanan angin ban dan tidak membawa beban berlebih, motor akan lebih ringan saat berakselerasi.
6. Rutin Servis dan Tune-Up
Servis rutin sangat penting untuk menjaga performa motor tetap optimal.
Saat servis, mekanik akan membersihkan dan mengecek komponen penting seperti filter udara, busi, dan injektor (untuk motor injeksi).
Jadwal servis yang direkomendasikan untuk servis ringan setiap 2.000 - 3.000 km (ganti oli, cek busi, cek filter udara).
Sedangkan untuk servis lengkap, setiap 8.000 - 10.000 km (cek CVT, bersihkan injektor, ganti komponen aus).
Dengan servis berkala, performa motor akan tetap prima dan tarikan tetap enteng saat digunakan.
Yuk, coba tips ini dan rasakan perbedaannya!
(Eno/TribunJualBeli.com)