BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tren belanja online, banyak orang bertanya-tanya apakah bisnis berbasis ruko (rumah toko) masih relevan?
Sebagian berpendapat bahwa era digital telah menggantikan kebutuhan akan toko fisik, sementara yang lain percaya bahwa ruko tetap menjadi aset berharga untuk beraneka jenis usaha.
Lalu, bagaimana sebenarnya keberadaan bisnis berbasis ruko untuk bersaing di era digital?
Baca juga : 5 Pilihan Ruko Siap Huni di Wilayah Jakarta dengan Lokasi Strategis, Cek Harganya
Jika merujuk pada transformasi bisnis di era digital, tren berbelanja telah bergeser ke platform online, akan tetapi ruko tetap memiliki atensi tersendiri.
Nyatanya, bagi sebagian orang lebih suka berbelanja offline atau secara langsung karena berbagai alasan, seperti bisa merasakan pengalaman berbelanja secara nyata, bisa mengetahui kondisi asli dari barang yang ingin dibeli, bisa bernegosiasi harga dengan penjualnya secara langsung, tidak terbebani oleh biaya ongkir, dan tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan barangnya.
Namun, pemilik ruko perlu menyesuaikan strategi bisnis agar tetap kompetitif.
Berikut beberapa cara agar bisnis ruko mampu beradaptasi di era digital:
1. Integrasi dengan E-Commerce
Banyak pemilik ruko kini menggabungkan usaha offline dengan toko online di platform seperti Shopee, Tokopedia, atau website sendiri.
Dengan model Omnichannel, pelanggan bisa memilih untuk membeli langsung di toko atau melalui pengiriman.
2. Pemanfaatan Media Sosial dan Digital Marketing
Ruko bukan hanya sekadar tempat jualan, tapi juga bisa berfungsi sebagai studio konten dan promosi.
Instagram, TikTok, dan Facebook Ads kini menjadi alat penting untuk menarik pelanggan, bahkan tanpa harus bergantung pada kunjungan fisik.
Baca juga : Posisi Ruko Seperti Ini yang Akan Bikin Usaha Ramai Menurut Feng Shui
3. Click & Collect: Model Hybrid Baru
Beberapa bisnis ruko menerapkan sistem Click & Collect, di mana pelanggan memesan barang secara online dan mengambilnya langsung di ruko.
Ini mengurangi biaya pengiriman dan tetap memberikan pengalaman berbelanja yang efisien.
4. Penggunaan Ruang Ruko untuk Bisnis Berbasis Layanan
Jika dulu ruko didominasi toko retail, kini semakin banyak dimanfaatkan untuk bisnis jasa, seperti coffee shop, salon, klinik kecantikan, co-working space, dan workshop kreatif yang tetap membutuhkan lokasi fisik.
Terdapat beberapa jenis bisnis ruko yang masih layak untuk di terjuni.
Beberapa jenis bisnis yang tetap berkembang di ruko meskipun era digital semakin dominan, seperti:
- Kuliner & Coffee Shop, alasan kuat mengapa harus membuka bisnis kuliner & coffee shop pada ruko yaitu karena pada masa kini tempat makan tetap ramai karena pengalaman bersantap tidak bisa digantikan oleh online delivery sepenuhnya.
- Laundry & Jasa Perawatan Kendaraan, layanan ini membutuhkan lokasi fisik dan pelanggan lebih suka datang langsung agar mengerti proses perbaikan atau perawatan yang transparansi.
- Toko Bahan Bangunan & Perkakas, konsumen sering ingin melihat barang langsung sebelum membeli agar mengetahui kualitasnya secara nyata.
- Klinik Kesehatan & Apotek, kebutuhan akan medis tidak bisa sepenuhnya berpindah ke online, karena perlunya konsultasi secara langsung pada tenaga kesehatan profesional.
- Grosir & Distributor, Bisnis B2B tetap memerlukan lokasi fisik sebagai pusat distribusi barang.
Lalu pertanyaannya, apakah bisnis ruko masih relevan ditengah gamblangnya perkembangan bisnis yang sangat memanfaatkan peran teknologi?
Baca juga : Cara Benar Memilih Ruko untuk Usaha Menurt Feng Shui, Bisnis Berkembang Cuan Melimpah
Jawabannya, tentu saja, tetapi dengan strategi yang tepat.
Ruko tetap memiliki nilai investasi yang kuat, terutama jika pemiliknya mampu mengadaptasi tren digital.
Kombinasi antara bisnis offline dan online adalah kunci agar bisnis ruko tetap bertahan dan berkembang.
Jadi, bagi kamu yang masih ragu apakah bisnis ruko masih relevan, solusinya bukan meninggalkan ruko, tetapi mengubah cara berbisnis agar bisa beradaptasi dengan era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)