BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Seringkali, pemilik mobil lupa untuk memanaskan mesin, terutama jika mobil jarang digunakan.
Padahal, memanaskan mobil sebenarnya sangat penting untuk menjaga kinerja mesin dan memperpanjang umur komponen-komponen mobil.
Hal ini, terutama berlaku untuk kendaraan yang lama terparkir, karena memanaskan mesin bisa mencegah berbagai masalah teknis yang mungkin terjadi.
Memanaskan mobil secara rutin membantu oli mengalir dengan baik ke seluruh bagian mesin.
Ketika mesin dipanaskan, oli yang sempat mengendap akan kembali mengalir dan melumasi bagian-bagian penting mesin, sehingga mengurangi risiko keausan pada komponen-komponen dalam mesin.
Baca Juga: Bolehkah Nyalakan AC ketika Memanaskan Mesin Mobil? Ketahui Akibatnya Yuk!
Selain itu, memanaskan mobil juga bermanfaat untuk menjaga daya aki.
Mesin yang menyala secara otomatis mengisi daya aki, sehingga mencegah aki cepat habis dan mempermudah mobil dinyalakan saat dibutuhkan.
Memanaskan mesin juga membantu menghilangkan kondensasi yang terbentuk dalam sistem pembakaran.
Air yang terperangkap di mesin dapat menyebabkan korosi pada komponen logam, terutama pada pipa knalpot.
Dengan memanaskan mesin, uap air akan hilang, dan risiko karat pada bagian dalam pipa knalpot bisa dikurangi.
Baca Juga: 5 Penyebab Setir Mobil Tidak Kembali Setelah Belok, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Oleh karena itu, disarankan untuk memanaskan mobil setidaknya setiap 2–3 hari jika mobil tidak digunakan dalam waktu lama, agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal dan siap digunakan kapan saja tanpa penurunan performa.
Menjaga mobil tetap dalam kondisi baik adalah investasi yang penting bagi pemilik kendaraan.
Cara yang Tepat untuk Memanaskan Mobil
Banyak orang beranggapan bahwa semakin lama mobil dipanaskan, semakin baik untuk mesin, terutama jika mobil sudah lama tidak digunakan, misalnya lebih dari 6 jam.
Namun, bagi mobil yang sudah menggunakan teknologi injeksi, memanaskan mesin tidak perlu dilakukan terlalu lama.
Cukup 30 detik hingga 1 menit, karena memanaskan mobil lebih lama dari itu justru akan membuang-buang bensin.
Untuk memastikan mesin sudah siap digunakan, kamu cukup melihat indikator temperatur mesin.
Jika jarum menunjukkan posisi normal di tengah, artinya mobil sudah siap jalan.
Memanaskan mobil terlalu lama juga bisa merugikan, karena meskipun mesin tidak bergerak, mobil tetap mengonsumsi bensin.
Ketika mesin sudah berputar stabil, tidak perlu lagi memanaskan mobil terlalu lama, karena hal tersebut hanya akan menghabiskan bahan bakar secara percuma, mirip dengan kondisi mobil yang terjebak macet.
Selain itu, mobil yang dipanaskan juga mengeluarkan emisi gas buang yang berbahaya.
Gas buang utama yang keluar dari knalpot adalah karbon dioksida, yang jika terhirup dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Meski kecil kemungkinan gas tersebut masuk ke dalam kabin, konsentrasi gas buang di ruang tertutup tetap berbahaya, karena gas bisa terperangkap di sana akibat minimnya sirkulasi udara.
Oleh karena itu, penting untuk memanaskan mobil dengan cara yang tepat.
Nah itu dia, merupakan alasan perlu sering memanaskan mobil meski jarang dipakai beserta cara tepat untuk memanaskannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNJUALBELI.COM)