0

Lebih Murah atau Malah Rugi? Fakta di Balik Perbaikan Barang Elektronik

Penulis: Ridwan MufidKhoirulloh
Lebih Murah atau Malah Rugi? Fakta di Balik Perbaikan Barang Elektronik

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Di era modern ini, barang elektronik seperti smartphone, laptop, televisi, dan peralatan rumah tangga sudah menjadi bagian yang sulit terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun, ketika barang elektronik mengalami kerusakan, sepintas akan muncul pertanyaan seperti ini, 'lebih baik diperbaiki atau langsung membeli yang baru saja?'

Banyak orang beranggapan bahwa servis adalah pilihan yang tepat karena ditaksir hanya membutuhkan biaya yang relatif kecil, tetapi tidak sedikit pula yang merasa malah jadi lebih boros.

Baca juga : Tumbuhnya Pasar Perangkat Elektronik Rumah Tangga di Indonesia, Buka Peluang Brand Lokal untuk Tembus Ketatnya Persaingan

Yuk, mari kita telaah fakta di balik perbaikan barang elektronik berikut ini.

1. Biaya Servis Bisa Lebih Murah, tapi Tidak Selalu

Ilustrasi Seorang Tukang Servis Elektronik sedang Memperbaiki Barang Elektronik. (Tribunnews.com)

Banyak orang lebih memilih memperbaiki barang elektronik yang sudah rusak karena dianggap lebih hemat daripada harus membeli yang baru.

Akan tetapi, biaya servis tergantung pada jenis kerusakan dan suku cadang yang dibutuhkan.

Jika komponennya yang dibutuhkan tergolong langka atau mahal, total biaya servis bisa mendekati harga barang baru.

2. Kualitas Suku Cadang Beragam

Tidak semua toko servis elektronik memiliki stock suku cadang original.

Beberapa toko hanya menggunakan komponen aftermarket yang harganya lebih murah, tetapi bisa saja kualitasnya tidak sebaik yang original.

Hal ini bisa memengaruhi performa dan daya tahan barang elektronik setelah diperbaiki.

Prasblink
 
 
Jasa Servis Perbaikan Antena TV dan Parabola - Jakarta Selatan
Rp 350,000.00
dki-jakarta

3. Tidak Semua Barang Elektronik Bisa Diperbaiki

Ilustrasi Tukang Servis Elektronik sedang Mempebaiki Mesin Cuci yang Rusak. (Tribunnews.com)

Ada beberapa kejadian di mana perbaikan hampir mustahil dilakukan, terutama untuk barang elektronik yang komponennya sulit ditemukan atau tidak tersedia lagi di pasaran.

Dalam kondisi seperti ini, membeli yang baru mungkin menjadi pilihan yang lebih masuk akal.

4. Risiko Kerusakan Kembali

Meski barang elektronik sudah diperbaiki, ada kemungkinan kerusakan yang sama bisa terjadi lagi, terutama jika perbaikannya tidak dilakukan oleh teknisi berpengalaman atau menggunakan suku cadang berkualitas rendah.

Inilah mengapa memilih tempat servis terpercaya dan memiliki reputasi bagus sangatlah penting.

halim
 
 
Servis Kulkas Panggilan Bergaransi 6 Bulan - Pekanbaru
Rp 170,000.00
riau

5. Perbandingan Garansi: Servis vs. Barang Baru

Ilustrasi Tukang Servis Elektronik sedang Memperbaiki Kipas Angin. (Regional Kompas)

Membeli barang baru biasanya akan dibarengi dengan buku garansi resmi yang bisa menjamin perbaikan atau penggantian tanpa memerlukan biaya tambahan dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu, servis di luar official store mungkin hanya memberikan garansi terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali.

Baca juga : 6 Penyebab Rumah Terasa Panas dan Pengap, Salah Satunya akibat Perangkat Elektronik

Keputusan untuk memperbaiki atau membeli barang elektronik baru tergantung pada beberapa faktor, seperti biaya servis, usia barang, ketersediaan suku cadang, serta risiko kerusakan di masa mendatang.

Jika biaya perbaikan hanya sedikit lebih murah daripada harga barang baru, mungkin membeli yang baru adalah pilihan yang lebih tepat.

Namun, jika servis bisa memperpanjang umur barang dengan biaya terjangkau, maka memperbaiki adalah solusi yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)

(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)